Indonesia Bakal Punya "Jalan Tol" 5G hingga 1.300 MHz Pada 2024

Kompas.com - 09/06/2021, 17:29 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Kominfo

KOMPAS.com - Indonesia resmi memasuki era komersialisasi jaringan generasi kelima alias 5G. Ditandai dengan diluncurkannya layanan 5G dari Telkomsel secara terbatas pada Mei lalu.

Untuk mendukung dan menyambut era baru ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan melakukan penambahan dan penataan ulang spektrum frekuensi radio secara bertahap. Hal ini berguna untuk mempercepat pemerataan jaringan 5G di Tanah Air.

Total spektrum frekuensi untuk "jalan tol" jaringan 5G yang ditargetkan Kominfo hingga 2024 mendatang adalah mencapai 1.310 MHz.

Rencana farming (penambahan) dan refarming (penataan ulang) frekuensi itu sudah dimulai pada 2020, dan dilanjutkan pada tahun ini hingga 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Menteri Kominfo, Johnny G. Plate dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR-RI, awal pekan ini.

Baca juga: Kapan Ponsel 5G Harga Rp 2 Jutaan Hadir di Indonesia?

Johnny menjelaskan, tahun ini, Kementerian Kominfo telah melakukan pembebasan frekuensi baru untuk mobile broadband sebesar 90 MHz. Pada 2020 sendiri, Kementerian Kominfo telah membebaskan frekuensi sebesar 30 MHz.

Bila dijumlah, total tambahan spektrum frekuensi per 2021 ini mencapai 120 MHz.

"Tahun ini upaya farming dan refarming spektrum frekuensi radio untuk mendorong percepatan pemerataan jaringan 5G dan 4G," kata Johnny, dikutip KompasTekno dari laman resmi Kominfo, Rabu (9/6/2021).

Pada tahun 2022, Kementerian Kominfo berencana untuk menambah lagi frekuensi mobile broadband sebesar 1.000 MHz. Sehingga total farming dari refarming spektrum frekuensi akan mencapai 1.120 MHz.

Sedangkan untuk tahun 2024, akan ada lagi tambahan frekuensi sebanyak 190 MHz. Maka total farming dan refarming frekuensi ditargetkan mencapai 1.310 MHz.

Rencana strategis Kominfo 2020-2024

Menurut Menkominfo, spektrum frekuensi radio itu dapat dianalogikan sebagai oksigen dalam implementasi 5G.

Baca juga: Indosat Selesai Uji Kelayakan 5G, Komersialisasi Sebentar Lagi?

"Jadi, tambahan spektrum frekuensi tersebut akan mempercepat pemerataan jaringan 5G di Indonesia," ujarnya

Rencana penambahan dan penataan ulang frekuensi radio ini juga sudah dimasukkan ke dalam rencana strategis Kementerian Kominfo untuk tahun 2020-2024, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri (PM) Kominfo Nomor 2 Tahun 2021 yang diteken pada Februari lalu.

Dalam PM tersebut, selain melakukan penambahan dan penataan ulang frekuensi, Kementerian Kominfo juga akan melakukan beberapa hal dalam rangka implementasi jaringan 5G secara nasional.

Di antaranya Kementerian Kominfo akan menyusun roadmap 5G, menyediakan alokasi frekuensi sesuai pita-pita kebutuhan 5G, menyiapkan regulasi dan kebijakan penyelenggaran 5G.

Baca juga: Layanan 5G Telkomsel Kini Hadir di Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar

Lalu juga akan mendorong pengembangan ekosistem dan perangkat TIK pendukung implementasi 5G dan percepatan pemanfaatan 5G.

Di samping itu, Kementerian Kominfo juga akan memfasilitasi dan memberikan pendampingan penggelaran infrastruktur dan jaringan 5G di 6 ibu kota provinsi di Pulau Jawa, 5 destinasi wisata super prioritas, Ibu Kota Negara (IKN), dan satu industri manufaktur pada tahap awal implementasi 5G.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya
api-2 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Produknya Laku Keras, HONOR Buka Experience Store Perdana di Indonesia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Link Live Streaming Timnas U23 Indonesia Vs Thailand, Kick Off 20.00 WIB
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Cerita Sedih Orang Tua Murid di Madiun, Anak Dikeluarkan dari SMPN 2 Dagangan setelah 2 Hari Masuk Kelas
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Dirugikan Ulah Bagi-bagi Bir Gratis Saat Lari, Pocari: Free Runner Tak Bisa Ikuti Event Selanjutnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

6 Kriteria Nama yang Akan Ditolak Dukcapil Saat Urus KK dan KTP, Apa Saja?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Amukan Pejabat BIN Kalteng di Kantor Gubernur karena Salah Parkir, Pukul dan Perintahkan Satpol PP Push Up
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Raup Rp 4,15 Miliar, Penipu Kontrakan Fiktif di Bekasi Langsung Beli Motor-Mobil
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Baru Diresmikan, Sejumlah Pengurus Koperasi Merah Putih di Bondowoso Justru Mendadak Mundur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Fakta Unik Jokowi: Tak Pernah Mau Masuk Grup WhatsApp Alumni
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Pemerintah Akan Hapus Bansos Seumur Hidup, Dibatasi Maksimal 5 Tahun
api-2 . MOST-POPULAR


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau