Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajan Pasar Tak Tergerus Zaman

Baca di App
Lihat Foto
Nurul Hidayat
Jajanan pasar khas Jawa Timur yang dijual di pinggir jalan RE Martadinata, Jombang, Jawa Timur, Kamis (21/7/2011). Jajanan pasar terdsebut terdiri dari lopis, ketan, klanting/canil, dan horok-horok, lengkap dengan parutan kelapa dan gula merahnya.
Editor: Kistyarini

JOMBANG, KOMPAS.com — Siapa yang tak mengenal jajan pasar? Makanan kecil dengan aneka warna ini lumayan tersohor di kalangan penggemar makanan tradisional, khususnya di Pulau Jawa. Harganya yang murah dan rasanya yang enak membuat jajanan pasar tetap bertahan di tengah persaingan dengan makanan modern lainnya.

Di sela waktu istrahat usai menempuh rute Ngawi-Jombang, Tim Gowes Jurnalistik: Pantau Mudik Jakarta-Surabaya sempat menghampiri gerobak penganan tradisional milik Ibu Samini (57) yang terletak di pinggir Jalan RE Martadinata, Jombang, Jawa Timur, Kamis (21/7/2011) malam.

Jajanan yang dijual wanita berjilbab itu berbagai macam, dari lopis, ketan, klanting/cenil, dan horok-horok yang dihidangkan dengan parutan kelapa dan sirup gula merah.

"Semuanya bisa dicampur atau dipilih mana saja sesuai selera. Kalau gak mau pakai gula merah, gula pasir juga ada," ujar Ibu Samini yang sudah 17 tahun berjualan saat menawarkan dagangannya kepada Tim Gowes.

Klanting adalah makanan yang berasal dari beras kanji. Rasanya agak manis dan berwarna merah muda. Lopis yang terbuat dari beras ketan dibungkus daun pisang dan berbentuk seperti lonton. Lopis baru diiris tipis saat akan dihidangkan, sedangkan horok-horok terbuat dari tepung beras yang diberi gula dan pewarna hijau lalu dikukus. Penyajian aneka makanan itu biasanya ditaburi parutan kelapa dan diberi gula merah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dulu pembeli jajanan saya ini ramai, tetapi karena sekarang sudah banyak yang jual, jadi agak berkurang. Tetapi alhamdulillah, walaupun seperti itu dagangan saya ini setiap hari selalu habis," kata Ibu Samini yang biasa berjualan pukul 17.30 hingga 21.00 WIB itu.

Lebih lanjut, ibu enam anak ini menuturkan, meskipun sudah banyak penjual jajanan pasar di kota tersebut, dia akan terus berjualan jajanan pasar tersebut. Ibu Samini yang satu harinya bisa mendapat penghasilan sebesar Rp 100.000 hingga Rp 150.000 ini tetap sabar menunggu pembeli.

"Ya, ini sudah menjadi mata pencaharian saya. Kalau rezeki mah gak ke mana, dari dulu yang gak punya rumah, sekarang sudah ada rumah sendiri, anak-anak juga sudah lulus sekolah semua," kata Ibu Samini.

Dengan Rp 2.000 saja, Anda bisa mencicipi jajan pasar yang dijual Ibu Samini. Pilihan juga ada di tangan Anda, mau membeli satuan atau dicampur.Tertarik untuk mencoba?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi