Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Negara Siap Ikut Festival Bunga Tomohon

Kompas.com, 28 Juli 2015, 08:03 WIB
MANADO, KOMPAS — Belasan negara, termasuk puluhan kota dan kabupaten di Indonesia, menyatakan kesiapan berpartisipasi dalam Festival Bunga Tomohon, Sulawesi Utara, pada 8 Agustus 2015. Festival yang berlangsung selama lima hari itu akan diisi dengan aneka kegiatan terkait bunga.

Wali Kota Tomohon Jimmy Eman, Sabtu (25/7/2015) di Manado, mengatakan sejumlah negara sudah memastikan akan datang sebagai peserta festival. Negara-negara itu antara lain Perancis dan Polandia, India, Filipina, Selandia Baru, dan Korea Utara.

"Bahkan, Perancis, Korea Utara, Amerika Serikat, dan Filipina termasuk negara-negara yang tak pernah absen dalam Festival Bunga Tomohon sejak tahun 2008. Kami juga sudah menyebarkan undangan ke puluhan negara di Eropa dan Asia untuk berpartisipasi," papar Eman.

Baca juga: Syarat Mengurus Sertifikat Tanah Warisan, Lengkap dengan Biayanya

Menurut Eman, rencana pelaksanaan Festival Bunga Tomohon telah diluncurkan di Kuta, Bali, pekan lalu. Harapannya melalui Bali dapat tersedot semakin banyak wisatawan asing untuk datang ke Tomohon saat festival berlangsung.

"Kami launching di Bali dan kami berkampanye tentang Festival Bunga Tomohon kepada turis asing," katanya. Panitia Festival Bunga Tomohon juga membagikan brosur festival dan keindahan Kota Tomohon di sejumlah hotel dan kepada wisatawan asing di Bali.

Panitia Pelaksana Arnold Poli mengatakan, pelaksanaan Festival Bunga Tomohon dirangkaikan dengan lomba lari maraton internasional Tomohon 10 K dan kontes putri bunga. Kegiatan lainnya pergelaran seni Nusantara dan pertandingan gateball internasional serta pergelaran marching band yang direncakana memecahkan rekor Muri.

Baca juga: Duit Rampasan dari Koruptor Bakal Dipakai Prabowo Lunasi Utang Whoosh

Puncak kegiatan dilaksanakan 8 Agustus dengan parade kendaraan hias dari negara dan kota asal peserta. Parade hias ini dibatasi untuk 40 peserta sehingga tidak menyita waktu.

Pada tahun-tahun sebelumnya, parade kendaraan hias dilakukan siang hingga sore hari sehingga membosankan penonton dan masyarakat. "Kami batasi parade kendaraan tiga jam dengan rute yang dilalaui diperpendek," katanya.

Ronny Polii, petani bunga Tomohon, mengatakan, festival bunga selalu memberi rezeki kepada petani. Sejumlah petani mendapat order pekerjaan kendaraan hias senilai Rp 40 juta sampai Rp 50 juta. "Festival bunga menjadi waktu yang baik bagi petani untuk memanen keuntungan. Lebih dari sejuta tangkai bunga produksi petani Tomohon terpakai dalam kegiatan itu," ujarnya.

Ronny mengatakan, penanaman bunga oleh petani telah disesuaikan dengan pelaksanaan festival. Petani bunga Tomohon telah mengatur masa panen sehingga saat festival berlangsung, bunga sudah dapat dipetik. Panen bunga di Tomohon berlangsung empat sampai lima kali dalam setahun dan selalu menguntungkan petani. (zal)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Berikan Opinimu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Tak Perlu Tukar Uang, QRIS Bisa Dipakai di Korea Selatan Mulai 2026!
Tak Perlu Tukar Uang, QRIS Bisa Dipakai di Korea Selatan Mulai 2026!
Travel News
Ini Alasan Manado Cocok jadi Destinasi Wisata untuk Solo Traveler
Ini Alasan Manado Cocok jadi Destinasi Wisata untuk Solo Traveler
Travelpedia
Turis Malaysia Senang ke Indonesia, Jakarta-Bandung Jadi Top Destinasi
Turis Malaysia Senang ke Indonesia, Jakarta-Bandung Jadi Top Destinasi
Travel News
Seperti Apa Turis Malaysia yang Liburan ke Sumatera Barat?
Seperti Apa Turis Malaysia yang Liburan ke Sumatera Barat?
Travel News
Kawasan Pantai Sepanjang Gunungkidul Ditata agar Mirip Jimbaran Bali
Kawasan Pantai Sepanjang Gunungkidul Ditata agar Mirip Jimbaran Bali
Hotel Story
Staycation di Manado, Coba Hotel di Pesisir Pantai Ini
Staycation di Manado, Coba Hotel di Pesisir Pantai Ini
Hotel Story
Wisata Alam ala Pedesaan di Tengah Kota Jakarta, Mampir Edufarm Cipayung
Wisata Alam ala Pedesaan di Tengah Kota Jakarta, Mampir Edufarm Cipayung
Travel Ideas
Desa Pemuteran dan Desa Kemiren Terpilih jadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2025
Desa Pemuteran dan Desa Kemiren Terpilih jadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2025
Travel News
Data BPS September 2025: Jumlah Kunjungan Turis Asing Turun, Turis Lokal Naik
Data BPS September 2025: Jumlah Kunjungan Turis Asing Turun, Turis Lokal Naik
Travel News
Stasiun Tanah Abang Baru Diresmikan, Penumpang KRL Wajib Cek Panduan Ini
Stasiun Tanah Abang Baru Diresmikan, Penumpang KRL Wajib Cek Panduan Ini
Travelpedia
Staycation View Laut, Gunung dan Kota Manado, Harga Mulai Rp 500.000
Staycation View Laut, Gunung dan Kota Manado, Harga Mulai Rp 500.000
Hotel Story
Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Daya Tarik Museum Bustanil Arifin
Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Daya Tarik Museum Bustanil Arifin
Travelpedia
Jepang Pertimbangkan Kenaikan Pajak Keberangkatan, Wisatawan Bisa Kena Rp 300.000-an
Jepang Pertimbangkan Kenaikan Pajak Keberangkatan, Wisatawan Bisa Kena Rp 300.000-an
Travel News
4 Rekomendasi Tempat Menginap di Bunaken dan Manado, Cocok untuk Libur Akhir Tahun
4 Rekomendasi Tempat Menginap di Bunaken dan Manado, Cocok untuk Libur Akhir Tahun
Hotel Story
Upaya Kemenpar Promosikan Sumatera Barat, Ajak Turis Malaysia Menjelajah
Upaya Kemenpar Promosikan Sumatera Barat, Ajak Turis Malaysia Menjelajah
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau