Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Natuna untuk Jadi Destinasi Wisata Unggulan Indonesia

Kompas.com - 03/02/2020, 18:05 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Kabupaten paling utara di Selat Karimata, Kabupaten Natuna memiliki begitu banyak potensi wisata. Namun sayangnya, hingga kini wisatawan yang datang ke Natuna kebanyakan masih berupa wisatawan minat khusus.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua ASITA Kota Tanjungpinang sekaligus Ketua Kelompok Kerja Pariwisata dan Kebudayaan Forum Pengembangan Ekonomi Lokal Provinsi Kepulauan Riau, Sapril Sembiring.

Menurut Sapril, masalah aksesibilitas dan amenitas masih jadi permasalahan utama dalam sektor pariwisata Natuna.

Flight masih terbatas ke sana. Masih harus menyambung dari Batam. Kapal juga terbatas, ada kapal Pelni dari Batam tapi itu bisa dua minggu sekali untuk masyarakat sekitar biasanya,” ujar Sapril.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Penerbangan Rute China-Indonesia Ditunda Sementara

Aksesibilitas menuju Kabupaten Natuna memang masih cukup rumit. Tidak ada rute penerbangan langsung ke Natuna.

Pesawat harus singgah terlebih dulu di Batam, lalu penumpang harus lanjut menaiki pesawat lain ke Natuna.

Selain itu, harga tiketnya juga relatif mahal. Berdasarkan pengamatan Kompas.com di situs pembanding harga tiket pesawat Skyscanner, harga tiket pesawat dari Jakarta ke Natuna adalah sekitar Rp 4,2 juta untuk tiket pulang pergi.

“Polanya tidak praktis. Anggaplah wisatawan dari Singapura, kalau naik kapal bisa lebih dari lima jam. Pertama dia ke Batam. Lalu tunggu penerbangan. Lalu terbang ke Natuna,” jelas Sapril.

“Jika dibandingkan dengan destinasi lain di sekitar ya terlalu lama. Durasi perjalanan yang lama dan cost (harga) yang tinggi,” lanjut Sapril.

Selain aksesibilitas, masalah lain dari pariwisata Natuna adalah masih kurangnya akomodasi yang memberikan kenyamanan pada wisatawan.

Baca juga: Takut Virus Corona, 6.000 Penumpang Kapal Pesiar Tidak Diizinkan Turun ke Darat

Menurut Sapril, hampir semua potensi wisata di Natuna masih dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Natuna bukan oleh pihak swasta.

“Di sana (Natuna) belum ada hotel berbintang. Baru hotel melati saja. Paling terkenal ada Pulau Senua. Tapi itu juga belum ada fasilitas yang mumpuni,” kata Sapril.

Maka dari itu, Sapril merasa bahwa Natuna baru jadi tujuan wisata untuk pasar wisatawan minat khusus saja. Mereka yang memang betul-betul mencari destinasi untuk diving, island hopping, dan kapal layar atau yacht khusus yang dimiliki perseorangan.

Ia juga mengaku tak pernah membuka paket wisata langsung ke Natuna secara reguler. Ia hanya membuka paket wisata ke Natuna sesuai pesanan atau by demand. Namun sejauh ini, Sapril mengaku tak banyak peminat wisata ke Natuna.

“Bagi saya sih belum tentu ada setiap tahunnya. Bahkan tiga tahun terakhir ini belum ada demand ke Natuna.”

Hingga kini, daerah wisata utama di Provinsi Kepulauan Riau masih Bintan, Batam, dan Tanjungpinang.

Ketiga daerah ini merupakan daerah perbatasan negara (cross border) dengan akses yang relatif lebih mudah dan terjangkau. Termasuk untuk wisatawan mancanegara yang kebanyakan masuk lewat jalur Singapura.

Baca juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Luar Negeri Sesuai Shio dan Kepribadian

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Berikan Opinimu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ada Kajian Efisiensi Subsidi Transportasi, Tarif MRT dan LRT Jakarta Naik?
Ada Kajian Efisiensi Subsidi Transportasi, Tarif MRT dan LRT Jakarta Naik?
Travel News
Gedung Pemerintah Kolonial Belanda Tertua ada di Melaka Malaysia, Warnanya Unik
Gedung Pemerintah Kolonial Belanda Tertua ada di Melaka Malaysia, Warnanya Unik
Travelpedia
Wisata Jepang Diteror Beruang, Pemerintah Turun Tangan
Wisata Jepang Diteror Beruang, Pemerintah Turun Tangan
Travel News
Berapa Kisaran Biaya Pernikahan Amanda Manopo di The Langham Jakarta?
Berapa Kisaran Biaya Pernikahan Amanda Manopo di The Langham Jakarta?
Travel News
Lansia Meninggal Setelah Naik Wahana Rumah Hantu di Disneyland California
Lansia Meninggal Setelah Naik Wahana Rumah Hantu di Disneyland California
Travel News
Lewat Event, Kemenpar Jadikan Musik Tradisional jadi Daya Tarik Wisata
Lewat Event, Kemenpar Jadikan Musik Tradisional jadi Daya Tarik Wisata
Travel News
Tempat Wisata Ini Tetapkan Pajak Baru, Pengunjung Wajib Bayar Rp 400.000 Mulai 2026
Tempat Wisata Ini Tetapkan Pajak Baru, Pengunjung Wajib Bayar Rp 400.000 Mulai 2026
Travelpedia
Ada Diskon 10 Persen Mandi di Stasiun Sampai Akhir 2025, Catat Jamnya
Ada Diskon 10 Persen Mandi di Stasiun Sampai Akhir 2025, Catat Jamnya
Travel News
Cara Berkunjung ke Rumah Penghulu Abu Seman Malaysia, Perlu Beli Tiket?
Cara Berkunjung ke Rumah Penghulu Abu Seman Malaysia, Perlu Beli Tiket?
Travelpedia
Rumah Tradisional Malaysia Tak Punya WC di Dalam Rumah, Ini Alasannya
Rumah Tradisional Malaysia Tak Punya WC di Dalam Rumah, Ini Alasannya
Travelpedia
Arti Ukiran Motif Bunga di Rumah Tradisional Malaysia, Bukan Sekedar Hiasan
Arti Ukiran Motif Bunga di Rumah Tradisional Malaysia, Bukan Sekedar Hiasan
Travelpedia
Cerita Gedung Merah di Melaka, Berubah Warna Gara-gara Noda Daun Sirih
Cerita Gedung Merah di Melaka, Berubah Warna Gara-gara Noda Daun Sirih
Travelpedia
Kunjungan Wisman Januari–Agustus 2025 Tembus 10 Juta, Tertinggi Sejak Pandemi
Kunjungan Wisman Januari–Agustus 2025 Tembus 10 Juta, Tertinggi Sejak Pandemi
Travel News
Promo 10.10, Ada Diskon Tiket Damri 20 Persen Pakai Kode Ini
Promo 10.10, Ada Diskon Tiket Damri 20 Persen Pakai Kode Ini
Travel News
Tandingi Tokyo Disneyland, Taman Ini Jadi Favorit Baru Anak Jepang
Tandingi Tokyo Disneyland, Taman Ini Jadi Favorit Baru Anak Jepang
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasil Akhir Timnas U23 Indonesia vs India, Garuda Muda Kalah 2-1
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau