Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendalikan Eksploitasi Hiu Paus

Kompas.com - 16/05/2016, 21:11 WIB

GORONTALO, KOMPAS - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta agar kehadiran hiu paus di Botubarani, Gorontalo, tidak dimanfaatkan eksploitatif yang membahayakan keberadaan hiu paus. Warga juga harus bersiap jika hiu paus kembali ke samudra.

”Kita wajib menjaga agar kesenangan kita tidak mengganggu hiu-hiu. Agar kita dihargai bangsa lain bahwa kita bisa menghargai lingkungan,” kata Susi di Pelabuhan Perikanan Inengo di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu (14/5/2016). Ia sempat snorkeling bersama hiu paus di Botubarani dan menikmati panorama terumbu karang di Olele.

Keberadaan hiu paus, yang dilindungi penuh oleh Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013, dua bulan terakhir jadi tujuan wisata dadakan di Gorontalo. Wisatawan dari Gorontalo, Jakarta, hingga mancanegara setiap hari memadati pantai dan antre melihat langsung ikan yang makan dengan cara mengisap dan menyaring itu.

Baca juga: Dedi Mulyadi Mantap Tolak KJA, Susi Pudjiastuti: Hatur Nuhun Pak Gubernur

Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo beserta warga desa Bone Bolango menyepakati beberapa aturan untuk menjaga pemanfaatan atraksi wisata hiu paus agar tak berlebihan. Setiap keberangkatan dibatasi 5 kapal berisi masing-masing 3 pengunjung dan 1 pemandu.

Namun, Jumat pekan lalu, jumlah kapal yang beroperasi belasan unit. ”Susah sekali masyarakat diberi tahu,” kata Komisaris Besar Edion, Direktur Kepolisian Perairan Polda Gorontalo.

Eksploitasi berlebihan bisa membuat hiu paus sakit. Bahkan, mati. ”Kalau ada apa-apa, siapa bertanggung jawab? Masyarakat mau?” ujarnya. Ia berharap masyarakat mengikuti kesepakatan yang dibuat bersama pemerintah dan aparat.

Baca juga: Iwan Kurniawan Bicara Saat Dibawa ke Rutan: Saya Tidak Terlibat!

Cara aman melihat atraksi itu, di antaranya menjalankan pedoman wisata interaksi dengan hiu paus (Rhincodon typus). Beberapa saran KKP, wisatawan tak menyentuh hiu paus dan menjaga jarak perahu sekitar 30 meter. Selain berpotensi melukai hiu, jika terlalu dekat akan membahayakan wisatawan karena kibasan ekornya sangat kuat.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan, hingga kini keberadaan hiu paus di Botubarani belum dinyatakan menetap. Menurut Whaleshark Indonesia, baru hiu paus di Teluk Cenderawasih yang dinyatakan menetap yang terbukti selalu ditemui dalam kurun waktu lima tahun.

Ia berharap masyarakat tak menggantungkan pendapatan dari wisata itu. Di sana, masyarakat membeli perahu untuk mengantar pengunjung dengan tarif Rp 15.000 per orang. Dari awalnya 50-an kapal di Botubarani, kini ada 200-an kapal. (ICH)

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Promo Menginap di 8 Hotel InJourney Spesial HUT Ke-80 RI
Promo Menginap di 8 Hotel InJourney Spesial HUT Ke-80 RI
Hotel Story
HUT ke-80 RI, Ada Mobil Fatmawati Soekarno Parkir di Lobi Hotel Bali
HUT ke-80 RI, Ada Mobil Fatmawati Soekarno Parkir di Lobi Hotel Bali
Travel News
3 Promo Tiket Masuk TMII Agustus 2025, Gratis untuk Pemilik Nama Agus
3 Promo Tiket Masuk TMII Agustus 2025, Gratis untuk Pemilik Nama Agus
Travel News
Belanja Tanaman dan Hewan di Pameran Flona 2025, Segini Kisaran Harganya
Belanja Tanaman dan Hewan di Pameran Flona 2025, Segini Kisaran Harganya
Travelpedia
8 Ide Spot Foto di Pameran Flona 2025, Semuanya Gratis
8 Ide Spot Foto di Pameran Flona 2025, Semuanya Gratis
Travel Ideas
Penumpang Muslim Dapat Makanan NonHalal, Singapore Airlines Minta Maaf
Penumpang Muslim Dapat Makanan NonHalal, Singapore Airlines Minta Maaf
Travel News
Pantai Mawun Jadi Pantai Terbaik di Indonesia versi Turis Asing, Ada Apa di Sana?
Pantai Mawun Jadi Pantai Terbaik di Indonesia versi Turis Asing, Ada Apa di Sana?
Travel News
Gratis Tiket Masuk, Ini 4 Tips Berkunjung ke Pameran Flona 2025
Gratis Tiket Masuk, Ini 4 Tips Berkunjung ke Pameran Flona 2025
Travel News
Jadwal Kapal Pelni Makassar-Surabaya 13-27 Agustus 2025, Tiket KM Sinabung Berapa?
Jadwal Kapal Pelni Makassar-Surabaya 13-27 Agustus 2025, Tiket KM Sinabung Berapa?
Travel News
Cuaca Ekstrem, BMKG Ingatkan Potensi Turbulensi dan Gangguan Penerbangan
Cuaca Ekstrem, BMKG Ingatkan Potensi Turbulensi dan Gangguan Penerbangan
Travel News
Tarif Parkir di Stasiun Tugu Yogyakarta, Berapa Biaya Menginap?
Tarif Parkir di Stasiun Tugu Yogyakarta, Berapa Biaya Menginap?
Travelpedia
Ada Hewan yang Diawetkan di Pameran Flona 2025, Mampir ke Stan Ini
Ada Hewan yang Diawetkan di Pameran Flona 2025, Mampir ke Stan Ini
Travelpedia
Paus Orca Sempat Mampir ke Indonesia, Salah Satunya Dilihat Penyelam dari Dekat
Paus Orca Sempat Mampir ke Indonesia, Salah Satunya Dilihat Penyelam dari Dekat
Travelpedia
Cuaca Ekstrem, Wisatawan di Pantai Selatan Jawa dan Bali Diimbau Waspada
Cuaca Ekstrem, Wisatawan di Pantai Selatan Jawa dan Bali Diimbau Waspada
Travel News
HUT ke-80 RI, KA Wisata Tebar 5 Promo Diskon
HUT ke-80 RI, KA Wisata Tebar 5 Promo Diskon
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau