Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Panduan Mendaki Gunung Sindoro via Tambi (1)

Kompas.com - 05/07/2019, 07:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com – Saat ini Dataran Tinggi Dieng sedang banyak dikunjungi wisatawan karena adanya fenomena embun es. Namun, melihat embun es bukan satu-satunya aktivitas wisata yang bisa dilakukan di sana.

Banyak pula wisatawan yang datang untuk melakukan pendakian gunung saat berkunjung ke Dieng. Memang ada beberapa gunung yang bisa didaki di sekitar Dieng seperti Prau, Bismo, Pakuwaja, dan Sindoro.

Baca juga: 5 Jalur Pendakian Resmi Gunung Merbabu, Kamu Pilih Mana?

Nama terakhir tersebut merupakan satu-satunya gunung sekitar Dieng dengan ketinggian di atas 3.000 meter di atas permukaan laut. Jalur pendakian Gunung setinggi 3.136 mdpl itu yang dekat dengan Dieng adalah via Kebun Teh Tambi.

KompasTravel sempat menjajal mendaki Gunung Sindoro usai berkunjung ke Dieng pada Minggu (30/6/2019) lalu melalui Basecamp Sigedang. Sementara Basecamp Pendakian Sindoro via Kebun Teh Tambi lainnya adalah Sikatok.

Baca juga: Link Live Streaming Jepang Vs Indonesia, Kickoff 17.35 WIB

Pendakian Gunung Sindoro via Sigedang

KompasTravel memulai pendakian sekitar pukul 12.00 WIB usai shalat zuhur. Namun, perjalanan tidak langsung dilakukan dengan berjalan kaki, melainkan dengan jasa ojek sampai Pos I.

Perjalanan menuju Pos I dengan ojek bisa menghemat waktu sekitar satu jam perjalanan. Tarifnya pun cukup terjangkau, yakni hanya Rp 20.000. Pos I masih berada di kawasan Kebun Teh Tambi.

Menuju Pos II baru dilakukan dengan berjalan kaki. Rute pendakian menuju Pos II berada di antara kebun teh. Jika cuaca cerah, maka pemandangan hamparan teh yang luas dengan latar belakang Gunung Sindoro akan sangat memanjakan mata.

Baca juga: Sebelum Kamu Mendaki Gunung, Persiapan Fisik Apa yang Harus Dilakukan?

Perjalanan menuju Pos II bisa ditempuh dalam waktu sekitar setengah jam tergantung kecepatan. Menuju Pos II sebenarnya bisa ditempuh dengan naik ojek dengan tarif Rp 40.000 per orang. Jika beramai-ramai, ada jasa pickup untuk membawa pendaki sampai Pos II.

Meninggalkan Kebun Teh

Usai Pos II, jalur pendakian masih berada di sekitar kebun teh. Sebelum sampai di Pos III, pendaki akan terlebih dahulu sampai di Patok Besi atau batas antara kawasan kebun teh dengan hutan.

Samas seperti namanya, terdapat sebuah patok dari besi yang ada di sana. Perjalanan dari Pos II menuju Patok besi adalah sekitar setengah jam. Selanjutnya rute pendakian mulai memasuki kawasan hutan.

Hutan di jalur pendakian Gunung Sindoro via Tambi tidak terlalu lebat. Cahaya matahari masih bisa mencapai tanah. Menjelang pos III, tanaman lamtoro atau petai cina mulai mendominasi.

Baca juga: Gunung Kunir, Spot Sunset Menawan yang Tersembunyi di Purworejo

Sekitar dua jam melangkah, perjalanan sampai di Pos III atau kawasan Watu Tulis. Ada juga tulisan yang menyatakan jika Pos III adalah kawasan Watu Susu. Terdapat sebuah batu besar di sini yang menurut petugas basecamp tidak boleh dicorat-coret atau dinaiki.

Batas area camping di Pos III

Hanya berselang setengah jam, perjalanan akhirnya sampai di Area Camping Pos III. Perjalanan pada hari pertama pun hanya sampai di sini karena menurut petugas Basecamp Sigedang, pendaki dilarang berkemah di atas Area Camping Pos III.

Hal itu karena selain tidak ada lagi tempat datar untuk menggelar tenda, kondisinya juga cukup membahayakan karena asap belereng dari kawah aktif Gunung Sindoro yang sewaktu-waktu bisa terbawa angin. Dikawatirkan asap dari kawah itu turut mengandung racun.

Baca juga: Bocah Putus Sekolah Asal Brebes Nekat ke Jabar Temui Dedi Mulyadi, Ini Solusi Bupati Paramitha

Area Camping Pos III pun dianggap sebagai wilayah aman ketika asap belerang dari kawah Sindoro terbawa angin sampai ke bawah. Perjalanan dari Pos I sampai Area Camping Pos III adalah sekitar tiga jam.

Halaman:


Terkini Lainnya
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Tangkuban Parahu Terbaru 2025
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Tangkuban Parahu Terbaru 2025
Travelpedia
Aktivitas Vulkanik Sempat Meningkat, Wisata Gunung Tangkuban Parahu Tetap Buka
Aktivitas Vulkanik Sempat Meningkat, Wisata Gunung Tangkuban Parahu Tetap Buka
Travel News
Harga Jeep Bromo dari Probolinggo 2025, Ada 8 Pilihan
Harga Jeep Bromo dari Probolinggo 2025, Ada 8 Pilihan
Travelpedia
Preah Vihear Temple, Situs Bersejarah di Tengah Konflik Thailand dan Kamboja
Preah Vihear Temple, Situs Bersejarah di Tengah Konflik Thailand dan Kamboja
Travel News
Panduan Naik KRL Baru CLI-125: Jadwal, Daftar Stasiun, dan Tipsnya
Panduan Naik KRL Baru CLI-125: Jadwal, Daftar Stasiun, dan Tipsnya
Travelpedia
Naik KRL Baru CLI-125 di Lintas Bogor dan Cikarang, Simak 3 Tipsnya
Naik KRL Baru CLI-125 di Lintas Bogor dan Cikarang, Simak 3 Tipsnya
Travelpedia
7 Fasilitas di KRL Baru, Apa Bedanya dengan Rangkaian KRL Seri Lama?
7 Fasilitas di KRL Baru, Apa Bedanya dengan Rangkaian KRL Seri Lama?
Travelpedia
Jepang, Negara Bersih yang Bikin Bingung Turis Soal Tempat Sampah
Jepang, Negara Bersih yang Bikin Bingung Turis Soal Tempat Sampah
Travelpedia
Dampak Tambang Nikel di Kawasan Raja Ampat, Ini Kata Asosiasi Pengusaha Wisata Selam
Dampak Tambang Nikel di Kawasan Raja Ampat, Ini Kata Asosiasi Pengusaha Wisata Selam
Travel News
Sensasi Naik KRL Baru CLI-125, Rasanya Seperti Naik MRT
Sensasi Naik KRL Baru CLI-125, Rasanya Seperti Naik MRT
Travel News
5 Tempat Wisata Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas, Ramah Pejalan Kaki
5 Tempat Wisata Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas, Ramah Pejalan Kaki
Travel Ideas
Kapal Wisata Tenggelam di Perairan Nusa Penida, Pemerintah Australia: Banyak Pantai Tak Dijaga
Kapal Wisata Tenggelam di Perairan Nusa Penida, Pemerintah Australia: Banyak Pantai Tak Dijaga
Travel News
Viral Penumpang Kehilangan Ponsel di Pesawat, Garuda Indonesia Lakukan Investigasi
Viral Penumpang Kehilangan Ponsel di Pesawat, Garuda Indonesia Lakukan Investigasi
Travel News
Saat Sport Tourism dan Aksi Sosial Jadi Satu
Saat Sport Tourism dan Aksi Sosial Jadi Satu
Travel News
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha, 197.183 Tiket Kereta Api Ludes Terjual
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha, 197.183 Tiket Kereta Api Ludes Terjual
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau