Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandeh, "Raja Ampatnya Sumatera" Terus Berbenah

Kompas.com - 24/02/2016, 11:24 WIB
PADANG, KOMPAS.com - Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, di kawasan Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terus berbenah.

Setelah dikunjungi Presiden Jokowi bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya di Sungai Nyalo, beberapa waktu silam, kini percepatan infrastruktur fisik terus dikebut.

Apalagi, setiap Sabtu Minggu, kawasan itu sudah dipadati wisatawan domestik yang penasaran dengan Raja Ampat-nya Sumatera itu.

“Proses pembangunan 100 unit toilet dengan dana Rp 1,2 miliar dari Kementerian Pariwisata yang bekerja sama dengan TNI AL sedang berlangsung. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembangunan homestay dan pasar modern dari Kementerian Perdagangan. Anggarannya Rp 6 miliar,” kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, di Padang, Senin (23/2/2016). (Baca: 6 Obyek Wisata Wajib di Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar)

Saat memberikan komentar, Irwan didampingi Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata Ekonomi Kreatif  Kabupaten Pesisir Selatan, Gunawan.

Dari paparan Irwan, sejumlah pembangunan ini merupakan upaya cepat untuk mengimbangi ritme kerja Menpar Arief Yahya yang sudah gencar mempromosikan Mandeh kemana-mana.

“Saya sepakat dengan ide pak Menteri Arief Yahya yang ingin menjadikan Mandeh menjadi Raja Ampatnya Indonesia bagian Barat. Karenanya berbagai kegiatan dan pelatihan sadar wisata kepada masyarakat pun di kawasan ini sudah mulai berlangsung. Itu berjalan dengan dukungan pegiat pariwisata Onde Mandeh yang diinisiasi mantan Menteri PPN/Kepala
Bappenas Andrinof Chaniago, pemerintahan nagari dan pemuda yang tergabung dalam Jong Generation,” ujar Irwan. (Baca: Lomba Fotografi Udara, Cara Promosi Wisata Kawasan Mandeh)

Menurut Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata Ekonomi Kreatif  Kabupaten Pesisir Selatan, Gunawan, master plan pengembangan kawasan Wisata Mandeh dibagi dalam beberapa zona.

Pertama, kawasan wisata masif. Kawasan ini nantinya diperuntukkan untuk wisata murah, meriah dan nyaman bagi pengunjung.

Berikutnya, kawasan wisata minat khusus. Kawasan ini nantinya menawarkan beberapa atraksi wisata seperti snorkeling, jumping, menyelam dan atraksi lainnya.

“Semua akan diarahkan ke Pulau Sironjong dan kawasan lainnya,” katanya.

Ketiga, kawasan wisata ekslusif. Kawasan wisata ini akan dipusatkan di Resort Cubadak dan Pulau Pagang.

Master plan tersebut telah siap dibuat, tinggal tunggu regulasinya. Itu akan dijadikan peraturan daerah yang dalam waktu dekat akan dimasukkan ke DPRD,” tambah Gunawan. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Manajemen GBK Resmi Memberhentikan Petugas yang Putar Suara Tak Senonoh
Manajemen GBK Resmi Memberhentikan Petugas yang Putar Suara Tak Senonoh
Travel News
11 Perilaku Tidak Sopan Saat Liburan ke Luar Negeri, Bisa Coreng Nama Baik Bangsa
11 Perilaku Tidak Sopan Saat Liburan ke Luar Negeri, Bisa Coreng Nama Baik Bangsa
Travelpedia
Jangan Pakai AI untuk Bikin Itinerary, Awas Liburan Jadi Kacau
Jangan Pakai AI untuk Bikin Itinerary, Awas Liburan Jadi Kacau
Travel News
Jalan Amblas di Jalur Denpasar-Gilimanuk Ganggu Sektor Pariwisata hingga Logistik
Jalan Amblas di Jalur Denpasar-Gilimanuk Ganggu Sektor Pariwisata hingga Logistik
Travel News
Bandung Jadi Kota Termacet, Dedi Mulyadi Beberkan Upaya Mengatasinya
Bandung Jadi Kota Termacet, Dedi Mulyadi Beberkan Upaya Mengatasinya
Travel News
Tradisi Jembul Tulakan di Jepara yang Masih Terjaga, Terinspirasi Laku Ratu Kalinyamat
Tradisi Jembul Tulakan di Jepara yang Masih Terjaga, Terinspirasi Laku Ratu Kalinyamat
Travel News
Rasakan Suasana Malam Satu Suro di Sarinah Jakarta, Melambat di Era Serba Cepat
Rasakan Suasana Malam Satu Suro di Sarinah Jakarta, Melambat di Era Serba Cepat
Travelpedia
Atiek CB Taklukkan Puncak Rinjani di Usia 62 Tahun, Lihat Lokasi Jatuhnya Juliana Marins
Atiek CB Taklukkan Puncak Rinjani di Usia 62 Tahun, Lihat Lokasi Jatuhnya Juliana Marins
Travelpedia
Tanggal 17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja?
Tanggal 17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja?
Travel News
Speaker GBK Putar Suara Tak Pantas, Pengelola Sebut Akibat Kelalaian Petugas
Speaker GBK Putar Suara Tak Pantas, Pengelola Sebut Akibat Kelalaian Petugas
Travel News
Rombongan Pendaki Berjubah Putih di Gunung Lawu Diduga Lakukan Ritual Bulan Suro
Rombongan Pendaki Berjubah Putih di Gunung Lawu Diduga Lakukan Ritual Bulan Suro
Travel News
Kenapa 17 Oktober Jadi Hari Kebudayaan Nasional? Ini Kata Fadli Zon
Kenapa 17 Oktober Jadi Hari Kebudayaan Nasional? Ini Kata Fadli Zon
Travel News
Wajah Baru KA Gumarang dan KA Tegal Bahari: Lebih Lega, Lebih Senyap
Wajah Baru KA Gumarang dan KA Tegal Bahari: Lebih Lega, Lebih Senyap
Travelpedia
Asosiasi Pilot Tolak Laporan Kecelakaan Air India 171, Investigasi Dianggap Bias
Asosiasi Pilot Tolak Laporan Kecelakaan Air India 171, Investigasi Dianggap Bias
Travel News
WNI Bisa Ajukan Visa Multientri Schengen Setelah Kunjungan Kedua ke Uni Eropa
WNI Bisa Ajukan Visa Multientri Schengen Setelah Kunjungan Kedua ke Uni Eropa
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau