Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak-jejak Bahagia di Kopenhagen

Kompas.com - 07/08/2014, 13:25 WIB
KOPENHAGEN adalah kota dengan indeks kebahagiaan tertinggi di dunia. Di atas kereta angin, di jalan-jalan, penuh wajah riang dengan tawa bahagia. Rasa bahagia terasa di kafe dan restoran yang menyajikan makanan dan minuman enak. Juga di sudut-sudut kota yang bermandi sinar matahari musim panas.

Kami tiba di Kopenhagen, Denmark, saat musim dingin usai pada sekitar akhir Mei lalu. Perjalanan sepanjang kurang lebih 16 jam dari Jakarta, terbayar saat kaki menjejak Kopenhagen yang pagi itu diselimuti kabut tipis yang pelan-pelan tersibak, dan segera memamerkan keelokan kotanya di bawah sinar matahari yang hangat.

Seiring hadirnya matahari, warga Kopenhagen pun berhamburan di seluruh sisi kota dengan wajah cerah sumringah. Dengan dandanan modis, mereka mengayuh sepeda. Kopenhagen memang dikenal sebagai kota sepeda. Tercatat, jalur sepeda di Kopenhagen mencapai kurang lebih 350 kilometer. Itulah mengapa, warga Kopenhagen begitu mudah ditemui di atas sadel kereta angin mereka. Para profesional dengan setelan rapi, bersepatu kulit pun bersepeda ke kantor. Kegemaran warga bersepeda ini menjawab pertanyaan mengapa sosok bertubuh tambun amat jarang ditemukan di Kopenhagen.

Baca juga: Ironi Ayah dan Anak di Pusaran Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina

Tahun 2014 ini, untuk ketiga kalinya, Kopenhagen dinobatkan sebagai kota dengan kualitas hidup terbaik di dunia oleh majalah Monocle melalui survei The Monocle Global Quality of Life Survey 2013. Sejak tahun 2007, majalah asal Inggris ini rutin memublikasikan daftar kota di dunia yang memiliki kualitas hidup terbaik.

Beberapa kriteria penting dalam survei ini adalah keamanan/tingkat kriminalitas, keterhubungan secara internasional, cuaca/sinar matahari, kualitas arsitektur, transportasi publik, toleransi, isu lingkungan, akses terhadap alam, desain urban, kondisi bisnis, pengembangan kebijakan yang proaktif, dan layanan kesehatan.

Berada dalam daftar yang sama dengan Kopenhagen adalah Munich, Tokyo, Zurich, Helsinki, Vienna, Stockholm, Vancouver, Melbourne, Paris, Sydney, Honolulu, Madrid, Berlin, Barcelona, Montreal, Fukuoka, Amsterdam, Minneapolis, dan Kyoto. Sementara itu, secara lebih luas, The World Happiness Report yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, menempatkan Denmark sebagai negara paling bahagia di dunia dengan skor 7,6.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Aura bersahabat

Baca juga: Andai Punya 1 Lot Saham di Bank BCA, Berapa Dividen yang Didapat?

Jejak-jejak kebahagian warga di kota dengan kualitas hidup terbaik ini terlacak jelas. Aura yang terpancar dari kota ini terasa bersahabat. Setiap warga kota, seolah sigap untuk menyungging senyum di bibir. Di tengah kota nyaris tidak ada kemacetan. Tidak ada suara bising klakson, tak ada ketergesaan yang memicu stres. Warga saling menghargai. Mereka juga sangat tertib dan disiplin dalam berlalu lintas.

Dari sisi wajah kota, Kopenhagen yang dihuni oleh tidak lebih dari 5 juta jiwa didominasi bangunan berwarna pastel yang menyiratkan aura teduh. Tidak ada gedung tinggi menjulang dengan eksterior mewah yang kerap terasa mengintimidasi saat dipandang dan saat dikunjungi. Gedung-gedung di pusat kota Kopenhagen dibangun dengan ketinggian yang sama, umumnya 5 lantai. Konsep ini memunculkan wajah kota yang bersahaja, bukan sebagai metropolitan yang gemerlap.

Tidak ada kesan angker, termasuk bagi pendatang atau turis yang baru pertama kali berkunjung ke Kopenhagen. Jalan-jalan di pusat kota ini, menawarkan rasa aman saat pagi hari ketika sebagian warganya masih terlelap tidur, pun saat malam mulai menjelang. Kota ini juga bersih dari sampah.

Baca juga: Ciri Orang Cerdas Menurut Psikolog, Einstein, dan Socrates

Saat musim panas tiba, warga kota pun menikmati sinar matahari di ruang-ruang publik. Mereka berkumpul di taman kota, tertawa, berjemur, dan makan bersama di kafe dan restoran sepanjang kanal. Mereka memadati jalan-jalan di pusat-pusat pertokoan untuk merayakan musim panas hingga matahari terbenam.

Giuseppe Liverino, laki-laki berdarah Italia yang tinggal di Kopenhagen dan bekerja untuk Wonderful Copenhagen menuturkan, sebagai warga kota, dia senang tinggal di Kopenhagen karena akses yang mudah dalam segala hal. ”Di sini minim polusi. Minim kemacetan. Tidak ada hal yang membuat warga kota merasa stres,” ujarnya.

Tinggal di Kopenhagen, menurut Giuseppe juga aman karena tingkat kriminalitas yang sangat rendah. Hal ini antara lain dikarenakan minimnya kesenjangan sosial. Giuseppe menuturkan, setiap orang di Kopenhagen mendapat bayaran tinggi dari pekerjaan yang mereka lakukan sehingga seluruh warga hidup berkecukupan.

Baca juga: Cerita Avan, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala, Mengaku Tak Pernah Dapat Beasiswa Pemda

Ditte Furstrand Nytofte, Project Manager International Marketing Wonderful Copenhagen menambahkan, warga kota senang karena setiap pajak yang mereka bayarkan selalu dikembalikan kepada warga dalam berbagai bentuk. Seperti transportasi publik yang nyaman, jalan, dan kebijakan-kebijakan yang proaktif kepada publik. ”Kami tidak saling iri karena setiap orang di sini membayar pajak. Semakin kaya seseorang, semakin besar pajak yang dia bayarkan,” kata Ditte.

Terbuka untuk semua

Seperti motonya: Copenhagen is open for you, Kopenhagen juga menawarkan banyak kebahagiaan bagi para wisatawan. Para turis dimanja dengan banyaknya tempat tujuan wisata.

Di dalam kota Kopenhagen, para turis dapat berkunjung ke berbagai tempat bersejarah seperti Amalienborg Palace, yang merupakan kediaman keluarga Kerajaan Denmark. Saat-saat pergantian penjaga istana, merupakan salah satu atraksi favorit yang menyedot perhatian turis.

Baca juga: Bocah “Aura Farming” Dikha Kelelahan, Orangtua: Sudah Capek, Pengen Main

Turis yang ingin mengenal Kopenhagen, bisa memilih dua cara untuk berkeliling, yaitu dengan bersepeda atau melalui wisata air canal tour yang akan menyajikan cara pandang berbeda terhadap Kopenhagen. Bila tidak ada cukup waktu, berjalan kaki pun sudah cukup memberi pengalaman mengasyikkan.

Sementara di Stroget, yang merupakan pusat perbelanjaan terkenal di Kopenhagen, turis dapat berbelanja mulai produk-produk internasional, merek-merek lokal Denmark hingga suvenir. Kopenhagen juga menyediakan berbagai restoran dan kafe yang menyajikan sajian khas Denmark, smorrebroad, dan tentu saja kue-kue khas Denmark yang terkenal.

Bagi para penyuka aktivitas yang menyulut adrenalin, bisa berkunjung ke Tivoli Gardens. Ini adalah taman rekreasi dengan aneka jenis atraksi, salah satunya roller coaster. Sungguh sebuah kota yang menawarkan begitu banyak keriaan, dan kebahagiaan. (Dwi As Setianingsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Upaya Geopark Kaldera Toba Dapatkan Lagi Green Card UNESCO
Upaya Geopark Kaldera Toba Dapatkan Lagi Green Card UNESCO
Travel News
9 Jenis Pelanggaran di Operasi Patuh Polri 14-27 Juli 2025, Jangan sampai Kena Tilang!
9 Jenis Pelanggaran di Operasi Patuh Polri 14-27 Juli 2025, Jangan sampai Kena Tilang!
Travel Ideas
Jalur Denpasar–Gilimanuk Ambles, Kendaraan Besar Dialihkan Lewat Utara Sebulan
Jalur Denpasar–Gilimanuk Ambles, Kendaraan Besar Dialihkan Lewat Utara Sebulan
Travel News
Camping di Pantai Menganti Kebumen, Tidur di Bawah Bintang hingga Panorama Lautan
Camping di Pantai Menganti Kebumen, Tidur di Bawah Bintang hingga Panorama Lautan
Travel Ideas
Delay Berkali-kali hingga Diprotes Ridwan Kamil, Super Air Jet Minta Maaf dan Beri Kompensasi
Delay Berkali-kali hingga Diprotes Ridwan Kamil, Super Air Jet Minta Maaf dan Beri Kompensasi
Travel News
Refleksi Bulan Suro Mangkunegaran Solo di Tengah Ramainya Sarinah Jakarta
Refleksi Bulan Suro Mangkunegaran Solo di Tengah Ramainya Sarinah Jakarta
Travel News
Gowes di Malang Kini Jadi Aktivitas Wisata yang Gerakkan Roda Ekonomi
Gowes di Malang Kini Jadi Aktivitas Wisata yang Gerakkan Roda Ekonomi
Travel News
Pacu Jalur Masuk Festival Unggulan 2025, Menpar Janjikan Dukungan Promosi dan Fasilitas
Pacu Jalur Masuk Festival Unggulan 2025, Menpar Janjikan Dukungan Promosi dan Fasilitas
Travel News
Pesan Tiket Kereta Kini Bisa 30 Menit sebelum Keberangkatan, Ini Cara Lengkapnya!
Pesan Tiket Kereta Kini Bisa 30 Menit sebelum Keberangkatan, Ini Cara Lengkapnya!
Travel Ideas
Usai KA Sancaka, Giliran KRL Baru Buatan Cina Dilempar Batu
Usai KA Sancaka, Giliran KRL Baru Buatan Cina Dilempar Batu
Travel News
Viral Bocah Aura Farming, Penonton Festival Pacu Jalur 2025 Diprediksi Membeludak
Viral Bocah Aura Farming, Penonton Festival Pacu Jalur 2025 Diprediksi Membeludak
Travel News
Rute Menuju Obelix Sea View dari Malioboro Jogja, Berapa Jam?
Rute Menuju Obelix Sea View dari Malioboro Jogja, Berapa Jam?
Travelpedia
DAMRI Buka Rute Depok-Lampung via Ciputat, Ini Harga Tiket dan Jadwalnya
DAMRI Buka Rute Depok-Lampung via Ciputat, Ini Harga Tiket dan Jadwalnya
Travel News
Festival Pacu Jalur 2025 Digelar Agustus, tapi Belum Ada Hotel Berbintang di Sekitarnya
Festival Pacu Jalur 2025 Digelar Agustus, tapi Belum Ada Hotel Berbintang di Sekitarnya
Hotel Story
Aquabike Championship 2025 Digelar di Jepara, Diikuti 30 Rider
Aquabike Championship 2025 Digelar di Jepara, Diikuti 30 Rider
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau