Ketika Teknologi Face Recognition Bikin Polisi Salah Tangkap

Kompas.com - 30/12/2020, 16:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber nj.com

KOMPAS.com - Polisi negara bagian New Jersey Amerika Serikat salah menangkap seorang pria kulit hitam karena hasil pencocokan teknologi pengenalan wajah (facial-recognition) yang keliru.

Pria korban salah tangkap tersebut, Nijeer Parks, disangkakan sebagai pelaku pencurian di sebuah hotel di Woodbridge pada 2019 lalu. Nijeer kemudian mengajukan gugatan terhadap pejabat kota dan polisi setempat pada Desember tahun ini.

Peristiwa salah tangkap ini terjadi ketika polisi di wilayah Woodbridge menerima laporan adanya pengutil di salah satu hotel di Woodbridge pada Januari 2019. Pelaku pencurian berhasil melarikan diri namun surat izin mengemudi (SIM) miliknya tertinggal di tempat kejadian perkara.

Polisi kemudian melanjutkan investigasi dengan menganalisis SIM miliki pelaku melalui sistem pengenalan wajah dengan membandingkan foto di SIM tersebut dengan foto tersangka lain, seperti mantan -para narapidana, yang fotonya ada di database polisi dan FBI.

Dari hasil analisis facial recognition, profil Parks yang cocok dengan foto di SIM yang belakangan diketahui palsu itu. Profil Parks ada di database polisi karena memang sebelumnya ia pernah dipenjara selama enam tahun karena dua hukuman terkait menjual narkoba. Ia bebas pada 2016 lalu.

Baca juga: Isu Rasial di Balik Teknologi Pengenal Wajah

Tidak ada keterangan resmi teknologi facial recognition mana yang digunakan polisi untuk menetapkan Parks sebagai pelaku. Namun, pengacara Parks, Daniel Sexton mengatakan bahwa salah tangkap yang menimpa kliennya ini akibat dari teknologi pengenalan wajah yang "cacat".

"Tidak ada bukti nyata. Pengnakapan klien saya hanya didasarkan pada teknologi pengenal wajah yang sekarang dinyatakan ilegal di negara bagian New Jersey, dan memang dari awal software itu sudah cacat," kata Sexton, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari NJ, Rabu (30/12/2020).

Sexton juga mengungkapkan bahwa penangkapan kliennya itu juga dimotivasi oleh "permusuhan anti-kulit hitam". "Dia (Parks) ditahan, ditangkap, dan didakwa karena dia seseorang dari ras Afrika-Amerika," katanya.

Sebagai informasi, pada Januari 2020, Jaksa Agung New Jersey Gurbir Grewal memerintahkan polisi di negara bagian itu untuk berhenti menggunakan teknologi pengenal wajah Clearview AI.

Yurisdiksi lain telah melarang polisi menggunakan software Clearview AI atau pengenalan wajah secara umum dalam proses penegakan hukum, sebagaimana dihimpun dari Engadget.

Baca juga: Buntut Kasus George Floyd, IBM Setop Teknologi Pengenal Wajah

Belakangan, pendiri Clearview AI, Hoan Ton-That, mengatakan kepada New York Times bahwa kepolisian yang menetapkan Parks sebagai pelaku tidak menggunakan teknologi milik perusahaannya pada saat itu.

Akibat kejadian salah tangkap ini, Parks sempat harus mendekam di balik jeruji selama 10 hari sebelum akhirnya bebas dengan membayar uang jaminan sebesar 5.000 dollar AS (sekitar Rp 70,4 juta).

Parks melalui pengacaranya, Daniel Sexton, telah mengajukan gugatan terhadap pejabat kota dan polisi di Woodbridge. Tuduhan yang diajukan terhadap mereka ialah melanggar hak-hak sipil kilennya (Parks) karena hanya mengandalkan teknologi pengenal wajah yang "cacat" dalam investigasi kejahatan.

Baca juga: KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer

Ini adalah kasus salah tangkap ketiga di AS yang disebabkan oleh pencocokan terduga pelaku kriminal menggunakan teknologi pengenalan wajah milik polisi.

Tiga orang korban salah tangkap itu semuanya adalah pria kulit hitam. Kedua insiden lainnya terjadi di area Detroit. Ini menunjukkan bahwa masalah salah tangkap karena teknologi facial recognition ini bukan hanya masalah lokal.

Michael Oliver, salah satu korban salah tangkap di Detroit telah menggugat kota Detroit dan detektif dalam kasus salah tangkapnya.

Baca juga: Cara Mematikan Pengenal Wajah di Facebook untuk Menjaga Privasi

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

OTT KPK, Wamenaker Immanuel Ebenezer Ditangkap karena Kasus Pemerasan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, KPK Tangkap 10 Orang
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo Mau Tindak Jenderal Beking Tambang, Sahroni: Gampang, Tangkap Saja Dulu Semua
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Tangis 72 Siswa SMAN 5 Bengkulu yang Diberhentikan Mendadak, Kepsek Angkat Bicara
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, KPK Sita Uang, Puluhan Mobil dan Motor Ducati
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Kumbara Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia: Jika Langgar UU, Itu Tanggung Jawabnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Klarifikasi Royalti, Keluarga WR Soepratman Tegaskan Hak Cipta "Indonesia Raya" Sudah Diserahkan ke Pemerintah
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lisa Mariana Respons Hasil Tes DNA: Kalau Bukan Benih Dia, Benih Tuyul?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Bantu Topang Teman Saat Upacara, 3 Paskibraka Papua Barat Daya Dapat Beasiswa dari Menkum
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

Pinkan Mambo Jual Pisang Goreng Rp30.000 Sebiji, Apa Istimewanya?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo Mau Sikat Jenderal Beking Tambang, Komisi III Akan Panggil Sejumlah Kapolda
api-2 . LATEST


Terkini Lainnya
Mobile Legends MPL S16 Dimulai Besok, Berikut Jadwal Pertandingan Pekan Ini
Mobile Legends MPL S16 Dimulai Besok, Berikut Jadwal Pertandingan Pekan Ini
Game
3 Cara Membuat Foto Profil Kosong di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis
3 Cara Membuat Foto Profil Kosong di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis
e-Business
Nubia Beberkan Penjualan HP di Indonesia, Ini Model yang Paling Laris
Nubia Beberkan Penjualan HP di Indonesia, Ini Model yang Paling Laris
e-Business
Smartwatch Google Pixel Watch 4 dan TWS Buds 2a Resmi, Bawa Fitur AI Gemini Baterai Tahan Lama
Smartwatch Google Pixel Watch 4 dan TWS Buds 2a Resmi, Bawa Fitur AI Gemini Baterai Tahan Lama
Gadget
Google Umumkan Tensor G5 di Pixel 10 Series, Chip 3nm Bikin HP Awet 30 Jam
Google Umumkan Tensor G5 di Pixel 10 Series, Chip 3nm Bikin HP Awet 30 Jam
Hardware
Infinix Hot 60 Pro Plus Resmi di Indonesia, Layar Spek Tinggi Harga Rp 2 Jutaan
Infinix Hot 60 Pro Plus Resmi di Indonesia, Layar Spek Tinggi Harga Rp 2 Jutaan
Gadget
Game Call of Duty Black Ops 7 Rilis 14 November, Sudah Bisa Dipesan di Indonesia
Game Call of Duty Black Ops 7 Rilis 14 November, Sudah Bisa Dipesan di Indonesia
Game
HP Google Pixel 10, Pixel 10 Pro, dan Pixel 10 Pro XL Resmi, Ini Harganya
HP Google Pixel 10, Pixel 10 Pro, dan Pixel 10 Pro XL Resmi, Ini Harganya
Gadget
Performa RTX 5080 Kini Bisa Dinikmati Gamer Tanpa Harus Beli GPU
Performa RTX 5080 Kini Bisa Dinikmati Gamer Tanpa Harus Beli GPU
Software
Bos ChatGPT Ramal Pekerjaan dan Gaji Anak Muda di Masa Depan
Bos ChatGPT Ramal Pekerjaan dan Gaji Anak Muda di Masa Depan
e-Business
Google Pixel 10 Pro Fold Resmi, HP Lipat Pertama dengan IP68 dan Chip Tensor G5
Google Pixel 10 Pro Fold Resmi, HP Lipat Pertama dengan IP68 dan Chip Tensor G5
Gadget
TikTok Batasi Jumlah Hashtag di Satu Postingan
TikTok Batasi Jumlah Hashtag di Satu Postingan
Software
Punya 11 Rumah di Satu Komplek, Mark Zuckerberg Diprotes Tetangga
Punya 11 Rumah di Satu Komplek, Mark Zuckerberg Diprotes Tetangga
Internet
Mahasiswa Rancang Drone Multifungsi, Bisa Terbang  dan Berenang
Mahasiswa Rancang Drone Multifungsi, Bisa Terbang dan Berenang
Gadget
3 Bulan Dirilis, AI Google Flow Cetak Pencapaian Baru
3 Bulan Dirilis, AI Google Flow Cetak Pencapaian Baru
Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jejak Tsunami Raksasa di Pantai Selatan Jawa, Bakal Terulang Lagi?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau