Disebut Berstatus Unicorn, Tiket.com Ungkap Sedang Jajaki IPO

Kompas.com - 21/05/2021, 07:06 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan rintisan (startup) pemesanan tiket, Tiket.com dikabarkan telah menyandang status unicorn saat ini. Menurut laporan Bloomberg, valuasi Tiket.com kini telah melampaui 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,4 triliun (kurs Rp 14.500).

Jika kabar ini benar, Tiket.com menambah daftar startup unicorn di Indonesia, setelah Bukalapak, Ovo, Traveloka, Tokopedia, dan J&T Express.

Ketika dimintai konfirmasi, pihak Tiket.com enggan mengomentari kabar tersebut, alih-alih mengungkap bahwa perusahaannya kini sedang mengeksplorasi sejumlah rencana bisnis, termasuk IPO (penawaran saham perdana).

"Kami sedang menjajaki sejumlah opsi strategis ke depannya, termasuk IPO," kata Sandra Darmosumarto, Public Relations Tiket.com melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Kominfo Sebut Ada 3 Calon Unicorn Baru di Indonesia

Bloomberg melaporkan bahwa Tiket.com akan melakukan merger dan melantai di bursa saham Amerika Serikat, melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus, atau SPACs.

Menurut sumber yang dekat dengan isu ini, Tiket.com tengah berdiskusi dengan COVA Acquisition Corp untuk mencari peluang kesepakatan, dan menargetkan angka valuasi sebesar 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 28 triliun).

Kabarnya, Goldman Sach ditunjuk sebagai konsultan untuk melakukan IPO. Sebagai bagian dari kesepakatan, Tiket.com disebut bisa memperoleh 200 juta dollar AS (sekitar Rp 2 triliun) melalui investasi swasta dalam ekuitas publik (PIPE), yang biasanya masuk dalam skema SPACs.

Namun menurut salah seorang sumber, pembicaraan itu belum final dan ada peluang tidak menghasilkan kesepakatan. Perwakilan Tiket.com, Goldman, dan COVA Acquisition enggan mengomentari kabar ini.

Tiket.com didirikan pada 2021 oleh Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, Natali Ardianto, dan Mikhael Gaery Undarsa.

Baca juga: Asal Usul Kata Unicorn di Industri Startup, Mengapa Bisa Dipakai?

Djarum Group kemudian mengakuisisi startup tersebut pada tahun 2017. Setelah diakuisisi, Tiket.com dipimpin oleh George Hendrata, yang sebelumnya menjabat direktur pengembangan bisnis dan diversifikasi.

Tiket.com disebut memiliki lebih dari 90 rekanan maskapai, serta 2,8 juta mitra hotel dan penginapan. Perusahaan dengan logo warna biru-kuning ini juga memiliki lebih dari 400 mitra perusahaan.

Pada April lalu, Tiket.com melaporkan bahwa penjualan tiket pesawat dan pemesanan hotel tumbuh 300 persen dalam tiga bulan pertama tahun 2021, dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sebagaimana perusahaan lain yang bergerak di bidang pariwisata, Tiket.com juga terpuruk di awal pandemi Covid-19.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
berdiri thn 2021 kemudian diakuisisi thn 2017 oleh djarum? kompas bikin liputan berita yang bener dong
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

DPR Terima Surat Pemakzulan Gibran dari Purnawirawan TNI, Langsung Diserahkan ke Pimpinan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Jarak Rumah-Kantor 350 Km, Wanita Malaysia Kerja PP Naik Pesawat
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Jam 6 Pagi, Kemendikdasmen Ingatkan Aturan Perpres
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kecewanya Pengusaha Travel Visa Haji Furoda Tak Terbit, Heran yang Pakai Visa Amil Bisa Berangkat...
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

4 Jenderal Bintang Empat TNI Teken Surat Pemakzulan Gibran ke DPR, Tak Ada Nama Try Sutrisno
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

DPR Didesak Makzulkan Gibran, Sahroni: Tak Semudah yang Kita Bayangkan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kisah Umar Patek: Dulu Merakit Bom, Kini Sibuk Meramu Kopi
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Houthi Gempur Bandara Israel, Cegah Pesawat AS Mendarat
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Arab Saudi Soroti Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Wafat, Menag Jelaskan Alasannya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Toko Emas Tertipu Nenek Licik, Gelang Palsu Lolos Uji Awal dan Bawa Kabur Uang Rp 29 Juta
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Respons Dasco soal Forum Purnawirawan TNI Kirim Surat Pemakzulan Gibran ke DPR
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Diskon Tarif Tol Juni–Juli 2025, Cek Daftar Ruas dan Jadwal Lengkapnya
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau