Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan di Yogyakarta, Cicipi 6 Gudeg Legendaris Ini

Kompas.com - 29/10/2017, 13:06 WIB
WIENDA PUTRI NOVIANTY

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sesering apapun Anda mengunjungi Yogyakarta, rasanya belum lengkap tanpa menyantap seporsi gudeg. Makanan bercita rasa gurih-manis ini selalu diincar wisatawan. 

Jika tengah liburan akhir pekan di Yogyakarta, sedikitnya ada enam gerai gudeg yang wajib Anda datangi. Berikut daftarnya.

1. Gudeg Yu Djum 

Yu Djum pertama kali berjualan gudeg di kawasan Karangasem, sebelah utara Universitas Gajah Mada (UGM). Yu Djum kemudian membuka gerai di Jalan Wijilan yang kini menjadi sentra gudeg di Yogyakarta.

Salah satu keunggulan Gudeg Yu Djum adalah semuanya dibuat menggunakan alat masak tradisional, yakni kayu bakar. Meski rasa manisnya cukup 'nendang', gudeg kering ini cukup diincar wisatawan dari luar Jawa. 

Satu porsi Gudeg Yu Djum berisi nasi, gudeg lengkap dengan kuah areh kental, sambal krecek, dan lauk. Lauknya bervariasi tergantung keinginan Anda. Ada telur rebus yang sudah dibumbui, tahu, tempe, suwiran daging ayam, ampela ati, potongan bagian tubuh ayam seperti kepala, dada, paha atas, dan sebagainya.

Baca juga : Tak Terlalu Manis, Nasi Gudeg Legendaris Ini Jadi Favorit di Yogyakarta

Ayam yang digunakan sebagai lauknya adalah ayam kampung dan telur yang digunakan adalah telur bebek. Penggunaan ayam kampung dan telur bebek ini menghasilkan rasa yang lebih gurih dan nikmat.

Untuk pengemasan, Anda dapat memilih dengan besek atau pun menggunakan kendil. Sebagai oleh-oleh gudeg ini mampu bertahan selama 24 jam tanpa dihangati. Untuk harga, seporsi nasi gudeg dapat anda nikmati mulai dari harga Rp 9.000. Sedangkan untuk gudeg kemasan besek harganya mulai Rp 45.000 dan kemasan kendil harganya mulai Rp 115.000.

Kini Yu Djum memiliki tujuh gerai yang tersebar di Yogyakarta. Gerai Yu Djum di Jalan Wijilan dan Jalan Kaliurang adalah yang paling ramai pengunjung.

2. Gudeg Pawon

Pawon dalam bahasa Jawa berarti 'dapur'. Sesuai namanya, gerai satu ini menyajikan gudeg langsung di dapurnya. Uniknya lagi, Gudeg Pawon baru dibuka mulai  pukul 23.30 WIB. Anda bisa merasakan sensasi makan gudeg tengah malam di dapur.

Meski buka tengah malam, jangan kaget bila Anda harus antre untuk mendapatkan seporsi gudeg ini. Jika begitu Anda sampai ke lokasi dan pintunya tertutup, berarti gudeg sudah habis.

Baca juga : Sensasi Makan Gudeg Tengah Malam di Dapur

Cita rasa Gudeg Pawon juga agak berbeda dari gudeg pada umumnya. Jika biasanya gudeg didominasi rasa manis, Gudeg Pawon didominasi rasa manis-gurih. Gudeg ini memang menggunakan aneka bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan kemiri. Areh (kuah) gudeg dibumbui laos, serai, dan kencur. 

Gudeg disajikan secara kering, tidak terlampau basah. Arehnya hanya menggunakan santan kelapa, tidak ditambahi dengan kethak alias endapan minyak santan.

Gudeg Pawon dirintis oleh Bu Prapto Widarso sejak tahun 1958. Gudeg ini disajikan dengan sambal krecek yang pedas, serta ayam kampung yang dimasak berjam-jam. Gudeg Pawon berlokasi di Jalan Janturan 36-38, Warungboto, Yogyakarta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Opinimu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ini Kunci Sukses Malaysia Bisa Tarik Turis Indonesia
Ini Kunci Sukses Malaysia Bisa Tarik Turis Indonesia
Travel News
Singapura Peringkat 4 Kota Paling Ramah di Dunia Tahun 2025, Siapakah Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 4 Kota Paling Ramah di Dunia Tahun 2025, Siapakah Nomor Satunya?
Travelpedia
Shutdown Pemerintah AS, 3.000 Penerbangan Delay Gara-gara Kekurangan Petugas ATC
Shutdown Pemerintah AS, 3.000 Penerbangan Delay Gara-gara Kekurangan Petugas ATC
Travel News
Trekking Santai di Desa Tinalah Kulon Progo, Ada Jalur 'Luna Maya'
Trekking Santai di Desa Tinalah Kulon Progo, Ada Jalur "Luna Maya"
Travelpedia
Akibat AS Shutdown, 50 Ribu Petugas Bandara Kerja Tanpa Gaji dan Ribuan Penerbangan Delay
Akibat AS Shutdown, 50 Ribu Petugas Bandara Kerja Tanpa Gaji dan Ribuan Penerbangan Delay
Travel News
5 Hutan dan Taman Pilihan untuk Berlibur ke Korea saat Musim Gugur
5 Hutan dan Taman Pilihan untuk Berlibur ke Korea saat Musim Gugur
Travelpedia
Kereta Wisata Malaysia-Thailand Siap Beroperasi Akhir Tahun 2025, Uji Coba MySawasdee Telah Dilakukan!
Kereta Wisata Malaysia-Thailand Siap Beroperasi Akhir Tahun 2025, Uji Coba MySawasdee Telah Dilakukan!
Travel News
Sempat Terjebak Badai Salju Gunung Everest, 580 Pendaki Berhasil Dievakuasi
Sempat Terjebak Badai Salju Gunung Everest, 580 Pendaki Berhasil Dievakuasi
Travel News
Kereta Supercepat Baru Jepang Punya Kursi Tegak, Ini Alasannya
Kereta Supercepat Baru Jepang Punya Kursi Tegak, Ini Alasannya
Travel News
UNESCO Buka Museum Virtual Benda Budaya Curian, Berharap Koleksinya Tak Bertambah
UNESCO Buka Museum Virtual Benda Budaya Curian, Berharap Koleksinya Tak Bertambah
Travel News
Pemkot Yogyakarta Siapkan 7 Tempat Khusus, Pengamen Dilarang Keliling Malioboro
Pemkot Yogyakarta Siapkan 7 Tempat Khusus, Pengamen Dilarang Keliling Malioboro
Travel News
Liburan ke Jepang Bulan Oktober, Apa yang Menarik?
Liburan ke Jepang Bulan Oktober, Apa yang Menarik?
Travelpedia
Indahnya Pemandangan Gunung Batur, Langsung Terlihat dari Kamar Hotel
Indahnya Pemandangan Gunung Batur, Langsung Terlihat dari Kamar Hotel
Hotel Story
Pesona Wisata Black Lava Gunung Batur Bali, Berapa Tarifnya?
Pesona Wisata Black Lava Gunung Batur Bali, Berapa Tarifnya?
Travelpedia
Mengapa Banyak Hotel Tak Memiliki Lantai 13? Ini Alasannya!
Mengapa Banyak Hotel Tak Memiliki Lantai 13? Ini Alasannya!
Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.