Langkah ini diyakini bisa menolong banyak kuliner lokal yang nyaris terus tersisih dengan cepat saji dan makanan asing.
Keinginan ini terungkap dari Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar, Raseno Arya, saat menghadiri Festival Makanan Nusantara di BSCC Doom di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (12/12/2015).
“Saya akan membuat surat ke kepala daerah-kepala daerah agar kuliner di daerah itu didata. Kuliner tradisional itu banyak sekali dan luar biasa. Kita mesti mengembangkannya,” kata Raseno.
Baca juga: Dudung Minta 20 Prajurit Tersangka Kematian Prada Lucky Jangan Cuma Dipecat TNI
Kuliner tradisional terus tergerus oleh kehadiran kuliner asing lewat waralaba yang terus bermunculan di Tanah Air. Kuliner asing hadir bersamaan dengan promosi negara lain yang juga gencar ke seluruh dunia.
Pertumbuhan mal juga semakin tidak ramah pada kuliner tradisional. Banyak kuliner tradisional mulai ditinggalkan atau bahkan hanya diberi porsi kecil di mal-mal. Makanan tradisional negeri sendiri dan lokal pun mulai tersisih.
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Paling Bikin Bahagia, Gaji Besar dan Sulit Kena PHK
“Jadi seharusnya ada aturan di daerah berapa persen makanan tradisional atau lokal di mal. Kalau tidak nanti tersisih terus,” katanya.
Selain itu, menurut Raseno, daerah perlu mendata seluruh kulinernya, termasuk yang hampir punah, segera dikembangkan, bila perlu dipatenkan. Pengusaha-pengusaha lokal juga mesti terpanggil untuk mengembangkan makanan lokal. Pameran-pameran kuliner tradisional juga terus digalakkan hingga mancanegara.
“Kemudian tahun depan, kita kembali buat seperti ini (festival) khusus masakan tradisional dan yang hampir punah. Tidak boleh makanan luar (mancanegara). Kita mesti bangga makanan kita sendiri,” katanya.
Baca juga: Suara-suara Pekerja yang Tetap Masuk di Cuti Bersama 18 Agustus 2025
Destinasi wisata yang menonjolkan kekayaan budaya di daerah itu, termasuk kulinernya, tentu memberi kesan baik bagi wisatawan.
Kuliner diharapkan menjadi pendukung tercapainya target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia di 2019. Kaltim, khususnya Balikpapan sendiri kedatangan sekitar 2 juta wisatawan hingga Oktober 2015. Angka itu mendekati target yakni 2,25 juta wisatawan di 2015. Balikpapan kini mengejar kunjungan 2,5 juta wisatawan pada 2016 mendatang.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!