Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Belajar Latte Art dari Juara Indonesia Latte Art Championship

Kompas.com - 28/01/2020, 14:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pembuatan latte art tidaklah muda. Diperlukan latihan yang harus dilakukan secara terus menerus agar lebih menguasai latte art. Dedikasi yang tinggi sangat diperlukan untuk mendalami seni membentuk busa dan lapisan susu pada kopi. 

Robby Firlian yang berhasil menjadi jawara dalam Indonesia Latte Art Championship 2018 bercerita untuk mahir dalam membuat latte art.

“Membuat latte art membutuhkan sebuah dedikasi yang tinggi. Salah satu hal tersulit dalam membuat latte art adalah waktu. Dedikasi memakan waktu yang cukup lama, untuk mempelajari latte art untuk membiasakan diri agar semakin lihai,” kata Robby saat ditemui Kompas.com di acara peluncuran Flash Coffee di Pacific Place, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Baca juga: Flash Coffee, Kedai Kopi Unik dengan Warna Nyentrik

Seiring berjalannya waktu, menurut Robby kebiasaan membuat latte art dapat berubah menjadi passion.

Namun untuk dirinya, hal tersebut sudah bukan merupakan sebuah passion lagi melainkan sebagai sebuah hobi.

Dalam membuat latte art, Robby mengatakan bahwa dirinya selalu melakukannya setiap hari.

Tidak hanya dalam pekerjaan, tetapi juga dalam waktu senggang. Bahkan, Robby juga terkadang iseng melakukan latte art hanya untuk mendapatkan kesenangan semata.

Selain waktu, mencari inspirasi juga menjadi salah satu kesulitan dalam pembuatan latte art. Terlebih lagi jika mengikuti kejuaraan. Sebab, para kontestan harus menciptakan sebuah seni terbaru yang tidak pernah dibuat sebelumnya.

“Kita harus memikirkan sesuatu yang out of the box. Untuk mencari inspirasi biasanya saya jalan-jalan atau cari gambar di Pinterest, gambar yang dicari juga random saja,” kata Robby.

Selanjutnya, kesulitan lain dalam membuat latte art adalah ketika seorang latte art artist harus membuat latte art di tempat umum dan dilihat oleh banyak orang. Terkadang hal tersebut dapat membuat beberapa latte art artist merasa gugup.

Baca juga: Alasan Konsep Kedai Kopi Grab and Go Kian Diminati

Rasa gugup tersebut dapat membuat tangan mereka menjadi gemetar. Tangan yang gemetar tersebut tentu dapat membuat latte art menjadi tidak rapih.

“Untuk menghilangkan rasa gugup memang harus dibiasakan untuk membuat latte art di hadapan banyak orang. Ini sih salah satu kendala para latte art artist yang biasa ditemui,” kata Robby.

Maka dari itu, Robby mengatakan bahwa seorang latte art artist harus memiliki fokus dan konsentrasi yang tinggi. Tidak hanya itu, mereka juga harus cuek agar tidak mudah gugup saat diperhatikan banyak orang.

Dalam pembuatan latte art, Robby mengatakan bahwa orang yang menggiati bidang tersebut harus terus belajar. Sebab, seni dapat berubah setiap waktunya dan mereka harus terus mengikuti perkembangan agar selalu mendapatkan inspirasi dalam membuat latte art.

Baca juga: Modal Rp 10 juta Sudah Bisa Buka Bisnis Kopi, Simak Caranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Jalan Amblas di Jalur Denpasar-Gilimanuk Ganggu Sektor Pariwisata hingga Logistik
Jalan Amblas di Jalur Denpasar-Gilimanuk Ganggu Sektor Pariwisata hingga Logistik
Travel News
Bandung Jadi Kota Termacet, Dedi Mulyadi Beberkan Upaya Mengatasinya
Bandung Jadi Kota Termacet, Dedi Mulyadi Beberkan Upaya Mengatasinya
Travel News
Tradisi Jembul Tulakan di Jepara yang Masih Terjaga, Terinspirasi Laku Ratu Kalinyamat
Tradisi Jembul Tulakan di Jepara yang Masih Terjaga, Terinspirasi Laku Ratu Kalinyamat
Travel News
Rasakan Suasana Malam Satu Suro di Sarinah Jakarta, Melambat di Era Serba Cepat
Rasakan Suasana Malam Satu Suro di Sarinah Jakarta, Melambat di Era Serba Cepat
Travelpedia
Atiek CB Taklukkan Puncak Rinjani di Usia 62 Tahun, Lihat Lokasi Jatuhnya Juliana Marins
Atiek CB Taklukkan Puncak Rinjani di Usia 62 Tahun, Lihat Lokasi Jatuhnya Juliana Marins
Travelpedia
Tanggal 17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja?
Tanggal 17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja?
Travel News
Speaker GBK Putar Suara Tak Pantas, Pengelola Sebut Akibat Kelalaian Petugas
Speaker GBK Putar Suara Tak Pantas, Pengelola Sebut Akibat Kelalaian Petugas
Travel News
Rombongan Pendaki Berjubah Putih di Gunung Lawu Diduga Lakukan Ritual Bulan Suro
Rombongan Pendaki Berjubah Putih di Gunung Lawu Diduga Lakukan Ritual Bulan Suro
Travel News
Kenapa 17 Oktober Jadi Hari Kebudayaan Nasional? Ini Kata Fadli Zon
Kenapa 17 Oktober Jadi Hari Kebudayaan Nasional? Ini Kata Fadli Zon
Travel News
Wajah Baru KA Gumarang dan KA Tegal Bahari: Lebih Lega, Lebih Senyap
Wajah Baru KA Gumarang dan KA Tegal Bahari: Lebih Lega, Lebih Senyap
Travelpedia
Asosiasi Pilot Tolak Laporan Kecelakaan Air India 171, Investigasi Dianggap Bias
Asosiasi Pilot Tolak Laporan Kecelakaan Air India 171, Investigasi Dianggap Bias
Travel News
WNI Bisa Ajukan Visa Multientri Schengen Setelah Kunjungan Kedua ke Uni Eropa
WNI Bisa Ajukan Visa Multientri Schengen Setelah Kunjungan Kedua ke Uni Eropa
Travel News
Bromo Mulai Dingin, Pengelola Sarankan Hindari Perjalanan Sunrise
Bromo Mulai Dingin, Pengelola Sarankan Hindari Perjalanan Sunrise
Travelpedia
Kereta Uap Baru Klinthing Resmi Beroperasi di Ambarawa, Serasa Kembali ke Masa Lalu
Kereta Uap Baru Klinthing Resmi Beroperasi di Ambarawa, Serasa Kembali ke Masa Lalu
Travel News
Update Sebab Kecelakaan Air India 171, Saklar Bahan Bakar Tiba-tiba 'Cut Off'
Update Sebab Kecelakaan Air India 171, Saklar Bahan Bakar Tiba-tiba "Cut Off"
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau