Google Siapkan Cara Baru untuk Berangus Konten "Clickbait"

Kompas.com - 24/08/2022, 07:00 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google bakal punya taktik baru untuk menangkal konten "clickbait" yang muncul di hasil pencarian Google Search. Clickbait merupakan teknik yang digunakan pembuat konten, dengan memasang judul semenarik atau seheboh mungkin agar orang lain mau mengeklik kontennya. Konten yang dimaksud bisa saja artikel, berita, foto, atau video.

Namun mulai minggu depan, Google akan mengurangi peringkat situs web yang dinilai melanggar atau menerapkan praktik clickbait. Akan tetapi, aturan ini baru akan berlaku untuk pencarian berbahasa Inggris.

Selain menindak situs-situs tersebut, upaya ini juga dilakukan Google untuk mengapresiasi situs web yang membuat konten orisinal dan berkualitas.

"Kami berupaya memastikan halaman yang kami tampilkan di Google Search bermanfaat dan serelevan mungkin. Untuk mewujudkannya, kami terus menyempurnakan sistem kami," kata Google dikutip KompasTekno dari blog perusahaan, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: TikTok Luncurkan Text-to-Image, Fitur Mirip Google Imagen

"Mulai minggu depan untuk pengguna bahasa Inggris secara global, kami meluncurkan sejumlah peningkatan Google Search untuk memudahkan orang menemukan konten bermanfaat yang dibuat oleh dan untuk orang (bukan mesin)," lanjut keterangan itu.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Dalam praktiknya, Google akan memberikan peringkat rendah pada situs web yang menghimpun informasi dari berbagai sumber, namun tidak menambahkan penjelasan atau informasi baru.

Sebaliknya, Google akan cenderung menampilkan hasil pencarian dari konten baru yang lebih relevan dengan kata kunci pencarian.

Baca juga: Cek Status NIK KTP untuk Bansos 2025, Apakah Nama Kamu Masih Terdaftar?

Dengan kata lain, paparan konten dari situs agregator akan lebih sedikit muncul di hasil pencarian, ketimbang situs asli yang memproduksi konten terkait.

"Minggu depan kami akan meluncurkan 'pembaruan konten yang bermanfaat' untuk menangani konten yang tampaknya dibuat untuk mendapat peringkat tinggi di mesin pencarian, bukan untuk membantu atau menginformasikan orang," jelas Google.

"Pembaruan peringkat ini akan membantu memastikan bahwa konten yang tidak orisinal dan berkualitas rendah, tidak mendapat peringkat tinggi di Google Search," imbuh perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, AS itu.

Baca juga: Facebook dan Google Disebut Beri Panggung Konten Clickbait dan Sebar Misinformasi

Perusahaan juga menjelaskan, perubahan algoritma tersebut akan terlihat pada hasil pencarian yang berkaitan dengan pendidikan online, seni dan hiburan, belanja serta topik teknologi.

Selain menargetkan situs web seperti agregator, Google juga akan memberangus bot, sebagaimana dilansir KompasTekno dari Digital Trends, Rabu (24/8/2022).

Sayangnya raksasa pencarian itu tidak merinci bagaimana pihaknya menangani konten dari bot atau konten yang dijiplak dari situs web lain.

Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran

Upaya menangkal konten berkualitas rendah sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, bahkan sejak Google Search pertama kali dirilis pada tahun 1997.

Tahun lalu, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga meluncurkan ribuan pembaruan untuk Google Search setelah melakukan ratusan ribu kali pengujian untuk kualitas konten, termasuk evaluasi internal, hingga mengumpulkan ulasan dari orang yang relevan.

Namun tampaknya praktik tersebut tak dapat dilakukan dengan mudah. Adapun pembaruan Google Search kali ini dikatakan Google masih akan disempurnakan dan dilengkapi dengan pembaruan lain pada beberapa minggu mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Platform Pencarian Kerja Glassdor dan Indeed PHK 1.300 Karyawan di Tengah Integrasi AI
Platform Pencarian Kerja Glassdor dan Indeed PHK 1.300 Karyawan di Tengah Integrasi AI
e-Business
2 Cara Mengaktifkan Voice Chat di Grup WhatsApp dengan Mudah
2 Cara Mengaktifkan Voice Chat di Grup WhatsApp dengan Mudah
e-Business
Studi: Orang yang Kecanduan Scroll TikTok, Reels, dkk Cenderung Impulsif
Studi: Orang yang Kecanduan Scroll TikTok, Reels, dkk Cenderung Impulsif
Software
Pengiriman Pesawat Boeing Kuartal II-2025 Tertinggi sejak 2023
Pengiriman Pesawat Boeing Kuartal II-2025 Tertinggi sejak 2023
e-Business
Kenapa Subjek E-mail Penting? Begini Penjelasannya
Kenapa Subjek E-mail Penting? Begini Penjelasannya
Internet
Contoh Prompt Google Veo 3 untuk Membuat Video Bahasa Indonesia
Contoh Prompt Google Veo 3 untuk Membuat Video Bahasa Indonesia
Software
Cara Reservasi Restoran lewat Grab, Cepat Tanpa Ribet
Cara Reservasi Restoran lewat Grab, Cepat Tanpa Ribet
e-Business
Rahasia Samsung Rilis Android 16 Lebih Cepat di Galaxy Z Fold 7 & Flip 7
Rahasia Samsung Rilis Android 16 Lebih Cepat di Galaxy Z Fold 7 & Flip 7
Gadget
Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Fold 7
Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Fold 7
Gadget
Satu Meja dengan CEO Cisco Chuck Robbins: Baru Pertama Kali ke Indonesia
Satu Meja dengan CEO Cisco Chuck Robbins: Baru Pertama Kali ke Indonesia
e-Business
Starlink Setop Pengguna Baru di Indonesia
Starlink Setop Pengguna Baru di Indonesia
e-Business
YouTube Hapus Halaman 'Trending' setelah 10 Tahun, Ini Gantinya
YouTube Hapus Halaman "Trending" setelah 10 Tahun, Ini Gantinya
Internet
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Hardware
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
Software
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau