Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Pawon, Tempat Menyimpan Senjata Raja

Kompas.com - 12/08/2013, 13:34 WIB
KOMPAS.com -  Jika sebagian besar candi dibangun sebagai tempat pemujaan atau pun makam maka Candi Pawon memiliki fungsi yang lain yaitu sebagai tempat penyimpanan senjata. Senjata tersebut dikenal dengan nama vajranala, yaitu senjata Raja Indra dalam mitologi India yang konon bentuknya serupa halilintar.

Candi Pawon yang keberadaannya disebut-sebut di dalam prasasti Karang Tengah (824 M) berlokasi di Desa Brojonalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Pawon yang kokoh disebut-sebut sebagai bagian dari Candi Borobudur sebab reliefnya dipercaya sebagai permulaan relief Candi Borobudur.

Perihal nama candi ini terdapat banyak penafsiran menyangkut asal-usulnya. JG de Casparis, menafsirkan nama Pawon berasal dari bahasa Jawa, yaitu 'awu' yang berarti abu. Kata tersebut kemudian mendapat awalan 'pa' dan akhiran 'an' yang menunjuk pada suatu tempat, yaitu perabuan.

Sementara itu, dalam bahasa Jawa percakapan, kata 'pawon' mempunyai arti dapur. Candi Pawon juga memiliki nama lain, yaitu Candi Bajranalan, nama tersebut diduga berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu 'vajra' yang berarti halilintar dan kata 'anala' yang artinya api.

Bangunan suci Buddha ini berjarak tepat 1.750 meter dari Candi Borobudur yang super megah itu dan 1.150 m dari Candi Mendut. Lokasinya berada tepat di antara kedua candi itu.

Kemiripan motif pahatan atau relief pada ketiga candi tersebut dan letaknya yang berada pada satu poros garis lurus menjadi dasar asumsi bahwa jelas ada keterkaitan yang kuat di antara ketiganya.

Poerbatjaraka berpendapat bahwa Candi Pawon merupakan upa angga (bagian dari) Candi Borobudur. Penelitian secara lengkap pada reliefnya menunjukkan bahwa relief pada Candi Pawon merupakan permulaan relief dari Candi Borobudur.

Berbahan batu gunung api, Candi Pawon merupakan monumen Buddha yang dibangun dengan menggabungkan seni arsitektur Hindu Jawa kuno dan India. Candi yang pernah dipugar tahun 1903 dan selesai pada 1904 ini memiliki fitur teras dan tangga yang terbilang lebar.

Anda akan disuguhi beragam hiasan stupa dengan relief pada dinding bagian luarnya berupa pohon hayati (kalpataru) yang diapit dengan pundi-pundi dan kinara-kinari. Kinari adalah sebentuk makhluk setengah manusia setengah burung dimana ia berkepala manusia tapi berbadan burung.

Transportasi

Mengingat Candi Pawon berada tak jauh dari Candi Borobudur, Anda dapat menjadikannya sebagai satu paket wisata bersama-sama dengan Candi Borobudur yang megah dan memesona itu.

Berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari Yogyakarta, cara termudah untuk sampai ke sana adalah dengan bergabung dengan tur atau menyewa mobil atau motor. Beberapa hotel atau penginapan di Yogyakarta menyediakan jasa sewa tersebut. Anda juga bisa mengambil tur sehari dari Wonosobo ke Borobudur dengan kendaraan wisata yang berasal dari Semarang atau Yogyakarta.

Jalur menuju Borobudur, Mendut, dan Pawon sudah terbilang memadai dan mudah diakses. Perjalanan pun akan ditemani udara sejuk dan segar Kota Magelang yang dihiasi pepohonan rindang sepanjang jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Menhut Bantah Isu Penjualan Cagar Alam Pulau Panjang di NTB
Menhut Bantah Isu Penjualan Cagar Alam Pulau Panjang di NTB
Travel News
Tanggal 15 Juli 2025 Masuk Candi Prambanan Gratis, Khusus Ulang Tahun di Bulan Juli!
Tanggal 15 Juli 2025 Masuk Candi Prambanan Gratis, Khusus Ulang Tahun di Bulan Juli!
Travel News
Ridwan Kamil Protes Delay Super Air Jet, Ini Klarifikasi Bandara Ngurah Rai
Ridwan Kamil Protes Delay Super Air Jet, Ini Klarifikasi Bandara Ngurah Rai
Travel News
Upaya Geopark Kaldera Toba Dapatkan Lagi Green Card UNESCO
Upaya Geopark Kaldera Toba Dapatkan Lagi Green Card UNESCO
Travel News
9 Jenis Pelanggaran di Operasi Patuh Polri 14-27 Juli 2025, Jangan sampai Kena Tilang!
9 Jenis Pelanggaran di Operasi Patuh Polri 14-27 Juli 2025, Jangan sampai Kena Tilang!
Travel Ideas
Jalur Denpasar–Gilimanuk Ambles, Kendaraan Besar Dialihkan Lewat Utara Sebulan
Jalur Denpasar–Gilimanuk Ambles, Kendaraan Besar Dialihkan Lewat Utara Sebulan
Travel News
Camping di Pantai Menganti Kebumen, Tidur di Bawah Bintang hingga Panorama Lautan
Camping di Pantai Menganti Kebumen, Tidur di Bawah Bintang hingga Panorama Lautan
Travel Ideas
Delay Berkali-kali hingga Diprotes Ridwan Kamil, Super Air Jet Minta Maaf dan Beri Kompensasi
Delay Berkali-kali hingga Diprotes Ridwan Kamil, Super Air Jet Minta Maaf dan Beri Kompensasi
Travel News
Refleksi Bulan Suro Mangkunegaran Solo di Tengah Ramainya Sarinah Jakarta
Refleksi Bulan Suro Mangkunegaran Solo di Tengah Ramainya Sarinah Jakarta
Travel News
Gowes di Malang Kini Jadi Aktivitas Wisata yang Gerakkan Roda Ekonomi
Gowes di Malang Kini Jadi Aktivitas Wisata yang Gerakkan Roda Ekonomi
Travel News
Pacu Jalur Masuk Festival Unggulan 2025, Menpar Janjikan Dukungan Promosi dan Fasilitas
Pacu Jalur Masuk Festival Unggulan 2025, Menpar Janjikan Dukungan Promosi dan Fasilitas
Travel News
Pesan Tiket Kereta Kini Bisa 30 Menit sebelum Keberangkatan, Ini Cara Lengkapnya!
Pesan Tiket Kereta Kini Bisa 30 Menit sebelum Keberangkatan, Ini Cara Lengkapnya!
Travel Ideas
Usai KA Sancaka, Giliran KRL Baru Buatan Cina Dilempar Batu
Usai KA Sancaka, Giliran KRL Baru Buatan Cina Dilempar Batu
Travel News
Viral Bocah Aura Farming, Penonton Festival Pacu Jalur 2025 Diprediksi Membeludak
Viral Bocah Aura Farming, Penonton Festival Pacu Jalur 2025 Diprediksi Membeludak
Travel News
Rute Menuju Obelix Sea View dari Malioboro Jogja, Berapa Jam?
Rute Menuju Obelix Sea View dari Malioboro Jogja, Berapa Jam?
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau