Ilustrasi wisatawan saat mengunjungi pasar tradisional di Pasar Ubud, Gianyar, Bali beberapa waktu lalu.(KOMPAS/HERU SRI KUMORO)
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan target pariwisata presiden terpilih, Joko Widodo untuk menjaring 20 juta wisman sampai 2019 memerlukan kerja ekstra keras.
"Target 20 juta wisman sampai lima tahun ke depan jelas memerlukan kerja yang sangat keras," kata Mari di Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Dalam dua tahun terakhir pariwisata Indonesia tumbuh di atas angka 8 persen hingga jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai kisaran 8-9 jutaan.
Lihat Foto
Rombongan turis mancanegara menggunakan sepeda sewaan berkeliling di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (30/3/2011). Wisata kota tua dengan mengunjungi situs bangunan tua dan lokasi bersejarah merupakan salah satu paket yang digemari turis mancanegara yang berkunjung ke Jakarta.(KOMPAS/LASTI KURNIA )
Menurut Mari, tahun ini saja dengan kondisi pariwisata yang berprospek cerah, Kemenparekraf hanya mematok target kunjungan wisman 9,5 juta orang sampai tutup tahun. Sedangkan tahun lalu tercatat sebanyak 8,7 juta wisman mengunjungi Indonesia sampai tutup tahun.
"Itu artinya untuk mencapai angka 20 juta pariwisata kita harus tumbuh rata-rata 16 persen per tahun bahkan lebih, itu berarti dua kali lipat dari pertumbuhan saat ini," katanya.
Sebelumnya, Kemenparekraf telah melakukan analisis terkait target kunjungan wisman yang ditetapkan hanya sebesar 13,5 juta wisman sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung di luar kendali kementeriannya.
Wisatawan asing asal Belgia menaiki becak untuk menikmati suasana kota di kawasan Titik Nol, Yogyakarta, Selasa (2/4/2013). Berwisata dengan becak merupakan salah satu paket wisata yang banyak diminati wisatawan asing saat berkunjung di Yogyakarta.(KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO )
Oleh karena itu, menurut Menparekraf, untuk mencapai target itu maka ada pekerjaan rumah klasik yang perlu diselesaikan melalui terobosan besar yang melibatkan banyak pihak, bukan sekadar kementerian yang dipimpinnya.
"Memang bukan tidak mungkin ini bisa kita wujudkan asalkan prasyaratnya dipenuhi dahulu seperti kita perlu memperbaiki infrastruktur, konektivitas penerbangan, kesiapan daerah, diversifikasi destinasi dan daya tarik pariwisata, dan tentunya kesiapan sumber daya manusia," katanya.
Seluruh prasyarat itu, lanjut Mari, terkait dengan kebijakan dari instansi dan lembaga yang lain sehingga koordinasi dan sinergi mutlak diperlukan.
Lihat Foto
Wisatawan asing tiba di Bandara Frans Seda, Maumere, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/5/2013). Wisata alam, rohani dan sejarah menjadi andalan sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur.(KOMPAS/YUNIADHI AGUNG )
Sebelumnya dalam buku berjudul "22 Solusi Cerdas Jokowi untuk Indonesia" disebutkan target kunjungan wisman sampai lima tahun ke depan sebanyak 20 juta orang. Target itu dinilai Jokowi realistis karena akan dikaitkan dengan kebijakan anggaran dan kerja keras serta semangat perubahan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab
pengguna dan diatur dalam UU ITE
Renovasi Kota Lama, Pemkot Semarang Beli Gedung Kunohttps://travel.kompas.com/read/xml/2014/08/20/125739127/Renovasi.Kota.Lama.Pemkot.Semarang.Beli.Gedung.Kunohttps://asset.kompas.com/crops/dsiZmzNXQiwSVy8mf01v419FiYw=/0x0:0x0/195x98/data/photo/2014/06/09/1707160kota-tua3t.jpg