KOMPAS.com – Indonesia memiliki sejumlah kampung batik yang tersohor di seluruh penjuru Nusantara, termasuk Kota Surakarta.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan mengatakan, Surakarta sebagai kota budaya yang mandiri, maju, dan sejahtera memiliki beberapa kampung batik yang patut dikunjungi.
“Sentra batik di Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan. Ini wisata edukasi, pengunjung bisa ikut membuat batik, bisa langsung pesan batik di situ,” kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (3/10/2020).
Baca juga: Cek Status NIK KTP untuk Bansos 2025, Apakah Nama Kamu Masih Terdaftar?
Kampung Batik Kauman, pusat batik tertua di Solo
Mengutip situs resmi Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Kampung Batik Kauman merupakan pusat batik tertua di sana.
Dahulu, kampung tersebut merupakan pemukiman abdi dalem Keraton Kasunanan yang mempertahankan tradisi dengan cara membatik.
Baca juga: Istri Brigadir Nurhadi: Saya Tak Akan Tukar Nyawa Suami dengan Uang
Saat berkunjung ke sana, wisatawan bisa mempelajari tiga jenis batik khas Kampung Batik Kauman, yakni batik klasik dengan motif pakem (batik tulis), batik cap, serta batik kombinasi cap dan tulis.
Sembari mempelajari dan melihat proses pembuatan batik, jangan lupa menikmati keindahan sejumlah bangunan tua bergaya arsitektur Jawa-Belanda yang terlihat megah.
Di sana juga terdapat beberapa situs bangunan bersejarah, seperti bangunan rumah joglo. Sebelum pergi ke tempat wisata lain, jangan lupa untuk membeli dan membawa pulang batik Kauman yang indah sebagai oleh-oleh.
Kampung Batik Laweyan, ikon batik Solo sejak abad ke-19
Kampung Batik Laweyan, menurut situs resmi Dinas Pariwisata Kota Surakarta, sudah menjadi ikon batik Solo sejak abad ke-19.
Wisatawan yang berkunjung ke sana dapat melihat 250 motif batik khas Laweyan sambil berinteraksi dengan para perajin batik.
Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran
Keindahan yang ditawarkan melalui warna batik Laweyan yang cenderung lebih terang dari batik Kauman. Mungkin kamu tidak bisa menahan godaan untuk memborong batik di sana.
Sama seperti Kampung Batik Kauman, Kampung Batik Laweyan juga memiliki bangunan bergaya arsitektur Jawa-Belanda.
Namun yang membedakannya adalah bangunan tersebut juga mengombinasikan gaya arsitektur khas Eropa, China, dan Islam.
Baca juga: 10.000 Data Konsumen Ninja Xpress Dicuri, Ratusan Konsumen Terima Paket Berisi Sampah