Oppo Usulkan Jaringan 6G yang Efisien untuk Banyak Perangkat

Kompas.com - 28/02/2023, 10:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum rampung jaringan 5G merata di penjuru dunia, vendor ponsel sudah mulai mengeksplorasi jaringan 6G sebagai teknologi mobile masa depan. Salah satunya adalah Oppo.

Belum lama ini, Oppo merilis buku putih alias white paper untuk jaringan 6G dengan tajuk "A Versatile 6G with Minimized Kernel: To build the mobile world" (6G Serbaguna dengan Kernel (program inti) yang Diperkecil: Untuk membangun dunia seluler).

Dalam buku putih tersebut, Oppo mengusulkan sistem yang “memodulasi” kemampuan 6G dan secara cerdas “menyambungkan” berbagai modul kemampuan sesuai dengan kebutuhan khusus dari setiap skenario yang diberikan.

Baca juga: Samsung Uji Coba Jaringan 6G, Download Tembus 6 Gigabit per Detik

Hal ini akan memungkinkan jaringan 6G menjadi lebih mudah beradaptasi dan efisien saat memberikan dukungan komunikasi mendasar untuk konvergensi banyak perangkat dan jaringan di masa depan.

Salah satunya visinya adalah menjadikan jaringan 6G sebagai teknologi yang berperan membangun metaverse.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Istilah metaverse merujuk pada sebuah dunia virtual baru tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi, atau hal-hal lain yang dilakukan di dunia fisik, namun dalam lingkungan virtual. Di metaverse, setiap orang bakal direpresentasikan dalam bentuk avatar 3D yang unik.

Saat ini, langkah menuju masa depan itu telah dilakukan melalui jaringan 5G. Teknologi 5G mengubah peran teknologi komunikasi dari "konektivitas" (mentransmisikan data) sederhana dari perangkat telekomunikasi, menjadi Internet of Things (IoT) dengan banyak perangkat berbeda.

Berdasarkan visi ini, arah utama pengembangan teknologi 6G adalah integrasi teknologi AI yang lebih besar ke dalam jaringan komunikasi.

Baca juga: 5G Belum Rampung, LG Sudah Mulai Riset 6G

Salah satu skenario yang bisa diterapkan adalah AI dilatih untuk membantu orang mengelola dan mengendalikan segala macam hal. Dengan cara ini, 6G akan membantu memajukan Internet of Things dari serangkaian perangkat yang terhubung ke serangkaian perangkat terkonvergensi yang beroperasi sebagai bagian dari jaringan cerdas.

Berdasarkan visi ini, white paper Oppo soal 6G mengusulkan peran 6G sebagai salah satu yang memfasilitasi komunikasi antara dunia maya dan dunia nyata. Hal itu dapat mewujudkan interkoneksi dan konvergensi kedua dunia ini untuk membentuk dasar metaverse dan fondasi untuk ponsel yang benar-benar mobile.

Dalam buku putih, Oppo mengklaim bahwa sistem 6G serbaguna hadir dengan inti program (kernel) yang diminimalkan.

Desainnya terdiri dari rangkaian teknologi yang mencakup beragam disiplin ilmu seperti integrasi AI dan 6G, arsitektur keamanan, pembagian spektrum, broadband seluler dan protokol D2D (device-to-device), peningkatan latensi rendah (low latency) dan keandalan (realiability), integrasi komunikasi dan penginderaan, teknologi tanpa daya, dan banyak lagi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Times of India, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Vivo Bangun Pusat Riset 6G di China

Namun, itu semua masih berupa visi. Sebab, saat ini, penelitian tentang teknologi 6G masih dalam tahap awal. Industri teknologi secara keseluruhan baru memulai eksplorasi teknologi masa depan ini.

Penelitian awal Oppo untuk jaringan 6G sudah dimulai pada tahun 2019. Oppo memulainya dengan penelitian tentang faktor bentuk perangkat baru dan persyaratan layanan baru.

White paper Oppo untukuntuk jaringan 6G dengan tajuk "A Versatile 6G with Minimized Kernel: To build the mobile world" bisa dibaca selengkapnya melalui tautan berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Hardware
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
Software
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
e-Business
Ancaman Serangan Siber oleh AI Independen Tanpa Instruksi Manusia (Bagian II-Habis)
Ancaman Serangan Siber oleh AI Independen Tanpa Instruksi Manusia (Bagian II-Habis)
Internet
5 Negara dengan Pengguna Google Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia
5 Negara dengan Pengguna Google Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia
Internet
Dendam Karena Dipecat, Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan
Dendam Karena Dipecat, Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan
e-Business
xAI Rilis AI Grok 4 dan Langganan Premium Baru
xAI Rilis AI Grok 4 dan Langganan Premium Baru
Software
Cobain Langsung 4 Produk Baru Samsung Langsung di New York
Cobain Langsung 4 Produk Baru Samsung Langsung di New York
Software
Benchmark Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7, Ini Skor Antutu-nya
Benchmark Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7, Ini Skor Antutu-nya
Gadget
Berapa Banyak Kuota Internet yang Dibutuhkan Google Maps?
Berapa Banyak Kuota Internet yang Dibutuhkan Google Maps?
Software
Ribuan Video YouTube Terancam Tak Bisa Dimonetisasi mulai 15 Juli
Ribuan Video YouTube Terancam Tak Bisa Dimonetisasi mulai 15 Juli
Internet
7 Powerbank Anker yang Ditarik dari Peredaran di Indonesia, Ini Daftarnya
7 Powerbank Anker yang Ditarik dari Peredaran di Indonesia, Ini Daftarnya
Hardware
Link dan Cara Daftar Tiket Antrean Pangan Bersubsidi 2025 Online
Link dan Cara Daftar Tiket Antrean Pangan Bersubsidi 2025 Online
e-Business
AI Gemini Dirilis untuk Smartwatch Wear OS, Resmi Gantikan Google Assistant
AI Gemini Dirilis untuk Smartwatch Wear OS, Resmi Gantikan Google Assistant
Software
AI Google Veo 3 Kini Bisa Bikin Video dari Foto, Bisa Dicoba di Indonesia
AI Google Veo 3 Kini Bisa Bikin Video dari Foto, Bisa Dicoba di Indonesia
Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau