Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pulau Run di Indonesia yang Ditukar dengan Manhattan di New York

Kompas.com - 01/08/2017, 20:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

 
 
JAKARTA, KOMPAS.com - Harum buah Pala di Kepulauan Banda, Maluku, memikat bangsa asing untuk berdagang dan meraup untung di pasar dunia pada abad ke-17. Buah pala pada zaman itu digunakan sebagai bumbu sekaligus pengawet makanan. Harganya lebih mahal dari emas.
 
Masyarakat Banda yang ramah menyambut datangnya bangsa Arab, China, India, dan Eropa yang datang membeli pala. Sampai akhirnya ketika berdagang saja tak cukup, Belanda melakukan monopoli.
 
Tak diterima, Belanda membantai masyarakat Banda asli. Buat Belanda apapun dilakukan demi pala. Termasuk melawan sekutu sendiri dari Eropa, yakni bangsa Inggris. 
 
"Belanda boleh saja berteman dengan Inggris di Eropa untuk melawan Spanyol dan Portugis, tetapi di Asia mereka adalah kompetitor," kata sejarawan Wim Manuhutu dalam acara seminar "Banda Heritage for Indonesia" di Erasmus Huis, Senin (31/7/2017). 
 
Inggris yang tak kuat menahan godaan pala terbaik dunia sempat mencoba mengambil kepulauan Banda dari Belanda. Strateginya saat itu, menjatuhkan jangkar dan membangun markas di Pulau Run. Sebab pulau besar seperti Banda Neira dan Lontor sudah dikuasai oleh Belanda dan dijaga ketat dengan 12 benteng yang berdiri kokoh. 
 
"Dengan ukuran pulau yang begitu kecil dibangun 12 benteng, membuktikan jika Banda waktu itu sangat penting bagi Belanda," kata Wim. 
 
Mati-matian Belanda dan Inggris berperang untuk menguasai perdagangan dunia. Terhitung dari tahun 1652-1654 perang pertama dilakukan dan perang kedua dimulai dari tahun 1665. Hingga akhirnya pada 31 Juli 1667, Traktat Breda dikeluarkan untuk memberi solusi damai dari perang-perang tersebut. 
 
Salah satu isi dari Traktat Breda adalah Inggris harus mengakhiri kekuasaan mereka di Pulau Run, Kepulaun Banda, dan menyerahkan kepada Belanda. Sebagai gantinya, koloni Belanda, Nieuw Amsterdam di Amerika Utara (kini Manhattan, New York) diserahkan ke Inggris. Isi traktat lainnya adalah tentang pengaturan perdagangan.
 
Menariknya pada Traktat Breda Inggris juga sempat menawarkan untuk menukar Nieuw Amsterdam dengan pabrik gula mereka di Suriname yang direbut oleh Belanda. Namun Belanda bersikukuh menukar Nieuw Amsterdam.  
 
"Traktat Breda pada akhirnya hanya berlaku lima tahun, karena Belanda dan Inggris akhirnya berperang lagi (tahun 1672)," kata Wim.
 
Selang 3,5 abad Nieuw Amsterdam kini berkembang menjadi kota bisnis terbesar di dunia. Sedangkan kehidupan Pulau Run berjalan sangat pelan, sejalan dengan harum buah pala yang tak lagi tercium oleh bangsa asing bahkan bangsanya sendiri. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Terkini Lainnya
Area Pandangan Pertama Telaga Menjer Tutup Sementara, Kenapa?
Area Pandangan Pertama Telaga Menjer Tutup Sementara, Kenapa?
Travel News
Viral Pengunjung Telaga Menjer Dipatok Tiket Rp 45.000, Ini Kata Pengelola
Viral Pengunjung Telaga Menjer Dipatok Tiket Rp 45.000, Ini Kata Pengelola
Travel News
Harga Tiket Indofest 2025 dan Cara Belinya, Simak Sebelum Datang
Harga Tiket Indofest 2025 dan Cara Belinya, Simak Sebelum Datang
Travel News
5 Hotel di Sekitar Tempat Konser BLACKPINK, Cek Daftarnya
5 Hotel di Sekitar Tempat Konser BLACKPINK, Cek Daftarnya
Hotel Story
Bagaimana Nasib Raja Ampat Kini Setelah Polemik Tambang Nikel?
Bagaimana Nasib Raja Ampat Kini Setelah Polemik Tambang Nikel?
Travel News
Ada Visa ASEAN, Berikut Harga Paket Tour Wisata ke China 2025
Ada Visa ASEAN, Berikut Harga Paket Tour Wisata ke China 2025
Travelpedia
Kawasan Wisata Gunung Bromo Tutup pada 10-13 Juni 2025, Ini Alasannya
Kawasan Wisata Gunung Bromo Tutup pada 10-13 Juni 2025, Ini Alasannya
Travel News
Menpar Soal 4 Izin Tambang Dicabut: Jadikan Raja Ampat Simbol Komitmen Keberlanjutan
Menpar Soal 4 Izin Tambang Dicabut: Jadikan Raja Ampat Simbol Komitmen Keberlanjutan
Travel News
4 Izin Tambang Raja Ampat Dicabut, Menpar: Bukti Pemerintah Satu Suara
4 Izin Tambang Raja Ampat Dicabut, Menpar: Bukti Pemerintah Satu Suara
Travel News
Ada Visa ASEAN, Kapan Waktu Terbaik Melancong ke China?
Ada Visa ASEAN, Kapan Waktu Terbaik Melancong ke China?
Travelpedia
Gratis Masuk Ancol pada 10-20 Juni 2025, Ini Syaratnya
Gratis Masuk Ancol pada 10-20 Juni 2025, Ini Syaratnya
Travel News
Malaysia Airlines Berikan Diskon Tiket Pesawat PP hingga 25 Persen, Catat Waktunya!
Malaysia Airlines Berikan Diskon Tiket Pesawat PP hingga 25 Persen, Catat Waktunya!
Travel News
7 Destinasi Wisata China Favorit Turis Indonesia, Ini Kata Agen Travel
7 Destinasi Wisata China Favorit Turis Indonesia, Ini Kata Agen Travel
Travelpedia
Investigasi Ponsel Penumpang yang Hilang, Garuda Indonesia Bebastugaskan Seluruh Awak Kabin
Investigasi Ponsel Penumpang yang Hilang, Garuda Indonesia Bebastugaskan Seluruh Awak Kabin
Travel News
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Tangkuban Parahu Terbaru 2025
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Tangkuban Parahu Terbaru 2025
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau