Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Konyol Belanja di Thamel, Nepal

Kompas.com - 17/03/2018, 19:00 WIB
Wisnubrata,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KATHMANDU, KOMPAS.com - Mereka yang berkunjung ke Kathmandu, Nepal, tentu pernah mendengar Thamel, salah satu tempat belanja suvenir yang mirip pasar seni di sekitar Kuta atau Legian.

Di Thamel, orang bisa menemukan berbagai barang kerajinan, seperti syal cashmere atau pashmina, syal dari bulu yak, jaket model Nepal, tas, dompet, berbagai perhiasan gelang dan kalung, patung dewa- dewa, hingga khukuri, senjata tradisional setempat.

Thamel juga menjadi tempat turis kongkow-kongkow menikmati kopi dan makanan, atau sekedar melihat-lihat.

Maka saat kami, beberapa wartawan dan influencer berkunjung ke Kathmandu bersama The Body Shop, Thamel menjadi salah satu tujuan yang tidak kami lewatkan.

Kami sebenarnya dijadwalkan ke Thamel pada hari Rabu (7/3/2018) selepas acara utama. Namun sore itu waktunya hanya sebentar. Kami sudah diminta berkumpul di titik penjemputan bus 30 menit setelah turun. Padahal kawasan Thamel cukup luas untuk dijelajahi.

Baru menghirup debu di sana, rasanya waktu berkumpul sudah dekat, seperti dihitung menggunakan stopwatch. Belum sempat milih barang, belum membandingkan harga, dan belum pula menawarnya.

Oh ya, menurut pemandu kami, pria setengah baya bernama Roshand, kami bisa menawar harga barang-barang di Kathmandu.

"Coba bandingkan harga di beberapa toko. Setelah mengetahui kira-kira harganya, pilih yang paling murah," ujar Roshand di dalam bus.

Akhirnya kami, kelompok dari Indonesia bertekad datang kembali ke sana esok harinya, yang juga adalah hari terakhir di Kathmandu karena malamnya kami harus ke bandara untuk pulang ke tanah air.

Esoknya, Kamis, setelah mengunjungi tempat lain, kami --saya satu-satunya pria bersama lima perempuan-- bergerak ke Thamel sekitar pukul 15.00. Waktunya cukup panjang karena kami dijadwalkan kembali ke hotel mengambil bagasi pukul 19.00.

Kami berpencar untuk mencari barang yang ingin dibeli masing-masing, sekaligus untuk bertukar informasi toko mana saja yang menawarkan barang dan harga terbaik.

Selang satu jam, kami bertemu sambil meneruskan mencari dan membandingkan barang. Salah seorang dari kami bercerita membeli syal cashmere dengan harga 3.000 rupee atau sekitar Rp 390 ribu.

"Bagus tuh, syal-nya keren. Nanti kalau nemu lagi aku beli ah," kata beberapa rekan.

Lalu sambil berjalan, kami melihat toko yang menjual syal serupa. Masuklah kami dan menanyakan harganya. Kami ingat kata-kata Roshand, bahwa bisa menawar hingga separuh harga.

Maka dengan gaya emak-emak, kami mulai menawar tanpa belas kasih. Akhirnya dicapai kesepakatan harga akhir 1.000 rupee alias sepertiga dari harga di toko pertama. Bangga dong berhasil mendapat harga murah. Sementara teman yang sudah terlanjur beli, mencak-mencak tetapi tetap menambah belanjaannya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
21 Tempat Wisata di Tokyo yang Wajib Dikunjungi, dari Belanja sampai Taman Indah
21 Tempat Wisata di Tokyo yang Wajib Dikunjungi, dari Belanja sampai Taman Indah
Travelpedia
10 Destinasi Wisata di Negara Terdamai di Asia, Lokasinya Tak Jauh dari Indonesia!
10 Destinasi Wisata di Negara Terdamai di Asia, Lokasinya Tak Jauh dari Indonesia!
Travelpedia
8 Tempat Wisata di Negara Paling Damai di Dunia, Cocok Buat Healing!
8 Tempat Wisata di Negara Paling Damai di Dunia, Cocok Buat Healing!
Travelpedia
Cuaca Membaik, Kampung Wae Rebo Kembali Dibuka untuk Wisatawan
Cuaca Membaik, Kampung Wae Rebo Kembali Dibuka untuk Wisatawan
Travel News
3 Jalur Kereta Api Terindah di Indonesia, Mana yang Pernah Kamu Coba?
3 Jalur Kereta Api Terindah di Indonesia, Mana yang Pernah Kamu Coba?
Travelpedia
Desa Wisata Lerep Masuk Nominasi 30 Terbaik Wonderful Indonesia Award
Desa Wisata Lerep Masuk Nominasi 30 Terbaik Wonderful Indonesia Award
Travel News
Artotel Buka Hotel Baru di Harmoni, Tersedia 150 Kamar
Artotel Buka Hotel Baru di Harmoni, Tersedia 150 Kamar
Hotel Story
Ada Promo Tiket Kereta Api Cuma Rp 80.000, Perhatikan Syarat Ini!
Ada Promo Tiket Kereta Api Cuma Rp 80.000, Perhatikan Syarat Ini!
Travel News
Inilah KA Rajabasa, Layani Relasi Terpanjang di Pulau Sumatera
Inilah KA Rajabasa, Layani Relasi Terpanjang di Pulau Sumatera
Travelpedia
Bukan Cuma Tokyo, Jepang Punya Prefektur Fukushima dengan Wisata Alam dan Kuliner Khas
Bukan Cuma Tokyo, Jepang Punya Prefektur Fukushima dengan Wisata Alam dan Kuliner Khas
Travelpedia
Stasiun Ketapang, Penghubung Transportasi Darat dan Laut di Banyuwangi
Stasiun Ketapang, Penghubung Transportasi Darat dan Laut di Banyuwangi
Travelpedia
Seperti Garut Domba, Cianjur Jadikan Ayam Pelung Jadi Branding Kabupaten
Seperti Garut Domba, Cianjur Jadikan Ayam Pelung Jadi Branding Kabupaten
Travel News
SKB 3 Menteri 2026 Rilis! Ini Daftar Long Weekend Tahun Depan, Ada Berapa Kali?
SKB 3 Menteri 2026 Rilis! Ini Daftar Long Weekend Tahun Depan, Ada Berapa Kali?
Travel News
Cara ke Festival Jak-Japan Matsuri 2025 naik LRT
Cara ke Festival Jak-Japan Matsuri 2025 naik LRT
Travelpedia
Kunjungan Turis Asing ke Indonesia Naik 10 Persen pada 2025
Kunjungan Turis Asing ke Indonesia Naik 10 Persen pada 2025
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.