Mulai Hari Ini Pengguna Twitter Tak Bisa "Retweet" seperti Biasa, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/10/2020, 11:42 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa pengguna Twitter sejak Rabu (21/10/2020), pagi ini, bertanya-tanya, mengapa mereka tidak bisa me-retweet seperti biasa.

Biasanya, saat menekan tombol retweet di Twitter, pengguna akan disodori pilihan apakah hanya ingin retweet atau mengutip kicauan (Quote Tweet) dengan menambahkan komentar pribadi.

Namun, mulai hari ini, setiap menekan tombol retweet, pengguna dipaksa untuk mengutip kicauan. Salah satu pengguna Twitter yang mengeluhkan akan hal ini adalah akun dengan handle @idyllicate.

"Is it just me or emang udah gabisa retweet tweet," tulisnya.

Baca juga: Twitter Hapus Twit yang Doakan Donald Trump Meninggal karena Corona

Twit yang sama juga diunggah pengguna lain dengan nama akun @BLUEH4RGUY. Tidak cuma pengguna Indonesia, pengguna di negara lain juga merasakan hal yang sama.


Twit di atas langsung dibalas oleh CEO Twitter, Jack Dorsey. Lewat akun pribadinya, @jack, dia mengatakan, "Anda masih bisa me-retweet retweet juga, cukup kosongkan (komentar) dan klik tombol retweet."

Benar saja, setelah KompasTekno mencoba, cara itu berhasil. Pengguna kini tetap bisa me-retweet tanpa harus mengutip/menambahkan komentar, tetapi caranya berbeda, tidak semudah retweet seperti sebelumnya.

Baca juga: Twitter Uji Coba Fitur DM Berisi Pesan Suara

Pantauan KompasTekno, fitur retweet dengan cara normal juga masih bisa dilakukan menggunakan bantuan pihak ketiga, seperti aplikasi Tweetdeck.

Alasan perubahan cara retweet

Lantas, apa alasan Twitter mengubah cara me-retweet ini?

Baca juga: Prabowo Beri Jenderal Kehormatan ke Orang Dekatnya, Pengamat: Mungkin Dulu Berdarah-darah Mendukungnya

Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Rabu (21/10/2020), perubahan ini hanya bersifat sementara, menjelang pemilihan umum AS yang akan diselenggarakan pada 3 November mendatang.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dan penyebaran misinformasi di Twitter.

Dengan mengarahkan pengguna ke retweet with quote, Twitter berharap pengguna bisa mempertimbangkan dengan lebih bijak tentang apa yang akan mereka twit ulang atau justru mereka ingin menambah pandangan mereka sendiri terhadap suatu isu.

Baca juga: Serangan Siber Meningkat Jelang Pilpres AS

Kabarnya, Twitter juga akan menyembunyikan keterangan "liked by" (disukai oleh) dan "followed by" (diikuti oleh) dari orang yang tidak diikuti pengguna. Trending juga akan ditampilkan dengan konteks tambahan.

Kemungkinan, perubahan ini tidak merata ke semua pegguna Twitter. Namun, beberapa pengguna Twitter di Indonesia cukup banyak yang mengalaminya.

Twitter mengatakan, perubahan ini akan berlangsung hingga pemilu AS berakhir, tanpa menyebut tanggal spesifik.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
[url]
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo Beri Jenderal Kehormatan ke Orang Dekatnya, Pengamat: Mungkin Dulu Berdarah-darah Mendukungnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Kecewa Kinerja LMK, Tompi Resmi Keluar dari WAMI
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Tompi Keluar dari WAMI, Bebaskan Karyanya Dipakai di Konser hingga Kafe
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Demo Pati Hari Ini, Diprediksi 100.000 Warga Padati Alun-alun Tuntut Bupati Sudewo Mundur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Gratiskan Lagunya Diputar di Kafe, Ari Lasso: Percuma Bayar Royalti kalau Pengelolaannya Begini
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Telkomsel Rilis Paket Simpati "Terbaik Untukmu", Tawarkan Kuota Anti-hangus
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Gugat Tita Delima Rp 120 Juta Usai Resign, Perusahaan Akui Awam Aturan di Depan Disnaker
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Abraham Samad: Upaya Bungkam Kebebasan Berpendapat
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Resmi, Tarif Listrik 11-17 Agustus 2025 untuk Semua Pelanggan PLN
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Hakim Jatuhkan Vonis Mati Kopda Bazarsah: Inilah Hasil yang Kamu Tanam...
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Harga Bekas Air ev Anjlok, Cek Harga Baru dan Simulasi Kreditnya
api-2 . LATEST
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Kisah Cecep, Raih Gelar Doktor dari Unpad di Usia 26 Tahun IPK 4,00
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau