Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacuan Kuda di Bima Bakal Jadi Acara Nasional, Ini Persiapannya

Kompas.com - 14/06/2021, 10:51 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, acara pacuan kuda (pacoa jara) akan dikembangkan menjadi acara berskala nasional.

“Saya menyaksikan langsung dan kita mendukung kegiatan pacuan kuda yang merupakan tradisi masyarakat Bima dan sekitarnya yang selama ini menjadi acara daerah agar bisa menjadi acara skala nasional,” tutur dia dalam siaran pers dari Kemenparekraf yang Kompas.com dapat, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Lariti, Laut Terbelah Dua di Selatan Bima

Untuk itu, lanjut Sandiaga, pihaknya akan melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya adalah bertemu dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Pupayoga.

Adapun, pertemuan yang telah dilakukan tersebut adalah untuk membetuk tim pendampingan dan pembahasan seputar isu eksploitasi joki cilik di mana para pebalap kuda berusia enam sampai sembilan tahun berpacu tanpa menggunakan pelana.

“Kita pastikan kegiatan ini sesuai dengan kelayakan dari sisi perlindungan anak dan harapannya tradisi dan budaya ini bisa terus dilestarikan sehingga bisa menyejahterakan dan menjadi daya tarik wisata di Bima,” jelas Sandiaga.

Potensi lain yang dapat dikembangkan

Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusron Hadi mengatakan, kunjungan Sandiaga pada Minggu (13/6/2021) turut didampingi oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri.

Baca juga: Melestarikan Tradisi Lewat Bisnis Susu Kuda Liar Khas Bima

Dalam kunjungan tersebut, mereka menyaksikan langsung beberapa perlombaan balap kuda di Arena Pacuan Kuda Desa Panda, Kecamatan Palibelo.

“(Kunjungannya) disambut luar biasa (dengan) antusias masyarakat. Giat di sana disuguhi atraksi balapan kuda dengan joki-joki muda yang sudah berpengalaman,” terang Yusron dalam keterangan resminya, Senin.

“Dalam kesempatan tersebut pak Menteri berjanji memberi bantuan perbaikan sarana prasarana arena pacuan kuda,” sambung dia.

Yusron mengatakan, saat Sandiaga melihat potensi yang dapat dikembangkan, dia memberi perhatian lebih kepada revitalisasi fasilitas serta sarana dan prasarana untuk mengangkat acara tersebut menjadi acara nasional.

Baca juga: Keindahan Kain Tenun Mbojo, Cermin Budaya Khas Bima

“Acara yang digelar empat kali dalam satu tahun ini merupakan acara yang memiliki daya tarik yang cukup kuat (dan mendapat) antusiasme masyarakat lokal, nasional, bahkan mancanegara,” tambahnya.

Menurut Sandiaga, lanjut Yusron, produk-produk dan budaya yang beragam di NTB harus terus dipromosikan.

Sebab, jika produk dan budaya di NTB semakin dikenal, maka akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung. Ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat NTB, khususnya di Bima.

Pacuan kuda atau pacoa jara merupakan tradisi masyarakat Bima. Biasanya, acara ini akan disaksikan oleh ratusan bahkan ribuan penonton dari berbagai pelosok desa.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Reog Ponorogo Akan Meriahkan Liburan di TMII Sore Ini
Reog Ponorogo Akan Meriahkan Liburan di TMII Sore Ini
Travel News
Whoosh Bagikan Beragam Promo pada Libur Panjang Maulid Nabi 2025
Whoosh Bagikan Beragam Promo pada Libur Panjang Maulid Nabi 2025
Travel News
Ada di Situasi Mendesak Saat Liburan, Hubungi Daftar Nomor Darurat Ini
Ada di Situasi Mendesak Saat Liburan, Hubungi Daftar Nomor Darurat Ini
Travelpedia
Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Selama Libur Maulid Nabi Bersifat Situasional
Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Selama Libur Maulid Nabi Bersifat Situasional
Travel News
Halte Bundaran Senayan Transjakarta Beroperasi Lagi Usai Perbaikan
Halte Bundaran Senayan Transjakarta Beroperasi Lagi Usai Perbaikan
Travel News
Naik Taksi di Jepang, Pintu Bisa Buka Tutup Otomatis
Naik Taksi di Jepang, Pintu Bisa Buka Tutup Otomatis
Travelpedia
Festival Djakarta Ennichi 2025 Ditunda Hingga Tahun Depan, Kenapa?
Festival Djakarta Ennichi 2025 Ditunda Hingga Tahun Depan, Kenapa?
Travel News
Kecelakaan Kereta Funicular Gloria Tewaskan 16 Orang, Pengelola Buka Suara
Kecelakaan Kereta Funicular Gloria Tewaskan 16 Orang, Pengelola Buka Suara
Travel News
Kereta Funicular Gloria Ternyata Berumur 140 Tahun, Seperti Apa Cara Kerjanya?
Kereta Funicular Gloria Ternyata Berumur 140 Tahun, Seperti Apa Cara Kerjanya?
Travelpedia
Kecelakaan Kereta Funicular Tewaskan 16 Orang, Portugal Tetapkan Masa Berkabung
Kecelakaan Kereta Funicular Tewaskan 16 Orang, Portugal Tetapkan Masa Berkabung
Travel News
Libur Panjang 5-7 September, Ini 10 Tempat Wisata Gratis di Jakarta
Libur Panjang 5-7 September, Ini 10 Tempat Wisata Gratis di Jakarta
Travel Ideas
Saling Berkunjung, Turis Malaysia Suka ke Indonesia dan Sebaliknya
Saling Berkunjung, Turis Malaysia Suka ke Indonesia dan Sebaliknya
Travel News
Kenapa Jam Check In Hotel Pukul 14.00 dan Check Out Pukul 12.00? Ternyata Ini Alasannya!
Kenapa Jam Check In Hotel Pukul 14.00 dan Check Out Pukul 12.00? Ternyata Ini Alasannya!
Travel News
Tak Perlu Jalan Jauh, Pilih Kursi Ini Supaya Dekat dengan Kereta Makan
Tak Perlu Jalan Jauh, Pilih Kursi Ini Supaya Dekat dengan Kereta Makan
Travelpedia
Kecelakaan Maut Kereta Funicular di Portugal, 16 Orang Tewas dan 21 Orang Luka-luka
Kecelakaan Maut Kereta Funicular di Portugal, 16 Orang Tewas dan 21 Orang Luka-luka
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mahasiswa Unpad Gelar Aksi "Piknik Nasional Rakyat" di DPR, Tagih 17+8 Tuntutan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau