Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliling Indonesia, Ramon Sampai di Pulau Rondo

Kompas.com - 09/10/2013, 17:52 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pulau Sabang dikenal sebagai wilayah terdepan gugusan nusantara Republik Indonesia. Namun dalam perjalanan "100 Hari Keliling Indonesia" Kompas TV, menemukan ada satu pulau yang menjadi terdepan di wilayah barat, yakni Pulau Rondo.

Cerita perjalanan ke pulau paling barat negeri, yakni Pulau Rondo akan dikisahkan dalam episode keenam penayangan program 100 Hari Keliling Indonesia Kompas TV. Di Pulau Rondo, ujar salah satu tim 100 Hari Keliling Indonesia, Ignatius Dimas Yulianto, juga memiliki Tugu Nol Kilometer layaknya yang ada di Sabang.

"Tugu nol kilometer juga ada di Pulau Rondo, walaupun di Sabang juga ada. Ramon (host program) pergi juga yang di Sabang," ujar Dimas melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu (9/10/2013).

Untuk menuju ke Pulau Rondo, Dimas mengatakan, tim ikut serta bersama kapal patroli TNI dengan waktu tempuh sekitar dua jam dari Sabang. Sesampainya di sana, hanya ditemukan barak-barak TNI yang menjaga daerah perbatasan. "Ramon mutar-mutar di situ (Pulau Rondo). Di sana dia dikenalkan barak TNI, dapur umum, macem-macem," kata Dimas.

Sebelum berkeliling menyeberang Pulau Rondo dan Sabang, Dimas menceritakan, tim sebelumnya singgah di Aceh. Di Aceh, tim sempat mampir ke kedai kopi. Kedai bernama Kedai Kopi Desa Ayah terkenal dengan julukan Kopi Solong karena berada di daerah Solong.

"Kedai itu terkenal banget di Aceh. Konon katanya waktu konflik di Aceh itu, di Kopi Solong ini TNI, Polri dan warga bisa ngopi bareng. Kalau sekarang biasanya yang sering ngopi-ngopi di situ anak kampus," paparnya.

Setelah dari Aceh, barulah tim menyeberang ke Pulau Weh untuk menuju Kota Sabang. Mereka menyeberang dari Ulee Lheue dengan menggunakan kapal cepat.

"Sampai di Sabang Ramon langsung sewa motor keliling Sabang. Karena Sabang waktu itu sempat menjadi perdagangan bebas jadi masih ditemukan tersimpan mobil-mobil mewah seperti dari Singapura ada di bawah pohon, di jalan-jalan," jelas Dimas.

Berada di Sabang, Ramon juga tak ketinggalan untuk menjamah Pantai Iboih, pantai paling ternama di sana. Namun karena pada saat tim berada di Sabang adalah hari Jumat, mereka tidak mendapat kesempatan menyelami laut Sabang.

"Waktu kita ke sana kebetulan hari Jumat. Di sana itu ada peraturan kalau hari Jumat enggak boleh snorkeling, diving. Pokoknya nggak boleh masuk ke laut," cerita Dimas.

Karena tak dapat menyelam ke laut, lanjutnya, maka tim dipandu oleh orang lokal bernama Erik mengunjungi Air Terjun Pria Laut.

Perjalanan 100 Hari Keliling Indonesia Kompas TV dimulai dari Jakarta, menuju ke Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua dan Maluku. Setelah itu, tim bergerak menuju Nusa Tenggara, Bali dan Pulau Jawa.

Dalam menjelajahi bumi nusantara, tim tidak menggunakan maskapai penerbangan komersial. Hanya menggunakan jalur darat, laut dan penerbangan perintis. Tim yang dipandu oleh Ramon Y Tungka sebagai pembawa acar program telah kembali ke Jakarta pada Rabu (3/7/2013) tepatnya di Gedung Kompas TV.

Beberapa kisah perjalanan tim telah dimuat di rubrik Travel Kompas.com. Sementara penayangan perjalanan di Kompas TV setiap Rabu jam 20.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
5 Pilihan Hotel di Sekitar Sirkuit Formula E Jakarta 2025
5 Pilihan Hotel di Sekitar Sirkuit Formula E Jakarta 2025
Hotel Story
Formula E Jakarta 2025, Simak Jadwal dan Cara Beli Tiketnya
Formula E Jakarta 2025, Simak Jadwal dan Cara Beli Tiketnya
Travel News
Disponsori Irwan Mussry, Intip Mewahnya The St. Regis Jakarta Tempat Akad Nikah Al Ghazali
Disponsori Irwan Mussry, Intip Mewahnya The St. Regis Jakarta Tempat Akad Nikah Al Ghazali
Hotel Story
Gunung Lewotobi Erupsi, 25 Penerbangan Wings Air Dibatalkan
Gunung Lewotobi Erupsi, 25 Penerbangan Wings Air Dibatalkan
Travel News
10 Maskapai Terbaik 2025 di Dunia Versi Skytrax, Garuda Indonesia Nomor Berapa?
10 Maskapai Terbaik 2025 di Dunia Versi Skytrax, Garuda Indonesia Nomor Berapa?
Travel News
Gunung Lewotobi Erupsi, 12 Penerbangan Internasional di Bandara Ngurah Rai Bali Dibatalkan
Gunung Lewotobi Erupsi, 12 Penerbangan Internasional di Bandara Ngurah Rai Bali Dibatalkan
Travel News
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, 32 Penerbangan Dibatalkan, Penumpang Bisa Refund
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, 32 Penerbangan Dibatalkan, Penumpang Bisa Refund
Travel Ideas
Cara Beli Tiket Jakarta Fair 2025, Harga mulai Rp 40.000
Cara Beli Tiket Jakarta Fair 2025, Harga mulai Rp 40.000
Travelpedia
Jadwal dan Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2025 Lengkap di JIExpo
Jadwal dan Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2025 Lengkap di JIExpo
Travelpedia
4 Promo Tiket Whoosh Saat Libur Sekolah, Ada Diskon Rombongan 20 Persen
4 Promo Tiket Whoosh Saat Libur Sekolah, Ada Diskon Rombongan 20 Persen
Travel News
4 Tips Berkunjung ke Osaka Castle, Pakai Alas Kaki yang Nyaman
4 Tips Berkunjung ke Osaka Castle, Pakai Alas Kaki yang Nyaman
Travelpedia
Jemaah Haji Tak Diberi Tahu soal Ancaman Bom, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Pesawat?
Jemaah Haji Tak Diberi Tahu soal Ancaman Bom, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Pesawat?
Travel News
Pendaki Ilegal Gunung Merapi Disanksi Bersihkan Kawasan Wisata 3 Bulan
Pendaki Ilegal Gunung Merapi Disanksi Bersihkan Kawasan Wisata 3 Bulan
Travel News
Tertahan akibat Ancaman Bom, 442 Jemaah Haji Difasilitasi Hotel dan Makan
Tertahan akibat Ancaman Bom, 442 Jemaah Haji Difasilitasi Hotel dan Makan
Travel News
Harga Tiket Kereta Jakarta-Kediri Selama Bandara Dhoho Tak Layani Penerbangan
Harga Tiket Kereta Jakarta-Kediri Selama Bandara Dhoho Tak Layani Penerbangan
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Tolak Gencatan Senjata, AS Terjun dalam Konflik Iran-Israel?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau