Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kenakan Ikat Kepala Makuta Sinatria, Ini Maknanya...

Kompas.com, 26 Agustus 2017, 21:15 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengenakan ikat kepala makuta sinatria dan beskap ungu saat memimpin Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/8/2017). Presiden Jokowi mengenakan baju tersebut saat menaiki Kereta Pancasila.

"Makuta adalah mahkota, benda penutup kepala yang dipakai di atas kepala. Sementara Sinatria adalah ksatria, suatu karakter, sifat, sikap yang berani, adil, tegas dan jujur," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam siaran pers yang diterima KompasTravel, Sabtu (26/8/2017).

(BACA: Karnaval Kemerdekaan Diundur, Ini Alasan Menpar Arief Yahya)

Baca juga: Duit Rampasan dari Koruptor Bakal Dipakai Prabowo Lunasi Utang Whoosh

Bey mengatakan dalam budaya Sunda, pemakaian ikat kepala menunjukkan pemimpin, seseorang yang sedang menjalankan tugas mulia. Selain itu juga menunjukkan seseorang yang sedang mencari peningkatan kebaikan diri.

"Dengan memakai rupa ikat sunda ‘makuta sinatria’, menunjukkan bahwa pemakai ikat ini memberikan wejangan bahwa dirinya telah melaksanakan Tilu Eusi Diri (tiga sikap diri). Pertama mencerminkan sikap berani dan adil dalam membuat pilihan keputusan demi menegakkan keadilan dan kebenaran sejati," tambah Bey.

(BACA: Jokowi Akan Pakai Baju Adat Sunda di Karnaval Kemerdekaan 2017)

Baca juga: 10 Sekolah Kedinasan yang Sepi Peminat, Referensi untuk Daftar Tahun 2026

Menurut Bey, sikap lainnya yang ditunjukkan dari ikat kepala itu adalah panceg yang berketetapan hati/tegas, yakni selalu menggunakan suara hati nurani dalam mengemban tugas lahiriah maupun bathiniah.

Sikap terakhir adalah Silih Wangi atau saling mewangikan dan saling memberikan kebaikan, melindungi mengayomi dengan sikap welas asih (kasih sayang) untuk pencapaian kebaikan dan kesejahteraan bersama.

"(juga) Menjalankan Kebaikan untuk sesama, keluarga, masyarakat, negara juga pribadi diri sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa," ujar Bey.

Baca juga: Syarat Mengurus Sertifikat Tanah Warisan, Lengkap dengan Biayanya

Acara pesta rakyat bertajuk "Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017" di Kota Bandung ini mengangkat tema "Nyalakan Api Semangat Kerja Bersama".

Rute karnaval mengambil rute dari depan Gedung Sate menuju Jl Ir H Juanda (Dago), Jl Merdeka, kemudian Taman Vanda. Sekitar 2.500 orang peserta yang berasal dari berbagai komunitas, seniman, dan perwakilan penyelenggara festival di Indonesia mengikuti acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017. (*)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Berikan Opinimu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ini Alasan Manado Cocok jadi Destinasi Wisata untuk Solo Traveler
Ini Alasan Manado Cocok jadi Destinasi Wisata untuk Solo Traveler
Travelpedia
Turis Malaysia Senang ke Indonesia, Jakarta-Bandung Jadi Top Destinasi
Turis Malaysia Senang ke Indonesia, Jakarta-Bandung Jadi Top Destinasi
Travel News
Seperti Apa Turis Malaysia yang Liburan ke Sumatera Barat?
Seperti Apa Turis Malaysia yang Liburan ke Sumatera Barat?
Travel News
Kawasan Pantai Sepanjang Gunungkidul Ditata agar Mirip Jimbaran Bali
Kawasan Pantai Sepanjang Gunungkidul Ditata agar Mirip Jimbaran Bali
Hotel Story
Staycation di Manado, Coba Hotel di Pesisir Pantai Ini
Staycation di Manado, Coba Hotel di Pesisir Pantai Ini
Hotel Story
Wisata Alam ala Pedesaan di Tengah Kota Jakarta, Mampir Edufarm Cipayung
Wisata Alam ala Pedesaan di Tengah Kota Jakarta, Mampir Edufarm Cipayung
Travel Ideas
Desa Pemuteran dan Desa Kemiren Terpilih jadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2025
Desa Pemuteran dan Desa Kemiren Terpilih jadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2025
Travel News
Data BPS September 2025: Jumlah Kunjungan Turis Asing Turun, Turis Lokal Naik
Data BPS September 2025: Jumlah Kunjungan Turis Asing Turun, Turis Lokal Naik
Travel News
Stasiun Tanah Abang Baru Diresmikan, Penumpang KRL Wajib Cek Panduan Ini
Stasiun Tanah Abang Baru Diresmikan, Penumpang KRL Wajib Cek Panduan Ini
Travelpedia
Staycation View Laut, Gunung dan Kota Manado, Harga Mulai Rp 500.000
Staycation View Laut, Gunung dan Kota Manado, Harga Mulai Rp 500.000
Hotel Story
Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Daya Tarik Museum Bustanil Arifin
Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Daya Tarik Museum Bustanil Arifin
Travelpedia
Jepang Pertimbangkan Kenaikan Pajak Keberangkatan, Wisatawan Bisa Kena Rp 300.000-an
Jepang Pertimbangkan Kenaikan Pajak Keberangkatan, Wisatawan Bisa Kena Rp 300.000-an
Travel News
4 Rekomendasi Tempat Menginap di Bunaken dan Manado, Cocok untuk Libur Akhir Tahun
4 Rekomendasi Tempat Menginap di Bunaken dan Manado, Cocok untuk Libur Akhir Tahun
Hotel Story
Upaya Kemenpar Promosikan Sumatera Barat, Ajak Turis Malaysia Menjelajah
Upaya Kemenpar Promosikan Sumatera Barat, Ajak Turis Malaysia Menjelajah
Travel News
Surga Bahari hingga 'Nature Therapy' di Tanjung Kelayang
Surga Bahari hingga "Nature Therapy" di Tanjung Kelayang
BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasil dan Klasemen Piala Dunia U17 2025, Timnas Indonesia Kalah dari Zambia 1-3
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau