Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sambut New Normal, Stakeholder Pariwisata di Bintan Diimbau Siapkan SOP Kesehatan

Kompas.com - 11/06/2020, 08:30 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seluruh stakeholder pariwisata baik masyarakat dan pengelola wisata di Bintan, diimbau untuk menyiapkan Standar Operasional (S0P) dan pedoman kesehatan guna menyambut new normal atau tatanan kenormalan baru.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) dalam web seminar (webinar), Selasa (09/06/2020).

Menurut dia, Bintan termasuk destinasi yang siap di buka, jika Singapura sudah membuka wilayah perbatasannya.

“Karena kita tahu di kawasan wisata Lagoi dan sekitarnya, SOP ini sudah diterapkan. Namun protokol kesehatan diperlukan untuk menyambut wisatawan agar saat mereka datang merasa aman saat berwisata di Bintan,” katanya.

Baca juga: Kemenpar Panggil Pengusaha OYO dan Red Doors, Untuk Apa?

Pada kesempatan itu, ia mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak perubahan dari sektor pariwisata.

"Pertama marketnya, lalu kedua adalah destinasi itu sendiri, dimana perubahan destinasi tersebut terlihat dari sektor atraksi, akses, dan amenitas," ujar Rizky.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dari segi market, juga akan mengalami perubahan baik dari segi kuantitas maupun dari segmen atau kualitasnya.

"Sebelum pandemi Covid-19, Menteri pariwisata (Menpar) sudah mencanangkan, sektor pariwisata ke depan akan bertransformasi dengan menekankan pada quality tourism atau pariwisata yang berkualitas.

Baca juga: Kemenpar Sebut Red Doorz dan OYO Hanya Kos-kosan

Dalam keterangan tertulisnya, ia juga menyampaikan, ke depan, akan ada tiga skenario berwisata.

Pertama adalah travel defense atau mereka yang berwisata tanpa memikirkan kondisi yang terjadi saat ini.  Dengan kata lain adalah yang penting mereka berwisata.

"Ini sangat mengkhawatirkan karena pandemi ini belum selesai," kata dia.

Kemudian, skenario berwisata kedua adalah travel phobia atau mereka yang tidak mau kemana-mana.

"Ketiga, travel wise yakni traveler atau wisatawan yang sangat memperhatikan banyak aspek dan terutama protokol kesehatan," tambahnya.

Baca juga: Selain Kemenpar, Ini Instansi yang Mengajukan Penundaan CPNS 2019

Oleh karenanya, ia menilai, SOP diperlukan sebagai pedoman dalam pengelolaan destinasi wisata.

"Ada untuk subjeknya, yaitu protokol bagi pekerja, wisatawan, pengelola, hingga pihak ketiga dalam hal ini tour operator atau travel agen," kata Rizky.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ada Replika Mobil F1 di Pameran LEGO Senayan City, Catat Tanggalnya
Ada Replika Mobil F1 di Pameran LEGO Senayan City, Catat Tanggalnya
Travel News
Susi Air Buka Rute Penerbangan Bandung-Yogyakarta, Cek Tarifnya
Susi Air Buka Rute Penerbangan Bandung-Yogyakarta, Cek Tarifnya
Travel News
Dampak Perang Iran-Israel, Apa yang Harus Pelaku Pariwisata Indonesia?
Dampak Perang Iran-Israel, Apa yang Harus Pelaku Pariwisata Indonesia?
Travel News
Kisah Paul Farrell, Hampir Tewas Setelah Terjatuh di Gunung Rinjani
Kisah Paul Farrell, Hampir Tewas Setelah Terjatuh di Gunung Rinjani
Travel News
Kisah Evakuasi Hidayat, Selamat dari Bayang-bayang Rudal Israel di Iran
Kisah Evakuasi Hidayat, Selamat dari Bayang-bayang Rudal Israel di Iran
Travel News
Asita Imbau Turis Indonesia Siapkan Diri Sebelum Pergi ke Timur Tengah
Asita Imbau Turis Indonesia Siapkan Diri Sebelum Pergi ke Timur Tengah
Travel News
KEK Sanur Diharapkan Mampu Perkuat Potensi Wisata Kesehatan Indonesia
KEK Sanur Diharapkan Mampu Perkuat Potensi Wisata Kesehatan Indonesia
Travel News
Begini Rasanya Wisata Spiritual Mubeng Beteng di Yogyakarta
Begini Rasanya Wisata Spiritual Mubeng Beteng di Yogyakarta
Travel News
Kawah Sikidang, Jam Buka dan Harga Tiketnya Terbaru Juni 2025
Kawah Sikidang, Jam Buka dan Harga Tiketnya Terbaru Juni 2025
Travelpedia
Alasan Masyarakat Jawa Mencuci Benda Pusaka Saat Bulan Suro
Alasan Masyarakat Jawa Mencuci Benda Pusaka Saat Bulan Suro
Travelpedia
Kemenhub Pertimbangkan Mereaktivasi Bandara Husein Sastranegara, Ini Alasannya
Kemenhub Pertimbangkan Mereaktivasi Bandara Husein Sastranegara, Ini Alasannya
Travel News
Jangan Bercanda tentang Bom Saat Naik Pesawat, Awas Bisa Dipenjara
Jangan Bercanda tentang Bom Saat Naik Pesawat, Awas Bisa Dipenjara
Travelpedia
Tragedi Karbala pada Bulan Muharram, Terbunuhnya Cucu Rasulullah di Medan Perang
Tragedi Karbala pada Bulan Muharram, Terbunuhnya Cucu Rasulullah di Medan Perang
Travel News
1 Juli, TransNusa Tambah Frekuensi Penerbangan ke Singapura dan Singkawang
1 Juli, TransNusa Tambah Frekuensi Penerbangan ke Singapura dan Singkawang
Travel News
Malam di Jurang Rinjani, Kisah Pilu dan Heroik di Balik Evakuasi Juliana Marins
Malam di Jurang Rinjani, Kisah Pilu dan Heroik di Balik Evakuasi Juliana Marins
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau