Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut MEA 2015, Obyek Wisata di NTT Dipoles

Kompas.com - 01/10/2014, 09:48 WIB
KUPANG, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia wilayah Nusa Tenggara Timur, Fredy Ongko Saputra meminta pelaku usaha sektor pariwisata memoles lagi obyek-obyek wisata yang ada saat ini menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Misalnya keberadaan kadal raksasa, Komodo yang menjadi kekuatan utama Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Apalagi, setelah binatang purba itu sukses menjadi tujuh keajaiban dunia baru, daya tariknya terasa semakin menyihir wisatawan dunia, jangan sampai lupa ditata lanjut," katanya di Kupang, Selasa (30/9/2014).

Pasalnya, menurut Ongko Saputra, keberadaan obyek wisata binatang purba dan wisata air dan budaya memiliki daya tarik kuat sehingga semakin meningkatkan jumlah wistawan mancanegara yang berkunjung ke obyek-obyek wisata seperti Taman Nasional Komodo.

Baca juga: Toko Emas Tertipu Nenek Licik, Gelang Palsu Lolos Uji Awal dan Bawa Kabur Uang Rp 29 Juta

Dia menyebut, data Yayasan Komodo Kita empat tahun terakhir sebagai tindak lanjut Memorandum Of Understanding (MOU) dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menyatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Taman Nasional Komodo 2011 berkisar antara 47.000-48.000 orang.

Dan pada April 2012 ini kunjungan wisatawan mancanegara sudah mencapai 40.000 orang. Itu artinya jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo meningkat luar biasa.

Sedangkan pada kuartal I 2013, kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 614.328 orang pada Januari, 678.415 orang pada Februari, dan 725.316 orang pada Maret 2013.

Baca juga: Jarak Rumah-Kantor 350 Km, Wanita Malaysia Kerja PP Naik Pesawat

Sementara itu, Indonesia, merupakan salah satu destinasi pariwisata favorit di Asia Tenggara, yang pada kuartal pertama 2014, mencatatkan statistik kunjungan wisman yang cukup baik, dan meningkat dibanding periode yang sama dibanding 2013.

Pada Januari 2014 kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 753.079 orang, kemudian pada Februari sebanyak 702.666 orang, dan Maret sebanyak 765.607 orang.

Selain Komodo di Manggarai Barat, lanjut Fredy, Teluk Koepan yang terletak di Kecamatan Kota Kupang Lama mendapat perhatian khusus para wisatawan mancanegara. Di sini pintu masuk peserta Sail Indonesia untuk menjelajahi Nusantara, tetapi kurang mendapat perhatian pemerintah. Terdapat bangunan-bangunan tua peninggalan Portugis dan Belanda di tempat ini.

Baca juga: Punya Keluhan di Kaki, Pria Ini Ternyata Didiagnosis Asam Urat dan Gagal Ginjal, Apa Cirinya?

Wilayah itu lebih dikenal dan dipahami para turis asing dibandingkan dengan kebanyakan penduduk Kota Kupang. Suasananya lebih nyaman, sejuk, dan cocok untuk berekreasi. Terdapat tiga bangunan tua yang dikelola swasta, menyediakan berbagai kebutuhan dan selera para turis asing.

"Peserta ingin tahu, Indonesia seperti apa, tercermin di titik pintu masuk ini, tetapi sangat disayangkan, Teluk Koepan tidak dikelola secara memadai. Tidak ada dermaga, tidak ada tempat parkir sekoci kapal, tempat labuh kapal terbatas, dan tidak tersedia air bersih secara memadai serta keterbatasan fasilitas pendukung lain," katanya.

Sehingga, tambah Fredy, perlu dipercantik dari berbagai aspek seperti kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia agar memberi pelayanan yang baik dan ramah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kronologi Turis Asing Ditipu Agen Travel di Labuan Bajo
Kronologi Turis Asing Ditipu Agen Travel di Labuan Bajo
Travel News
Kasus Covid-19 di Asia Melonjak, Kunjungan Wisman ke Bali Belum Terdampak
Kasus Covid-19 di Asia Melonjak, Kunjungan Wisman ke Bali Belum Terdampak
Travel News
Rute Bali-Perth TransNusa Terbang Dua Kali Sehari Mulai Juli 2025, Harga Tiket Mulai Rp 1,7 Juta
Rute Bali-Perth TransNusa Terbang Dua Kali Sehari Mulai Juli 2025, Harga Tiket Mulai Rp 1,7 Juta
Travel News
Area Terlarang untuk Dirikan Tenda di Gunung Gede, Cek Lokasinya
Area Terlarang untuk Dirikan Tenda di Gunung Gede, Cek Lokasinya
Hotel Story
Bantah Booking Lahan di Camp, Tiga Dewa Adventure Indonesia: Itu Cepat-Cepatan Saja
Bantah Booking Lahan di Camp, Tiga Dewa Adventure Indonesia: Itu Cepat-Cepatan Saja
Travel News
Penyebab Visa Haji Furoda Tidak Terbit, Kerugian, dan Opsi Refund
Penyebab Visa Haji Furoda Tidak Terbit, Kerugian, dan Opsi Refund
Travel News
Biaya Menginap Pejabat Rp 9,3 Juta, Pengusaha Hotel Tunggu Implementasinya
Biaya Menginap Pejabat Rp 9,3 Juta, Pengusaha Hotel Tunggu Implementasinya
Hotel Story
Kereta Suite Class Compartment Jakarta-Surabaya Resmi Beroperasi, Berapa Harga Tiketnya?
Kereta Suite Class Compartment Jakarta-Surabaya Resmi Beroperasi, Berapa Harga Tiketnya?
Travel News
Cerita Travel Agent Kala Visa Haji Furoda Tak Terbit, Rugi atau Tidak?
Cerita Travel Agent Kala Visa Haji Furoda Tak Terbit, Rugi atau Tidak?
Travel News
Hari Jadi Bogor ke-543, Ini Daftar Promo Wisata dan Kuliner
Hari Jadi Bogor ke-543, Ini Daftar Promo Wisata dan Kuliner
Travel News
7 Hotel di Jakarta dengan Tarif Termahal, Capai Rp 235 Juta per Malam
7 Hotel di Jakarta dengan Tarif Termahal, Capai Rp 235 Juta per Malam
Travelpedia
Perebutan Lahan Camp di Gunung Diduga Karena Jumlah Pendaki Melebihi Kuota
Perebutan Lahan Camp di Gunung Diduga Karena Jumlah Pendaki Melebihi Kuota
Travel News
Polemik Booking Lahan Camp di Gunung, Kemenhut Tegur Penyelenggara Open Trip
Polemik Booking Lahan Camp di Gunung, Kemenhut Tegur Penyelenggara Open Trip
Travel News
Kasus Covid-19 Naik, Kemlu Imbau WNI yang ke Luar Negeri Terapkan Protokol Kesehatan
Kasus Covid-19 Naik, Kemlu Imbau WNI yang ke Luar Negeri Terapkan Protokol Kesehatan
Travel News
Kawasan Dieng jadi Geopark Nasional, Cek Daftar Situsnya
Kawasan Dieng jadi Geopark Nasional, Cek Daftar Situsnya
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau