Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Embung Nglanggeran, Kolam Air di Atas Bukit Gunung Kidul

Kompas.com - 08/09/2015, 17:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Ratusan wisatawan, tua dan muda memenuhi perbukitan di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Di titik kulminasi matahari, panas terik tak menghilangkan semangat para wisatawan untuk menikmati salah satu obyek wisata unggulan di desa yang dikelilingi oleh batuan karst atau kapur ini. Obyek wisata unggulan ini adalah sebuah kolam penampungan air yang berada di atas bukit yang bernama Embung Nglanggeran.

KompasTravel pada bulan lalu juga termasuk ke dalam ratusan wisatawan yang datang ke Embung Nglanggeran. Pada pagi hari, sekitar pukul 07.00 WIB, KompasTravel bersama awak-awak media dari Jakarta berangkat dari sebuah hotel yang berlokasi di daerah Pojok Beteng Wetan, Daerah Istimewa Yogyakarta menuju Gunung Kidul. Di tengah rasa kantuk yang menyerang pada pagi hari, kami langsung bergegas menuju daerah yang terkenal dengan kekeringan.

Setelah menempuh jalan yang meliuk-liuk menuju Wonosari, Gunung Kidul, kami tiba sekitar pukul 09.00 WIB di titik masuk obyek wisata Nglanggeran. Sebelumnya, kami sempat mampir ke pintu masuk obyek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran untuk bertanya titik masuk. Kemudian, oleh juru parkir obyek wisata kami diarahkan menuju sebuah jalan yang membelah bukit di sebelah kiri jalan. Jalan yang dilewati sedikit berbatu dan berpasir.

Kami berada di pinggang gunung api purba sebelum tiba di Nglanggeran. Di sebelah kiri jalan, batu-batu besar menjulang tinggi. Di kanan jalan, jurang terjal siap menelan jika mobil tak berjalan dengan mulus. Mobil pun berlaju dengan pelan. Sekitar 15 menit menempuh jalur di bawah bayang-bayang jurang terjal, kami tiba di kaki Embung Nglanggeran.

Dari tempat KompasTravel berdiri, terlihat gunung-gunung api purba yang berjajar. Di sisi lain, para wisatawan yang mulai menaiki anak tangga untuk mencapai embung yang terletak di puncak bukit. Selain itu, terdapat pula hamparan pohon-pohon buah seperti durian dan kelengkeng. Kontur perbukitan yang di obyek wisata Nglanggeran ini dimanfaatkan oleh para pencinta olahraga ekstrim sepeda di gunung.

Halaman:


Terkini Lainnya
Manajemen GBK Resmi Memberhentikan Petugas yang Putar Suara Tak Senonoh
Manajemen GBK Resmi Memberhentikan Petugas yang Putar Suara Tak Senonoh
Travel News
11 Perilaku Tidak Sopan Saat Liburan ke Luar Negeri, Bisa Coreng Nama Baik Bangsa
11 Perilaku Tidak Sopan Saat Liburan ke Luar Negeri, Bisa Coreng Nama Baik Bangsa
Travelpedia
Jangan Pakai AI untuk Bikin Itinerary, Awas Liburan Jadi Kacau
Jangan Pakai AI untuk Bikin Itinerary, Awas Liburan Jadi Kacau
Travel News
Jalan Amblas di Jalur Denpasar-Gilimanuk Ganggu Sektor Pariwisata hingga Logistik
Jalan Amblas di Jalur Denpasar-Gilimanuk Ganggu Sektor Pariwisata hingga Logistik
Travel News
Bandung Jadi Kota Termacet, Dedi Mulyadi Beberkan Upaya Mengatasinya
Bandung Jadi Kota Termacet, Dedi Mulyadi Beberkan Upaya Mengatasinya
Travel News
Tradisi Jembul Tulakan di Jepara yang Masih Terjaga, Terinspirasi Laku Ratu Kalinyamat
Tradisi Jembul Tulakan di Jepara yang Masih Terjaga, Terinspirasi Laku Ratu Kalinyamat
Travel News
Rasakan Suasana Malam Satu Suro di Sarinah Jakarta, Melambat di Era Serba Cepat
Rasakan Suasana Malam Satu Suro di Sarinah Jakarta, Melambat di Era Serba Cepat
Travelpedia
Atiek CB Taklukkan Puncak Rinjani di Usia 62 Tahun, Lihat Lokasi Jatuhnya Juliana Marins
Atiek CB Taklukkan Puncak Rinjani di Usia 62 Tahun, Lihat Lokasi Jatuhnya Juliana Marins
Travelpedia
Tanggal 17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja?
Tanggal 17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja?
Travel News
Speaker GBK Putar Suara Tak Pantas, Pengelola Sebut Akibat Kelalaian Petugas
Speaker GBK Putar Suara Tak Pantas, Pengelola Sebut Akibat Kelalaian Petugas
Travel News
Rombongan Pendaki Berjubah Putih di Gunung Lawu Diduga Lakukan Ritual Bulan Suro
Rombongan Pendaki Berjubah Putih di Gunung Lawu Diduga Lakukan Ritual Bulan Suro
Travel News
Kenapa 17 Oktober Jadi Hari Kebudayaan Nasional? Ini Kata Fadli Zon
Kenapa 17 Oktober Jadi Hari Kebudayaan Nasional? Ini Kata Fadli Zon
Travel News
Wajah Baru KA Gumarang dan KA Tegal Bahari: Lebih Lega, Lebih Senyap
Wajah Baru KA Gumarang dan KA Tegal Bahari: Lebih Lega, Lebih Senyap
Travelpedia
Asosiasi Pilot Tolak Laporan Kecelakaan Air India 171, Investigasi Dianggap Bias
Asosiasi Pilot Tolak Laporan Kecelakaan Air India 171, Investigasi Dianggap Bias
Travel News
WNI Bisa Ajukan Visa Multientri Schengen Setelah Kunjungan Kedua ke Uni Eropa
WNI Bisa Ajukan Visa Multientri Schengen Setelah Kunjungan Kedua ke Uni Eropa
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau