Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Etika yang Mesti Diperhatikan saat Wisata ke Negara Lain

Kompas.com - 01/04/2019, 19:00 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak kenal maka tak sayang, kira-kira perumpamaan tersebut yang tepat menggambarkan etika berwisata di suatu negara. Masing-masing negara memiliki budaya yang berbeda, pada akhirnya memengaruhi pola pikir dan perilaku.

Di negara asal wisatawan mengucapkan atau menggerakan bagian tubuh tertentu mungkin dianggap biasa. Namun di negara-negara ini, tampak jadi tak biasa. Lebih parahnya, dapat menyinggung warga lokal karena dianggap tidak sopan.

Untuk itu penting mengetahui bahasa dasar, baik untuk verbal non verbal saat berkunjung ke sebuah negara, seperti berikut ini:

1. Korea

Jika sedang flu dan pilek, lebih baik meminta izin membersihkan ingus ke kamar mandi. Sebab membuang ingus di tempat umum dianggap sangat tidak sopan di Korea, terutama saat makan.

2. Argentina

Jangan kaget jika ke Argentina, warga lokal akan menyambut dengan ciuman di pipi. Ciuman di pipi dianggap normal di sana, bahkan sesama pria.

3. India

Sama seperti di Indonesia, di India wajar menyantap makanan tradisional dengan tangan langsung tanpa alat makan. Perhatikan untuk menggunakan tangan kanan saja, karena tangan kiri dianggap tidak higienis.

4. Vietnam

Jangan pernah menujukkan telapak kaki kepada orang lain atau ke gambar yang dianggap suci saat di Vietnam, karena dianggap sangat tidak sopan.

5. Italia

Jika memang sebuah hidangan memerlukan keju tabur, maka keju tersebut akan dihidangkan di mangkuk. Jika tidak ada keju tabur di mangkuk, lebih baik jangan meminta. Sebab hal ini dapat menyinggung koki yang memasak hidangan.

6. Dubai

Mirip dengan di Indonesia, public display affection atau bermesraan di tempat umum dianggap tidak sopan di Dubai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com