Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Menarik Seputar Jajanan Pasar Asli Indonesia

Kompas.com - 10/04/2017, 20:04 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara soal kuliner Indonesia, rasanya tak lengkap tanpa mengikutsertakan jajanan pasar. Jajanan pasar pada dasarnya adalah kue tradisional khas Indonesia. Beberapa jajanan pasar yang namanya masyhur adalah kue lapis, lontong, lemper, onde-onde, nagasari, bikang, wajik, kue lumpur, dan masih banyak lagi. 

"Disebut jajanan pasar karena kue ini awalnya lebih banyak dijual di pasar tradisional," kata pastry chef Balai Sidang Jakarta Convention Center, Tusyadi saat ditemui di Salon Culinaire 2017 di Jiexpo Kemayoran, Rabu (5/4/2017). 

Membership Coordinator dari Ikatan Praktisi Kuliner Indonesia, Ucu Sawitri mengatakan bahwa awalnya jajanan pasar lebih banyak dijual di daerah pelabuhan. Sebab pelabuhan yang juga menjadi pusat perniagaan adalah awal mula dari akulturasi, tak terkecuali makanan. 

"Jajanan pasar itu banyak mendapat pengaruh dari China contohnya kue ku, dodol, kue mochi, atau bapao pasar," kata Ucu.

Ucu menjelaskan karakteristik kue tradisional khas Indonesia yang "diserap" dari budaya China biasanya menggunakan tepung beras. Jajanan pasar yang menggunakan bahan tepung terigu menyerap budaya barat karena Indonesia sebenarnya bukan penghasil gandum. Sedangkan kue tradisional khas Indonesia asli justru lebih banyak memanfaatkan umbi-umbian. 

"Kue Indonesia asli, setiap bahannya memiliki arti tertentu. Misalnya penggunaan ketan melambangkan budaya kumpul. Gluten ketan yang tinggi menyebabkan butiran satu dengan yang lain menjadi lengket. Itu menandakan kita terikat dan hubungan cukup dekat," kata Ucu. 

Selain itu rasa kue yang manis juga memiliki arti perkumpulan bersama kerabat atau sahabat menimbulkan momen indah yang manis. Itulah juga alasan mengapa jajanan pasar juga menjadi hidangan langganan di acara kebersamaan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Jumlah Turis Menurun, Thailand Tunda Terapkan Pajak Wisata hingga 2026
Jumlah Turis Menurun, Thailand Tunda Terapkan Pajak Wisata hingga 2026
Travel News
Candi Prambanan Buka Jam Berapa? Ini Harga Tiket dan Rute dari Malioboro
Candi Prambanan Buka Jam Berapa? Ini Harga Tiket dan Rute dari Malioboro
Travel Ideas
12 Museum di Jakarta Terlibat Proyek Kolaborasi Amerika-Indonesia
12 Museum di Jakarta Terlibat Proyek Kolaborasi Amerika-Indonesia
Travel News
Hingga Juni, 36.500 Orang Mendaki Gunung Rinjani
Hingga Juni, 36.500 Orang Mendaki Gunung Rinjani
Travel News
Apakah Uang Pendaftaran akan Hangus jika Permohonan Paspor Ditolak?
Apakah Uang Pendaftaran akan Hangus jika Permohonan Paspor Ditolak?
Travel News
Mendaki Gunung: Perlengkapan Wajib Dibawa dan Jenis Komunikasi Darurat
Mendaki Gunung: Perlengkapan Wajib Dibawa dan Jenis Komunikasi Darurat
Travelpedia
Rute Menuju Air Terjun Sri Gethuk Gunungkidul dari Stasiun Tugu Yogyakarta
Rute Menuju Air Terjun Sri Gethuk Gunungkidul dari Stasiun Tugu Yogyakarta
Travelpedia
Wisata Baru di Maliboro, Keliling Naik Becak Listrik
Wisata Baru di Maliboro, Keliling Naik Becak Listrik
Travel News
Ketentuan Membeli Tiket Kereta untuk Anak-anak, Usia 3 Tahun Bayar atau Gratis?
Ketentuan Membeli Tiket Kereta untuk Anak-anak, Usia 3 Tahun Bayar atau Gratis?
Travelpedia
Daftar 4 Insiden Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani dalam Sebulan
Daftar 4 Insiden Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani dalam Sebulan
Travel News
Terbuat dari Tempered Glass, Kenapa Kaca Kereta Masih Bisa Pecah? Ini Penjelasan KAI
Terbuat dari Tempered Glass, Kenapa Kaca Kereta Masih Bisa Pecah? Ini Penjelasan KAI
Travel News
Dieng Mulai Diselimuti Embun Es, Ini Tips Melihatnya
Dieng Mulai Diselimuti Embun Es, Ini Tips Melihatnya
Travelpedia
Jazz Atas Awan Dipisah, Dieng Culture Festival Fokus ke Budaya
Jazz Atas Awan Dipisah, Dieng Culture Festival Fokus ke Budaya
Travel News
Selamat Tinggal Kereta Kelas Bisnis, Resmi Dihapus di Pulau Jawa
Selamat Tinggal Kereta Kelas Bisnis, Resmi Dihapus di Pulau Jawa
Travel News
Resor Pantai Baru Korea Utara, Tidak Terbuka untuk Turis Asing
Resor Pantai Baru Korea Utara, Tidak Terbuka untuk Turis Asing
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau