Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tua Reta Lo'u, Tarian Menyambut Tamu di Sikka Flores

Kompas.com - 21/05/2019, 22:11 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki kekayaan budaya yang beragam. Salah satunya adalah tarian adat daerah. Dari Sabang sampai Merauke mempunyai tarian adat daerah dengan keunikan masing-masing.

Salah satunya adalah tarian Tua Reta Lo'u di Kabupaten Sikka, Flores, NTT. Tarian ini merupakan tarian tradisional untuk menyambut setiap tamu yang berkunjung ke Kabupaten Sikka.

Salah satu sanggar budaya di Kabupaten Sikka yang terus melestarikan dan mempromosikan tarian Tua Reta Lo'u itu adalah Sanggar Bliran Sina di Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang.

Baca juga: Melihat Proses Pembuatan Moke Secara Tradisional di Sikka Flores

Minggu (19/5/2019), saya berkesempatan kembali mendatangi Sanggar Bliran Sina itu. Saya diinformasikan salah satu teman pemandu lokal, ada wisatawan yang hendak berkunjung ke sanggar itu.

Tepat pukul 11.00, saya tiba di sanggar Bliran Sina itu. Kebetulan sekali, anggota sanggar ini sedang menerima tamu dengan tarian adat.

Baca juga: Berburu Aneka Motif Tenun Ikat Sikka di Kota Maumere

Saya menyaksikan seorang pria berbusana adat lengkap tengah lenggak-lenggok di atas sebuah bambu yang tingginya 3-4 meter. Di atas bambu itu, ia menari sambil memegang pedang. Di bawah ada 4 orang pria yang memegang tiang bambu itu.

Sungguh membuat detak kagum para tamu yang berkunjung di sanggar itu. Saya hanya bergumam, mungkin ada kekuatan magis yang membuatnya bisa menari dan tidak jatuh dari ujung bambu itu.

Usai tarian berlangsung, saya pun menemui ketua sanggar budaya Bliran Sina, Yoseph Gervasius. Saya ingin bertanya tentang tarian yang baru saja dimainkan itu.

Baca juga: Hanung Bramantyo Unggah Foto Bareng Ariel Tatum, Zaskia Mecca: Dia Lupa Semua Surat Tanah Atas Nama Aku

"Tadi itu tarian Tua Reta Lo'u. Ini adalah tarian tradisional yang diwariskan dari nenek moyang. Tarian ini dimainkan untuk menyambut tamu yang datang. Acungan pedang dari penari di atas bambu tadi itu menjadi simbol, tamu sudah diterima di tempat ini," jelas Yoseph kepada Kompas.com.

Rangkaian Tarian Tua Reta Lo'u

Yoseph menjelaskan, Tua Reta Lo'u sebenarnya kombinasi dari 3 tarian yakni awi alu, mage mot, dan tarian tua reta lo'u itu sendiri. Tiga tarian ini diperankan secara berurutan oleh penari pria dan wanita.

Baca juga: Resmi: Trump Kenakan Tarif Impor 19 Persen untuk Indonesia, Barang AS Bebas Bea Masuk ke RI

Pertama, tarian Awi Alu, menggambarkan latihan ketangkasan tubuh bagian bawah. Di sini, para penari melompat di antara tongkat-tongkat bambu yang dimainkan penari lain.

Kedua, tarian Mage Mot, menggambarkan kekuatan dan ketangkasan tubuh bagian atas. Prosesnya sama seperti Awi Alu, tetapi tongkat bambu diangkat sejejer dengan leher.

Ketiga, tarian Tua Reta Lo'u, menggambarkan keterampilan masyarakat Sikka dalam berperang. Penari berputar ke segala arah seperti sedang memantau keadaan.

Baca juga: Akhir 75 Tahun Kemenag Urus Haji, Ditutup dengan Permintaan Maaf

"Ke-3 rangkaian tarian tadi merupakan tarian tradisional yang menggambarkan teknik perang para leluhur Sikka khususnya etnik Sikka Krowe di masa lampau. Penari yang berputar ke segaka arah tadi masksudnya untuk memastikan situasi di sini aman. Supaya tamu yang datang juga bisa nyaman saat berada di tempat ini," kata Yoseph.

Halaman:


Terkini Lainnya
Mengapa Pendaki Gunung Rinjani Wajib Menginap di Sembalun?
Mengapa Pendaki Gunung Rinjani Wajib Menginap di Sembalun?
Travel News
Pesawat Delay, Apa Saja Kompensasi untuk Penumpang?
Pesawat Delay, Apa Saja Kompensasi untuk Penumpang?
Travel Ideas
DAMRI Luncurkan Bus Trans Sulsel, Ini Detail Rute Koridornya
DAMRI Luncurkan Bus Trans Sulsel, Ini Detail Rute Koridornya
Travel News
Usai Kecelakaan Air India, Maskapai Ramai-ramai Cek Sistem Bahan Bakar Boeing
Usai Kecelakaan Air India, Maskapai Ramai-ramai Cek Sistem Bahan Bakar Boeing
Travel News
Mau Coba Kereta Baru Stainless Steel New Generation? Ini Rute yang Bisa Dipilih
Mau Coba Kereta Baru Stainless Steel New Generation? Ini Rute yang Bisa Dipilih
Travelpedia
Viral Video Kawah Gunung Gede, Ini Penjelasan Resmi Pihak Taman Nasional
Viral Video Kawah Gunung Gede, Ini Penjelasan Resmi Pihak Taman Nasional
Travel News
Hasil Awal Investigasi Kecelakaan Dirilis, Apa Tanggapan CEO Air India?
Hasil Awal Investigasi Kecelakaan Dirilis, Apa Tanggapan CEO Air India?
Travel News
Mau Kotor-kotoran atau Momen Romantis? ATV Ubud Punya Jalur Rahasia
Mau Kotor-kotoran atau Momen Romantis? ATV Ubud Punya Jalur Rahasia
Travel Ideas
Kalender Agustus 2025: Ada Libur Nasional, Total Tanggal Merah Berapa?
Kalender Agustus 2025: Ada Libur Nasional, Total Tanggal Merah Berapa?
Travel Ideas
Aturan Baru, Wisatawan Harus Menginap di Sembalun Sebelum Mendaki Gunung Rinjani
Aturan Baru, Wisatawan Harus Menginap di Sembalun Sebelum Mendaki Gunung Rinjani
Travel News
Resmi Beroperasi, Ini Jadwal dan Cara Beli Tiket KA Uap Baru Klinthing
Resmi Beroperasi, Ini Jadwal dan Cara Beli Tiket KA Uap Baru Klinthing
Travelpedia
Ubud Masuk 10 Besar Kota Terbaik di Dunia 2025 versi Travel and Leisure, Kalahkan Granada dan Istanbul
Ubud Masuk 10 Besar Kota Terbaik di Dunia 2025 versi Travel and Leisure, Kalahkan Granada dan Istanbul
Travel Ideas
Suhu Bromo Lima Derajat Celcius, Bawa Barang Ini Agar Tubuh Tetap Hangat
Suhu Bromo Lima Derajat Celcius, Bawa Barang Ini Agar Tubuh Tetap Hangat
Travelpedia
Manajemen GBK Resmi Memberhentikan Petugas yang Putar Suara Tak Senonoh
Manajemen GBK Resmi Memberhentikan Petugas yang Putar Suara Tak Senonoh
Travel News
11 Perilaku Tidak Sopan Saat Liburan ke Luar Negeri, Bisa Coreng Nama Baik Bangsa
11 Perilaku Tidak Sopan Saat Liburan ke Luar Negeri, Bisa Coreng Nama Baik Bangsa
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau