Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Sentra Kerajinan Kayu Ukir di Kuningan

Kompas.com - 24/12/2017, 20:30 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis


KUNINGAN, KOMPAS.com - Tangan Sakri (37) sedang mengukir potongan-potongan limbah kayu saat saya mengunjungi sebuah desa kecil di bawah kaki Gunung Ciremai, Kuningan siang itu. Di sisi lain Udin (45) sang pemilik Saung Kreatif Kharisma Alam, Kuningan ini, menyambut hangat wisatawan dengan suguhan makanan rebusan ala desa setempat.

Siang itu saya datang dengan rombongan wartawan pariwisata  bersama Kementerian Pariwisata RI. Bengkel kreatif yang berlokasi di Desa Babakanmulya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan itu memproduksi 30 hingga 40 pajangan kayu setiap harinya.

Di sisi depan rumah "jengki", bergaya khas Sunda itu terpampang puluhan hasil keterampilan Sakri dan kawan seniman lainnya. Terdapat bentuk ukiran kuda Kuningan, kujang, sepeda, dan lainnya.

Saya pun coba menelusuri asal pembuatan suvenir unik dengan bentuk-bentuk khas Kuningan tersebut. Saat menoleh ke bagian belakang bengkel kreasi ini, terlihat barisan kayu rapi pun siap untuk diukir untuk jadi karya.


Tumpukan kayu di sisi bengkel tersebut ternyata dahulunya merupakan limbah kayu yang dibuang. Tak jarang ia mendapat kayu busuk.

"Alhamdulillah kalau di Kuningan itu banyak limbah kayunya, banyak yang ngasih juga. Kalau busuk tinggal diobat, nanti mulus lagi," terang Saharudin Kibro, sang pemilik sanggar pada KompasTravel.

Wisatawan yang datang pun bisa melihat dan coba membuat kerajinan ukir kayu di sana. Mulai membuat pola di atas kayu lalu kayu dipotong sesuai bentuk, barulah diperhalus permukaannya.

"Terakhir yang paling menentukan, finishing. Ada tiga tahapan, mulai penghalusan dan vernis beberapa kali sampai warnanya keluar, dan awet," terang Sakri, pengrajin di sini.

Meskipun limbah kayu, bukan berarti Udin tidak memperhatikan bahan baku. Menurutnya yang terbaik ialah dari kayu pinus, lalu kayu jati, dan mahoni kering.

"Tergantung pesanan, paling banyak dari jati, tapi paling bagus pinus, karena warna serat kayunya keluar," terang Udin pada KompasTravel.

Saung Kreatif Kharisma Alam ini baru berdiri sejak 2007. Namun, tiga tahun pertama ia memproduksi wayang golek, lalu beralih ke kerajinan suvenir kayu, karena lebih banyak peminat.

Wisatawan pun bisa langsung membelinya dengan harga mulai Rp 60.000 hingga jutaan rupiah. Semakin rumit dan besar ukuran kerajinan kayu tersebut, semakin mahal harganya. Paling mahal seperti bentuk kuda kuningan dengan berbagai model, lalu yang sederhana seperti gantungan bentuk kujang.

Permasalahan

Udin dan beberapa pengrajin lainnya memang belum terlalu terbuka dengan wisatawan. Salah satunya adalah urusan menyediakan suvenir khas Kuningan.

Hal tersebut ternyata karena terkendala alat produksi yang masih dikerjakan secara manual. Oleh karena itu, hasil produksi olahan limbah kayu ini sangat terbatas.


"Kendalanya sampai saat ini masih produksi manual, sehingga tidak mencukupi untuk diekspor, atau sekedar supply ke toko-toko suvenir Kuningan," ujar Udin.

Ia mengharapkan adanya bantuan berupa alat-alat produksi, yang bisa membantu ke lima karyawannya. Sampai saat ini ia berhasil memasarkan hingga ke Jambi, dan tahun depan sudah ada rencana ke Kamboja dan Khazakstan.

Ia pun berencana akan membuat fasilitas khusus untuk wisatawan belajar membuat kerajinan tersebut. Sampai saat ini masih sedikit wisatawan yang mau datang untuk belajar dan membeli suvenir tersebut.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Viral Turis Asing Berbikini di Pemandian Air Panas Rinjani, Dispar NTB Buka Suara
Viral Turis Asing Berbikini di Pemandian Air Panas Rinjani, Dispar NTB Buka Suara
Travel News
Festival Pacu Jalur 2025 Resmi Dibuka, Wapres Gibran: Ini Warisan Kebudayaan
Festival Pacu Jalur 2025 Resmi Dibuka, Wapres Gibran: Ini Warisan Kebudayaan
Travel News
Viral Dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor, Pengelola: Petugas Jelaskan Aturan, Bukan Pungli
Viral Dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor, Pengelola: Petugas Jelaskan Aturan, Bukan Pungli
Travel News
Harga Tiket Masuk di Taman Rekreasi Sengkaling Terbaru
Harga Tiket Masuk di Taman Rekreasi Sengkaling Terbaru
Travel Ideas
Tamu Hotel di Pekalongan Diusir Karena Pesan Pakai Promo Online, Ini Kata PHRI
Tamu Hotel di Pekalongan Diusir Karena Pesan Pakai Promo Online, Ini Kata PHRI
Travel News
15 Wahana Seru di Taman Rekreasi Sengkaling Malang, Ada Bumper Boat
15 Wahana Seru di Taman Rekreasi Sengkaling Malang, Ada Bumper Boat
Travel Ideas
7 Rekomendasi Wisata di Dau Malang untuk Liburan Sejuk
7 Rekomendasi Wisata di Dau Malang untuk Liburan Sejuk
Travel Ideas
 Duduk Perkara Hotel di Pekalongan, Usir Tamu Berujung Minta Maaf
Duduk Perkara Hotel di Pekalongan, Usir Tamu Berujung Minta Maaf
Travel News
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Condor Tujuan Jerman Berhasil Mendarat Darurat di Italia
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Condor Tujuan Jerman Berhasil Mendarat Darurat di Italia
Travel News
Status Bandara Internasional Bisa Dicabut Jika Sepi Penumpang
Status Bandara Internasional Bisa Dicabut Jika Sepi Penumpang
Travelpedia
Gara-gara Aturan Royalti, Perjalanan di Bus Kini Hening Tanpa Musik
Gara-gara Aturan Royalti, Perjalanan di Bus Kini Hening Tanpa Musik
Travelpedia
10 Hotel di Pekalongan dengan Harga Mulai Rp 200.000-an, Ada yang Dekat Stasiun
10 Hotel di Pekalongan dengan Harga Mulai Rp 200.000-an, Ada yang Dekat Stasiun
Hotel Story
Layanan Halo Wonderful Kemenpar, Masyarakat Bisa Mengadu Soal Pariwisata
Layanan Halo Wonderful Kemenpar, Masyarakat Bisa Mengadu Soal Pariwisata
Travel News
Dikabarkan Kering dan Menyibak Emas, Ini Profil Sungai Eufrat yang Lahirkan Peradaban Kuno
Dikabarkan Kering dan Menyibak Emas, Ini Profil Sungai Eufrat yang Lahirkan Peradaban Kuno
Travelpedia
DAMRI Buka Rute dari Tanjung Barat ke Bandara Soetta, Tiket Mulai Rp 80.000
DAMRI Buka Rute dari Tanjung Barat ke Bandara Soetta, Tiket Mulai Rp 80.000
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau