Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal Soal Registrasi Online Wisata ke TN Komodo, Diterapkan Bertahap

Kompas.com - 15/09/2020, 15:20 WIB
Markus Makur,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Penerapan registrasi online bagi wisatawan ke Taman Nasional (TN) Komodo terkait beberapa hal, salah satunya carrying capacity untuk pengelolaan destinasi premium.

Selain itu, registrasi online ke TN Komodo juga dianggap bagian dari penerapan sistem keamanan dan keselamatan.

Lebih lanjut, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/9/2020), registrasi online bertujuan agar kelestarian TN Komodo terjaga sebagai wilayah konservasi nasional.

Plus, tanpa menghilangkan kesempatan bagi wisatawan untuk tetap berkunjung dengan rasa aman dan nyaman.

Baca juga: Wisatawan ke Pulau Komodo Dibatasi, Maksimal 50.000 Orang per Tahun

  • Sesuai dengan masa pandemi Covid-19

Juru Bicara Balai TN Komodo, Muhammad Iqbal Putera, mengatakan, TN Komodo sebagai destinasi ekowisata kelas dunia erat kaitannya dengan carrying capacity.

Terlebih, ekowisata bukanlah mass tourism, sehingga jumlah wisatawan yang berkunjung perlu diatur atau tidak bisa dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu.

"Sistem ini sangat erat kaitannya dengan keadaan Covid-19 saat ini, sehingga pemantauan kesehatan dan pengawasan terhadap wisatawan itu bisa difungsikan melalui registrasi online," kata Iqbal dalam sesi "Travel Dialogue" dalam acara FamTrip Media yang diselenggarakan BOPLBF, Sabtu (12/9/2020).

"Jadi tidak hanya bermanfaat bagi ekosistem, tapi juga keselamatan petugas dan stakeholders terkait," lanjutnya.

Baca juga: Aturan Baru Liburan ke Taman Nasional Komodo, Simak Lengkapnya

  • Sudah ada sejak 2019

Sistem registrasi online sejauh ini sudah diterapkan di TN Komodo sejak September 2019 di dua lokasi, yakni Batu Bolong dan Karang Makassar.

Kemudian terus berkembang hingga saat ini untuk diterapkan di tujuh titik wisata di TN Komodo.

Berdasarkan kajian yang dilakukan pada 2018, ditetapkan carrying capacity terhadap sejumlah lokasi di TN Komodo yang masuk dalam zona hijau (diperuntukkan untuk wisata) tersebut.

Adapun lokasi yang dimaksud yakni Loh Liang maksimal 250 orang, Loh Buaya 150 orang, dan Pulau Padar 60 orang.

Sementara untuk lokasi perairan Karang Makassar 32 kapal, Batu Bolong delapan kapal, Siaba Besar, dan Pulau Mawan 20 kapal per hari.

"Tapi kajian itu perlu diperbaharui setiap dua tahun sekali. Dan karena angka itu berdasarkan kajian pada 2018, akan dibuat kajian terbaru untuk mendapatkan angka baru," kata Iqbal.

Baca juga: Masuk Pembukaan Fase Kedua, Ini 5 Panduan Wisata ke Labuan Bajo dan TN Komodo

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kawasan Wisata Gunung Bromo Tutup pada 10-13 Juni 2025, Ini Alasannya
Kawasan Wisata Gunung Bromo Tutup pada 10-13 Juni 2025, Ini Alasannya
Travel News
Menpar Soal 4 Izin Tambang Dicabut: Jadikan Raja Ampat Simbol Komitmen Keberlanjutan
Menpar Soal 4 Izin Tambang Dicabut: Jadikan Raja Ampat Simbol Komitmen Keberlanjutan
Travel News
4 Izin Tambang Raja Ampat Dicabut, Menpar: Bukti Pemerintah Satu Suara
4 Izin Tambang Raja Ampat Dicabut, Menpar: Bukti Pemerintah Satu Suara
Travel News
Ada Visa ASEAN, Kapan Waktu Terbaik Melancong ke China?
Ada Visa ASEAN, Kapan Waktu Terbaik Melancong ke China?
Travelpedia
Gratis Masuk Ancol pada 10-20 Juni 2025, Ini Syaratnya
Gratis Masuk Ancol pada 10-20 Juni 2025, Ini Syaratnya
Travel News
Malaysia Airlines Berikan Diskon Tiket Pesawat PP hingga 25 Persen, Catat Waktunya!
Malaysia Airlines Berikan Diskon Tiket Pesawat PP hingga 25 Persen, Catat Waktunya!
Travel News
7 Destinasi Wisata China Favorit Turis Indonesia, Ini Kata Agen Travel
7 Destinasi Wisata China Favorit Turis Indonesia, Ini Kata Agen Travel
Travelpedia
Investigasi Ponsel Penumpang yang Hilang, Garuda Indonesia Bebastugaskan Seluruh Awak Kabin
Investigasi Ponsel Penumpang yang Hilang, Garuda Indonesia Bebastugaskan Seluruh Awak Kabin
Travel News
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Tangkuban Parahu Terbaru 2025
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Tangkuban Parahu Terbaru 2025
Travelpedia
Aktivitas Vulkanik Sempat Meningkat, Wisata Gunung Tangkuban Parahu Tetap Buka
Aktivitas Vulkanik Sempat Meningkat, Wisata Gunung Tangkuban Parahu Tetap Buka
Travel News
Harga Jeep Bromo dari Probolinggo 2025, Ada 8 Pilihan
Harga Jeep Bromo dari Probolinggo 2025, Ada 8 Pilihan
Travelpedia
Preah Vihear Temple, Situs Bersejarah di Tengah Konflik Thailand dan Kamboja
Preah Vihear Temple, Situs Bersejarah di Tengah Konflik Thailand dan Kamboja
Travel News
Panduan Naik KRL Baru CLI-125: Jadwal, Daftar Stasiun, dan Tipsnya
Panduan Naik KRL Baru CLI-125: Jadwal, Daftar Stasiun, dan Tipsnya
Travelpedia
Naik KRL Baru CLI-125 di Lintas Bogor dan Cikarang, Simak 3 Tipsnya
Naik KRL Baru CLI-125 di Lintas Bogor dan Cikarang, Simak 3 Tipsnya
Travelpedia
7 Fasilitas di KRL Baru, Apa Bedanya dengan Rangkaian KRL Seri Lama?
7 Fasilitas di KRL Baru, Apa Bedanya dengan Rangkaian KRL Seri Lama?
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau