Google Rela Bayar Apple Rp 216 Triliun demi iPhone

Kompas.com - 27/08/2021, 18:26 WIB
Conney Stephanie,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap tahun Google rela mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar, agar mesin pencari miliknya bisa jadi pilihan default di perangkat iPhone dan gadget Apple lainnya.

Pada 2020 lalu misalnya, Google dilaporkan membayar Apple sebesar 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 144,2 triliun. Tahun ini, biaya tersebut dilaporkan naik menjadi 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 216,3 triliun.

Uang berjumlah besar tersebut merupakan biaya Traffic Acquisition Cost (TAC) yang dibayarkan Google ke Apple untuk mendapatkan trafik ke mesin pencari miliknya.

Informasi ini pertama kali diungkap oleh situs Ped30 yang mengacu pada laporan investor.

Dalam laporan itu, disebutkan juga bahwa pada 2022 biaya yang harus dikeluarkan Google akan naik menjadi 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 260 triliun hingga Rp 288 triliun.

Baca juga: Google dkk Dipanggil ke Gedung Putih, Ini Hasilnya

Analis dari Bernstein Research, Toni Sacconaghi mengatakan bahwa biaya besar yang harus dibayar Google kepada Apple ini agar Apple tidak berpaling ke perusahaan search engine kompetitor, misalnya Microsoft yang memiliki mesin pencari Bing.

"Berdasarkan hasil penelitian kami sebelumnya, Google kemungkinan rela membayar ini untuk memastikan Microsoft tidak akan mengalahkannya," kata Sacconaghi.

Sementara di sisi lain, pendapatan yang diterima Apple dari biaya ini juga akan dijadikan sebagai bukti kepada para investornya bahwa Apple dapat memperoleh keuntungan di luar dari penjualan produk.

Sacconaghi menambahkan bahwa, ada dua potensi risiko dari kenaikan biaya tersebut.

Pertama adalah risiko regulasi, yang diartikan bahwa Google mungkin saja akan kehilangan lisensi untuk tetap beroperasi. Meski begitu, ia menyatakan bahwa hal ini mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Risiko kedua adalah Google bisa saja meminta Apple untuk menurunkan harga atau bahkan tidak akan lagi membayar biaya dengan nominal tinggi tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Phone Arena, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: Google Didenda Rp 8,5 Triliun, Ini Penyebabnya

Pernah digugat

Google sendiri pernah menghadapi gugatan terkait upayanya agar Google Search menjadi mesin pencari default di perangkat Apple.

Departemen Kehakiman AS (DOJ) menggugat Google dengan tuduhan melakukan praktik monopoli.

Dalam dokumen pengajuan gugatan tersebut, DOJ menudung bahwa Google membayar Apple 8-12 miliar dollar AS, agar mesin pencarinya menjadi pilihan default di iPhone dan gadget Apple lainnya.

Sebab, menurut dokumen gugatan DOJ, perangkat-perangkat Apple merupakan salah satu pasar terbesar bagi Google. Disebutkan bahwa Google memperkirakan hampir setengah dari trafik mesin pencarinya berasal dari perangkat Apple.

Baca juga: Apple Didenda Rp 4,3 Triliun Gara-gara iPhone dan iPad

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Kumbara Minta Pulang dari Rusia, TNI AL Tak Mau Ikut Campur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Jokowi Sebut PSI Bukan Milik Keluarga, PDI-P: Apa Dia Enggak Punya Malu?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Harta Rp 10 M Ludes, Farel Prayoga: Keluarga Bersekongkol Bohongi Aku
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang, Negara Diminta Jangan Abaikan Hukum karena Kasihan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Guru Tampar Murid Lalu Didenda Rp 25 Juta, Wagub Jateng: Anak yang Jadi Korban kalau Dibesar-besarkan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Kalender Libur Agustus 2025, Catat Tanggal Merah dan Cuti Bersama
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Malaysia 0-0: Garuda Muda Pemuncak Grup A
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hotman Paris Sedih Lihat Jokowi Diperiksa soal Ijazah, tapi Pengacaranya Duduk di Belakang
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Guru Madin Demak Ahmad Zuhdi Tolak Pengembalian Uang Damai, Ini Alasannya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Donatnya Ramai Dihujat, Pinkan Mambo: Kalian Enggak Tahu Betapa Aku Ngasih Makan Anak dari Sini
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Pertama Kali Dengar Suara Ibu Kandung Setelah 14 Tahun, Farel Prayoga: Ibuku Nyebut Aku Langgeng
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kejagung Ungkap Kerugian Keuangan Negara Kasus Sritex Capai Rp 1,08 Triliun
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau