Ukraina Bakal Jualan NFT untuk Danai Pasukan Militer

Kompas.com - 04/03/2022, 07:13 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, pemerintaah Ukraina berencana untuk meluncurkan sebuah token kripto gratis yang bisa dimiliki seluruh orang di dunia. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membuka donasi melalui teknologi blockchain.

Namun, hal itu kini tak akan terwujud. Sebab, pemerintah Ukraina tak jadi melancarkan langkah yang disebut "crypto airdrop" tersebut, dan justru bakal jualan aset non-fungible token (NFT) untuk mendanai pasukan bersenjata mereka.

Informasi ini sendiri disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina yang juga menjabat sebagai Menteri Digital Transformasi negara tersebut, Mykhailo Fedorov melalui akun Twitter-nya dengan handle @FedorovMykhailo.

Baca juga: Pemerintah Ukraina Terima Donasi Bitcoin dan Ethereum, Terkumpul Rp 271 Miliar

"Setelah dipikirkan matang-matang, kami akhirnya tidak jadi melakukan crypto airdrop. Sebagai gantinya, kami bakal meluncurkan NFT untuk mendanai pasukan militer kami," ujar Fedorov.

Fedorov tak menjelaskan mengapa pihaknya tak jadi meluncurkan crypto airdrop, begitu juga detail lebih lanjut terkait aset NFT seperti apa yang bakal mereka jual.

Namun sebelumnya, banyak akun palsu dan para penipu yang beredar di internet, yang berpura-pura membuat sebuah token kripto yang seakan-akan asli dibuat oleh pemerintah Ukraina.

Baca juga: Melihat Perkembangan NFT di Indonesia, dari Awal Mula hingga Muncul Ghozali Effect

Mengenai hal tersebut, Fedorov pun memastikan bahwa pihaknya hingga saat ini belum ada rencana untuk membuat token kripto secara resmi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TheBlockCrypto, Jumat (4/3/2022).

Sebelumnya, pemerintah Ukraina juga sempat membuka donasi melalui Bitcoin, Ethereum, dkk untuk menggalang dana perang, pasca Rusia menginvasi negara tersebut pada Kamis (24/2/2022) lalu. 

Berdasarkan data Elliptic, sebuah situs web yang memantau donasi ke Ukraina melalui mata uang kripto secara real time, donasi ke Ukraina kini sudah mencapai 55,7 juta dolar AS (sekitar Rp 799 miliar) dan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau