Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Wisman Bulan Agustus 2020 Meningkat, untuk Urusan Bisnis

Kompas.com - 02/10/2020, 16:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selama pandemi Covid-19 berlangsung, kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia mengalami penurunan.

Kendati demikian, terjadi peningkatan kedatangan wisman selama beberapa bulan terakhir meski tidak terlalu stabil dan jumlahnya masih terbilang cukup jauh dibandingkan dengan tahun lalu.

“Jumlah wisman pada Agustus 2020 masih sangat terbatas sebesar 165.000 orang dengan catatan wisman yang masuk adalah untuk bisnis,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.

Hal tersebut disampaikan olehnya dalam konferensi pers virtual melalui akun YouTube BPS, Kamis (1/10/2020).

Baca juga: Kunjungan Wisman pada Januari-Juni 2020 Anjlok 59 Persen

Adapun, sebanyak 165.000 wisman yang datang ke Indonesia pada Agustus adalah untuk menyelesaikan tugas, bekerja, misi, dan sebagainya--kecuali untuk leisure.

Melalui perbandingan month-to-month, jumlah wisman pada Agustus mengalami peningkatan sebesar 4,45 persen. Mengutip laman resmi BPS, Jumat (2/10/2020), jumlah kedatangan wisman pada Juli adalah 157.939.

Sementara pada Juni adalah 158.256, kemudian pada Mei adalah 163.646, dan pada April adalah 163.646 wisman.

“Jumlah 165.000 wisman bisa dilihat mengalami pergerakan flat. Indikasi pemulihan untuk wisman butuh waktu yang lama, tergantung pada penanganan kesehatan baik di Indonesia atau negara lain,” kata Suhariyanto.

“Secara month-to-month, peningkatan tipis sekali, tapi dibandingkan secara year-on-year, jumlah wisman turunnya dalam sekali yakni 89,22 persen,” imbuhnya.

Baca juga: Wisman Gagal ke Bali, Pulau Dewata Fokus Sambut Wisatawan Nusantara

Pada Agustus 2019, jumlah kedatangan wisman di Indonesia mencapai 1.530.268. Sementara pada Juli adalah 1.468.173 dan pada Juni mencapai 1.434.103 wisman.

Selanjutnya, jumlah kedatangan wisman pada Mei 2019 mencapai 1.249.536 dan pada April mencapai 1.274.231 wisman.

“Dengan melihat penurunan tajam ini, kita perlu antisipasi dampak yang akan terjadi pada sektor pendukung pariwisata seperti transportasi, hotel, akomodasi, kuliner, dan sebagainya,” pungkas Suhariyanto.

Dia melanjutkan, meski industri pariwisata membutuhkan waktu pemulihan yang cukup panjang, namun Indonesia tidak perlu bersikap apatis melainkan mencari terobosan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Rencana Transportasi Jabodetabek: MRT Tembus Tangsel, KRL Lanjut ke Karawang
Rencana Transportasi Jabodetabek: MRT Tembus Tangsel, KRL Lanjut ke Karawang
Travel News
Mengapa Pendaki Gunung Rinjani Wajib Menginap di Sembalun?
Mengapa Pendaki Gunung Rinjani Wajib Menginap di Sembalun?
Travel News
Pesawat Delay, Apa Saja Kompensasi untuk Penumpang?
Pesawat Delay, Apa Saja Kompensasi untuk Penumpang?
Travel Ideas
DAMRI Luncurkan Bus Trans Sulsel, Ini Detail Rute Koridornya
DAMRI Luncurkan Bus Trans Sulsel, Ini Detail Rute Koridornya
Travel News
Usai Kecelakaan Air India, Maskapai Ramai-ramai Cek Sistem Bahan Bakar Boeing
Usai Kecelakaan Air India, Maskapai Ramai-ramai Cek Sistem Bahan Bakar Boeing
Travel News
Mau Coba Kereta Baru Stainless Steel New Generation? Ini Rute yang Bisa Dipilih
Mau Coba Kereta Baru Stainless Steel New Generation? Ini Rute yang Bisa Dipilih
Travelpedia
Viral Video Kawah Gunung Gede, Ini Penjelasan Resmi Pihak Taman Nasional
Viral Video Kawah Gunung Gede, Ini Penjelasan Resmi Pihak Taman Nasional
Travel News
Hasil Awal Investigasi Kecelakaan Dirilis, Apa Tanggapan CEO Air India?
Hasil Awal Investigasi Kecelakaan Dirilis, Apa Tanggapan CEO Air India?
Travel News
Mau Kotor-kotoran atau Momen Romantis? ATV Ubud Punya Jalur Rahasia
Mau Kotor-kotoran atau Momen Romantis? ATV Ubud Punya Jalur Rahasia
Travel Ideas
Kalender Agustus 2025: Ada Libur Nasional, Total Tanggal Merah Berapa?
Kalender Agustus 2025: Ada Libur Nasional, Total Tanggal Merah Berapa?
Travel Ideas
Aturan Baru, Wisatawan Harus Menginap di Sembalun Sebelum Mendaki Gunung Rinjani
Aturan Baru, Wisatawan Harus Menginap di Sembalun Sebelum Mendaki Gunung Rinjani
Travel News
Resmi Beroperasi, Ini Jadwal dan Cara Beli Tiket KA Uap Baru Klinthing
Resmi Beroperasi, Ini Jadwal dan Cara Beli Tiket KA Uap Baru Klinthing
Travelpedia
Ubud Masuk 10 Besar Kota Terbaik di Dunia 2025 versi Travel and Leisure, Kalahkan Granada dan Istanbul
Ubud Masuk 10 Besar Kota Terbaik di Dunia 2025 versi Travel and Leisure, Kalahkan Granada dan Istanbul
Travel Ideas
Suhu Bromo Lima Derajat Celcius, Bawa Barang Ini Agar Tubuh Tetap Hangat
Suhu Bromo Lima Derajat Celcius, Bawa Barang Ini Agar Tubuh Tetap Hangat
Travelpedia
Manajemen GBK Resmi Memberhentikan Petugas yang Putar Suara Tak Senonoh
Manajemen GBK Resmi Memberhentikan Petugas yang Putar Suara Tak Senonoh
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau