Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Proses Pembuatan Payung Warna-warni Khas Thailand

Kompas.com - 14/06/2017, 22:05 WIB
Jessi Carina

Penulis

CHIANG MAI, KOMPAS.com - Bukan hanya Tasikmalaya yang memiliki kerajinan payung geulis. Di Chiang Mai, Thailand, terdapat sebuah tempat bernama Bo Sang yang merupakan tempat pembuatan payung-payung cantik khas Thailand.

Kompas.com berkesempatan untuk mengunjungi tempat tersebut, Rabu (14/6/2017). Salah seorang pemandu wisata, Suri, menjelaskan proses pembuatan payung tersebut. Terdapat tempat untuk memukul-mukul adonan kertas. Adonan ini yang akan dijadikan sebagai payung.

"Adonan kertas ini berasal dari serat pohon mulberi yang direndam air. Lalu dipukul-pukul selama dua jam," ujar Suri.

Adonan kertas dipukul-pukul agar berubah bentuk menjadi bubur dan seratnya terurai. Pada proses itu, warna adonan kertas akan menjadi kecoklatan. Mereka harus merendam adonan kertas tersebut dengan klorin agar menjadi putih kembali.

Setelah itu, adonan kertas yang sudah menjadi bubur berwarna putih itu direndam dalam bak berisi pewarna. Suri mengatakan mereka biasa menggunakan pewarna kimia atau makanan untuk mewarnai bubur kertas.

"Bisa juga dengan pewarna alami seperti dari bunga mawar. Tetapi warnanya tidak akan secerah ini," ujar Suri.

Setelah direndam beberapa jam, bubur tersebut diangkat dengan menggunakan papan kayu. Kemudian, papan tersebut akan dijemur hingga bubur kertas kering dan menjadi kertas.

Pada bagian lain, terdapat beberapa pekerja yang membuat gagang payung dan rangkanya. Rangka payung dibuat dari bambu. Suri mengatakan pekerja yang menyerut bambu-bambu itu harus menggunakan pelindung jari. Hal ini karena bambu sangat tajam dan bisa melukai jari ketika diserut.

Pekerja lain bertugas untuk menyambung potongan bambu itu menjadi rangka payung. Suri mengatakan pekerjaan ini harus dilakukan secara manual tanpa mesin.

"Karena banyak detail dalam payung ini, pabrik tidak bisa melakukan hal yang sama seperti para pekerja itu," ujar Suri.

Setelah itu, kertas penutup payung akan direkatkan pada rangkanya. Seorang pengrajin akan melukis payung-payung itu dengan lukisan khas Thailand. Tidak hanya terbuat dari kertas, payung "geulis" khas Thailand ini juga ada yang terbuat dari fabric.

Berbeda dengan kertas, payung dari bahan fabric ini anti air sehingga bisa digunakan ketika hujan.

"Payung yang terbuat dari kertas mulberi bisa untuk melindungi dari sinar matahari. Sedangkan yang dari kain fabric bisa digunakan saat hujan," ujar Suri.

Bo Sang tidak hanya memperlihatkan tahapan pembuatan payung kepada para pengunjungnya. Tempat tersebut juga menjual berbagai macam cindera mata seperti gantungan kunci, lampu hias, dan tentunya payung-payung itu.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Viral Turis Asing Berbikini di Pemandian Air Panas Rinjani, Dispar NTB Buka Suara
Viral Turis Asing Berbikini di Pemandian Air Panas Rinjani, Dispar NTB Buka Suara
Travel News
Festival Pacu Jalur 2025 Resmi Dibuka, Wapres Gibran: Ini Warisan Kebudayaan
Festival Pacu Jalur 2025 Resmi Dibuka, Wapres Gibran: Ini Warisan Kebudayaan
Travel News
Viral Dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor, Pengelola: Petugas Jelaskan Aturan, Bukan Pungli
Viral Dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor, Pengelola: Petugas Jelaskan Aturan, Bukan Pungli
Travel News
Harga Tiket Masuk di Taman Rekreasi Sengkaling Terbaru
Harga Tiket Masuk di Taman Rekreasi Sengkaling Terbaru
Travel Ideas
Tamu Hotel di Pekalongan Diusir Karena Pesan Pakai Promo Online, Ini Kata PHRI
Tamu Hotel di Pekalongan Diusir Karena Pesan Pakai Promo Online, Ini Kata PHRI
Travel News
15 Wahana Seru di Taman Rekreasi Sengkaling Malang, Ada Bumper Boat
15 Wahana Seru di Taman Rekreasi Sengkaling Malang, Ada Bumper Boat
Travel Ideas
7 Rekomendasi Wisata di Dau Malang untuk Liburan Sejuk
7 Rekomendasi Wisata di Dau Malang untuk Liburan Sejuk
Travel Ideas
 Duduk Perkara Hotel di Pekalongan, Usir Tamu Berujung Minta Maaf
Duduk Perkara Hotel di Pekalongan, Usir Tamu Berujung Minta Maaf
Travel News
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Condor Tujuan Jerman Berhasil Mendarat Darurat di Italia
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Condor Tujuan Jerman Berhasil Mendarat Darurat di Italia
Travel News
Status Bandara Internasional Bisa Dicabut Jika Sepi Penumpang
Status Bandara Internasional Bisa Dicabut Jika Sepi Penumpang
Travelpedia
Gara-gara Aturan Royalti, Perjalanan di Bus Kini Hening Tanpa Musik
Gara-gara Aturan Royalti, Perjalanan di Bus Kini Hening Tanpa Musik
Travelpedia
10 Hotel di Pekalongan dengan Harga Mulai Rp 200.000-an, Ada yang Dekat Stasiun
10 Hotel di Pekalongan dengan Harga Mulai Rp 200.000-an, Ada yang Dekat Stasiun
Hotel Story
Layanan Halo Wonderful Kemenpar, Masyarakat Bisa Mengadu Soal Pariwisata
Layanan Halo Wonderful Kemenpar, Masyarakat Bisa Mengadu Soal Pariwisata
Travel News
Dikabarkan Kering dan Menyibak Emas, Ini Profil Sungai Eufrat yang Lahirkan Peradaban Kuno
Dikabarkan Kering dan Menyibak Emas, Ini Profil Sungai Eufrat yang Lahirkan Peradaban Kuno
Travelpedia
DAMRI Buka Rute dari Tanjung Barat ke Bandara Soetta, Tiket Mulai Rp 80.000
DAMRI Buka Rute dari Tanjung Barat ke Bandara Soetta, Tiket Mulai Rp 80.000
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau