Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Bali Tetap Butuh Promosi

Kompas.com - 16/01/2015, 11:39 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Bali sebagai destinasi kunjungan wisata dunia tetap perlu melakukan promosi untuk mengetahui karakteristik wisatawan mancanegara (wisman) sehingga diketahui keinginannya selama berlibur di Pulau Dewata.

"Mengetahui karakteristik wisman tersebut harus ditindaklanjuti dengan lebih gencar melakukan promosi ke pusat-pusat pariwisata dunia dengan melakukan secara efisien," kata pengamat Pariwisata Bali, Dewa Rai Budiasa di Denpasar Rabu (14/1/2015).

Menurut Rai Budiasa, promosi tidak sekadar mengirim misi kesenian dengan jumlah rombongan yang banyak ke luar negeri seperti yang selama ini dilakukan, kemudian hanya pentas di hadapan tamu-tamu di Kedutaan Besar RI, kondisi tersebut dirasakan kurang efektif.

Baca juga: Cerita Penerima Adhi Makayasa, Sempat Gagal Masuk Akmil Berujung Jadi Lulusan Terbaik Akpol

Kegiatan sejenis itu hanya sekadar merepotkan petugas-petugas di kedutaan luar negeri yang dituju saja, karena harus mengundang pejabat maupun relasi untuk bisa menyaksikan kesenian Bali, dan penontonnya belum tentu tertarik ke Pulau Dewata.

"Cara promosi seperti itu sudah saatnya diganti dengan yang lebih sederhana dan mampu mendatangkan turis asing yang lebih banyak datang ke Bali, sesuai karateristik masyarakat internasional yang ada," katanya.

Rai Budiasa yang pernah bertugas di Kedubes RI di Jerman mengatakan, kegiatan seperti Pesta Kesenian Bali jika dikelola dengan baik sangat efektif menjadi sarana promosi pariwisata Pulau Dewata, di samping daerah-daerah di Nusantara.

Baca juga: Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang dari Rusia, Eks Jenderal: Kalau Sudah Bukan WNI, Tak Wajib Dilindungi

Daerah yang memiliki potensi pada dunia pariwisata hendaknya bisa memanfaatkan arena Pesta Kesenian Bali sebagai tempat berpromosi kepada wisatawan dalam dan luar negeri yang berlibur ke daerah ini saat liburan panjang tersebut.

Misi kesenian luar negeri tampaknya juga berminat untuk bisa ambil bagian dalam pesta kesenian tahunan itu, seperti dari Jepang, Amerika Serikat, Eropa, Australia dan sebagainya begitu pula daerah-daerah di Nusantara akan ikut dalam kegiatan budaya itu.

Rai Budiasa mengatakan, seni budaya, keindahan alam di pantai dan daerah pegunungan yang ada di Bali masih menjadi daya tarik wisata yang paling popular bagi masyarakat internasional untuk melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata.

Baca juga: Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang

"Kita harus tahu yang menjadi keinginan turis asal suatu negara tertentu saat di Bali, supaya bisa memberi suguhan dengan tepat, sehingga memberikan kesan positif tentu dengan harapan pelancong akan datang ke Bali lebih dari sekali," katanya.

Rai Budiasa memaparkan, wisman yang merencanakan liburan ke suatu negara sudah merencanakan jauh sebelumnya sehingga sulit untuk bisa mengubah pendiriannya, apalagi Bali yang sudah dinilai baik, maka dalam jangka waktu pendek sulit dibelokkan tujuannya.

"Apalagi Bali yang menargetkan dikunjungi lebih dari empat juta turis tahun 2015 maka perlu ada promosi yang efektif disamping meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada turis yang ada di daerah ini, karena bisa sebagai promosi dari mulut ke mulut setelah mereka kembali ke negaranya," tambah Rai Budiasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ditutup Sementara, Kapan Kuil Murugan Jakarta Buka Lagi?
Ditutup Sementara, Kapan Kuil Murugan Jakarta Buka Lagi?
Travel Ideas
Mulai 1 Agustus 2025 Seluruh Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara
Mulai 1 Agustus 2025 Seluruh Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara
Travel News
Korsel Berencana Buka Akses Warganya Liburan ke Korut, Emang Bisa?
Korsel Berencana Buka Akses Warganya Liburan ke Korut, Emang Bisa?
Travel News
Pengunjung Kuil Murugan Jakarta akan Dibatasi, Maksimal 225 Orang Per Hari
Pengunjung Kuil Murugan Jakarta akan Dibatasi, Maksimal 225 Orang Per Hari
Travel News
Apa itu Integrity Fee Rp 4 Juta, Biaya Tambahan Visa Turis ke Amerika?
Apa itu Integrity Fee Rp 4 Juta, Biaya Tambahan Visa Turis ke Amerika?
Travel Ideas
Shuttle Bus Gratis GIIAS 2025, Cek Rute dan Jadwal Keberangkatnya
Shuttle Bus Gratis GIIAS 2025, Cek Rute dan Jadwal Keberangkatnya
Travelpedia
Daftar Maskapai Penerbangan Domestik di Bandara Soekarno Hatta Terbaru
Daftar Maskapai Penerbangan Domestik di Bandara Soekarno Hatta Terbaru
Travel News
2 Lapangan Padel Malang Ini Cocok Buat Olahraga dan Nongkrong
2 Lapangan Padel Malang Ini Cocok Buat Olahraga dan Nongkrong
Travel Ideas
Rekomendasi 8 Lapangan Padel Bandung Lengkap Lokasi & Jam Buka
Rekomendasi 8 Lapangan Padel Bandung Lengkap Lokasi & Jam Buka
Travel Ideas
Harga Tiket Masuk Kuil Murugan Jakarta, Cek Sebelum Berkunjung
Harga Tiket Masuk Kuil Murugan Jakarta, Cek Sebelum Berkunjung
Travel News
9 Lapangan Padel Surabaya untuk Olahraga Hits Zaman Sekarang
9 Lapangan Padel Surabaya untuk Olahraga Hits Zaman Sekarang
Travel Ideas
11 Tempat Wisata di Cianjur yang Hits untuk Short Escape
11 Tempat Wisata di Cianjur yang Hits untuk Short Escape
Travel Ideas
Wisata ke Kuil Murugan Jakarta, Anak Usia Di Bawah 12 Tahun Dilarang Masuk
Wisata ke Kuil Murugan Jakarta, Anak Usia Di Bawah 12 Tahun Dilarang Masuk
Travel News
Kuil Murugan Jakarta, Sempat Tutup Kini Siap-Siap Buka untuk Wisata
Kuil Murugan Jakarta, Sempat Tutup Kini Siap-Siap Buka untuk Wisata
Travel News
Umbul Nogo Manyaran Wonogiri, Wisata Alam Penuh Legenda dan Misteri
Umbul Nogo Manyaran Wonogiri, Wisata Alam Penuh Legenda dan Misteri
Travel Ideas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau