Telegram Jawab Tuduhan WhatsApp, Sebut Bos WA Dapat Informasi Keliru

Kompas.com - 17/02/2023, 09:02 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber gsmarena

KOMPAS.com - Telegram menanggapi kritikan pedas yang dilontarkan bos WhatsApp Will Catchcart, baru-baru ini. Respons tersebut diunggah Telegram dalam blog resminya.

Juru bicara Telegram, Remi Vaughn, membantah serangkaian tuduhan yang dilontarkan Catchart, khususnya terkait enkripsi end-to-end milik Telegram.

Dalam sebuah thread di Twitter, Cathcart mengkritik aspek keamanan di Telegram, terutama soal enkripsi end-to-end. Kritikan itu ia tulis sambil mengutip artikel dari media Wired yang bertajuk "The Kremlin Has Entered Chat".

Bos WhatsApp ini juga menyinggung tidak adanya verifikasi independen yang dimiliki protokol fitur enkripsi ujung ke ujung punya Telegram. Telegram pun membantah hal ini.

Vaughn menunjukkan bahwa Cathcart salah tentang anggapan protokol keamanan end-to-end di Telegram.

Baca juga: Bos WhatsApp: Kalian Pikir Telegram Aman?

Menurut Vaughn, enkripsi end-to-end telah diverifikasi secara independen. Sebuah tim dari Universitas Udine Italia telah memverifikasi protokol MTProto 2.0 yang digunakan Telegram untuk mengamankan percakapan di platform tersebut.

Vaughn juga mengatakan bahwa artikel dari media Wired yang dikutip oleh Cathcart sebagai amunisi untuk mengkritik Telegram, mengandung banyak kesalahan.

Telegram mengeklaim sudah memberikan responsnya kepada tim Wired, tetapi komentar itu diabaikan. Alhasil, Cathcart mendapatkan informasi yang keliru. Hal ini juga ditulis pihak Telegram dalam blog resminya.

Baca juga: Gibran: Kemarin Nyuruh Saya Berkantor di Papua, Sekarang di IKN, Pindah-pindah Terus

"Artikel yang baru-baru ini diterbitkan Wired merupakan contoh yang sangat disayangkan tentang bagaimana publikasi yang dulu dihormati dapat menyimpang dari prinsip-prinsip integritas jurnalistik," tulis pihak Telegram.

Telegram menerangkan, ada sejumlah kesalahan yang dibuat oleh Wired, contohnya saja tentang isu pelacak lokasi.

Telegram mengklarifikasi bahwa fitur pelacakan lokasi hanya aktif apabila pengguna dengan sengaja menyalakan fitur tersebut. Sehubungan dengan itu, jumlah pengguna yang melakukan hal tersebut tidak mencapai 0.01 persen, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GSM Arena, Jumat (16/2/2023).

Baca juga: Kisah Bisyarah, Kowad Lulusan Terbaik Akmil, Sempat Diterima di Teknik Pertambangan

Tuduhan Bos WhatsApp ke Telegram

Head of WhatsApp Will Cathcart sebelumnya melontarkan kritikan pedas pada Telegram.

Melalui thread-nya yang terbagi menjadi sepuluh cuitan, Cathcart mengkritik aspek keamanan di Telegram.

Bos WhatsApp yang sebelumnya juga kerap mengkritik Telegram ini menggunakan artikel dari Wired yang bertajuk "The Kremlin Has Entered the Chat" sebagai sumber.

Artikel Wired ini menceritakan bagaimana rezim Vladimir Putin dapat mengetahui gerak-gerik aktivis anti-perang Rusia melalui Telegram.

Baca juga: WhatsApp Siapkan Fitur yang Sudah Lama Hadir di Telegram

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gibran: Kemarin Nyuruh Saya Berkantor di Papua, Sekarang di IKN, Pindah-pindah Terus
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Kisah Bisyarah, Kowad Lulusan Terbaik Akmil, Sempat Diterima di Teknik Pertambangan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kwik Kian Gie Meninggal Dunia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, PDIP hingga Sandiaga Sampaikan Duka Cita
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Datang ke GIIAS 2025, Hotman Paris Tertarik pada MPV Premium Rp 2,8 Miliar
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Ini Sosok Pemilik Menara Saidah, Gedung yang Terbengkalai Sejak 2007
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kaesang Bela Jokowi: Bapak Tidak Ada Menuduh Partai Biru
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Dilanggar Beberapa Jam Setelah Disepakati
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kwik Kian Gie Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

KPK Yakin Moge yang Disita dari Ridwan Kamil Terkait Korupsi Bank BJB
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Air Danau Toba Keruh, Bobby: Dari Diskusi Beberapa Ahli Ada Satu Kemungkinan...
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasto Divonis 3,5 Tahun Penjara, KPK Terus Buru Harun Masiku
api-2 . LATEST


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Ultimatum Putin Akhiri Perang Ukraina dalam 10-12 Hari, Ini Respons Zelensky
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau