Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Embun Upas Dieng Bisa Dilihat sampai 10 Juli 2022

Kompas.com - 30/06/2022, 20:13 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kawasan Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali mengalami fenomena embun es pada Kamis (30/6/2022) pagi.

Munculnya embun es atau embun upas (bun upas) atau embun beku tersebut dipicu karena suhu udara di kawasan Dieng yang cukup dingin.

Menurut Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelola Wisata Dieng, Sri Utami, pada pagi tadi suhu udaranya mencapai minus satu derajat celsius. 

Baca juga: 15 Wisata Dieng, Wajib Mampir Saat Libur Panjang dan Cuaca Cerah

"Dari semalam sudah mulai dingin, pagi ini suhunya minus 1 derajat celsius," ujar Sri, kepada wartawan, dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/6/2022).

Munculnya embun es di Dieng terjadi di sejumlah wilayah, seperti di kompleks Candi Arjuna, lapangan sekitar Candi Arjuna, dan Dharmasala.

Sri menambahkan bahwa Dieng sudah dua kali ini mengalami fenomena embun es pada tahun 2022. Embun es awalnya muncul pada Januari 2022. 

Baca juga: DPR Terima Surat Pemakzulan Gibran dari Purnawirawan TNI, Langsung Diserahkan ke Pimpinan

"Ini pertama (muncul embun es) ketika suhu minus pada bulan ini, sebelumnya Januari saat tiga derajat celsius membeku," jelasnya.

Demi keamanan dan kenyamanan, Sri menyarankan agar wisatawan yang ingin menikmati embun es untuk memakai pakaian tebal saat berkunjung ke Dieng.

"Untuk wisatawan kami imbau untuk mempersiapkan pakaian tebal biar hangat. Karena beberapa hari ini terasa lebih dingin dari sebelumnya," ucapnya.

Baca juga: Apa Itu Embun Upas yang Muncul di Dieng dan Bagaimana Prosesnya?

Sampai kapan embun upas di Dieng tahun 2022 berlangsung?

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena embun es di Dieng bisa bertahan hingga satu dasarian atau sampai 10 hari ke depan, dikutip dari Antara.

"Terkait fenomena embun es, masih berkaitan dengan adanya dua pusat tekanan rendah (LPA) di belahan bumi utara (BBU), yaitu pusat tekanan rendah 04W berada di Laut China Selatan sebelah barat Filipina dan pusat tekanan rendah 98W di timur laut Filipina," jelas Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedie di Banjarnegara, Kamis (30/6/2022).

Ia mengatakan bahwa munculnya fenomena ini juga berhubungan dengan kuatnya Monsoon Australia (angin timuran).

Angin timuran diketahui membawa udara kering yang berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah. Akibatnya dalam beberapa hari kondisi cuaca di Jawa Tengah cenderung cerah hingga berawan.

Baca juga: 2 Tempat Wisata di Dieng Banjarnegara untuk Lihat Embun Upas

Kondisi ini diperkirakan akan terjadi dari Jumat (1/7/2022) hingga Minggu (10/7/2022), setelah itu kondisi akan kembali cenderung basah (musim kemarau).

Itu terjadi karena pengaruh suhu muka air laut di sekitar Jawa yang hangat, serta anomali iklim La Nina dengan intensitas lemah dengan probabilitas sekitar 66 persen sampai periode Juli hingga Agustus 2022.

"Jadi, fenomena tersebut masih dimungkinkan terjadi pada periode dasarian pertama bulan Juli 2022," tuturnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Jam 6 Pagi, Kemendikdasmen Ingatkan Aturan Perpres

Sama seperti Sri, Setyoajie menyatakan bahwa suhu udara di Dieng berdasarkan pengamatan berkisar minus satu derajat celcius pada pukul 04.00 sampai 05.00 WIB.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Area Terlarang untuk Dirikan Tenda di Gunung Gede, Cek Lokasinya
Area Terlarang untuk Dirikan Tenda di Gunung Gede, Cek Lokasinya
Hotel Story
Bantah Booking Lahan di Camp, Tiga Dewa Adventure Indonesia: Itu Cepat-Cepatan Saja
Bantah Booking Lahan di Camp, Tiga Dewa Adventure Indonesia: Itu Cepat-Cepatan Saja
Travel News
Penyebab Visa Haji Furoda Tidak Terbit, Kerugian, dan Opsi Refund
Penyebab Visa Haji Furoda Tidak Terbit, Kerugian, dan Opsi Refund
Travel News
Biaya Menginap Pejabat Rp 9,3 Juta, Pengusaha Hotel Tunggu Implementasinya
Biaya Menginap Pejabat Rp 9,3 Juta, Pengusaha Hotel Tunggu Implementasinya
Hotel Story
Kereta Suite Class Compartment Jakarta-Surabaya Resmi Beroperasi, Berapa Harga Tiketnya?
Kereta Suite Class Compartment Jakarta-Surabaya Resmi Beroperasi, Berapa Harga Tiketnya?
Travel News
Cerita Travel Agent Kala Visa Haji Furoda Tak Terbit, Rugi atau Tidak?
Cerita Travel Agent Kala Visa Haji Furoda Tak Terbit, Rugi atau Tidak?
Travel News
Hari Jadi Bogor ke-543, Ini Daftar Promo Wisata dan Kuliner
Hari Jadi Bogor ke-543, Ini Daftar Promo Wisata dan Kuliner
Travel News
7 Hotel di Jakarta dengan Tarif Termahal, Capai Rp 235 Juta per Malam
7 Hotel di Jakarta dengan Tarif Termahal, Capai Rp 235 Juta per Malam
Travelpedia
Perebutan Lahan Camp di Gunung Diduga Karena Jumlah Pendaki Melebihi Kuota
Perebutan Lahan Camp di Gunung Diduga Karena Jumlah Pendaki Melebihi Kuota
Travel News
Polemik Booking Lahan Camp di Gunung, Kemenhut Tegur Penyelenggara Open Trip
Polemik Booking Lahan Camp di Gunung, Kemenhut Tegur Penyelenggara Open Trip
Travel News
Kasus Covid-19 Naik, Kemlu Imbau WNI yang ke Luar Negeri Terapkan Protokol Kesehatan
Kasus Covid-19 Naik, Kemlu Imbau WNI yang ke Luar Negeri Terapkan Protokol Kesehatan
Travel News
Kawasan Dieng jadi Geopark Nasional, Cek Daftar Situsnya
Kawasan Dieng jadi Geopark Nasional, Cek Daftar Situsnya
Travel News
Diskon Tiket Kereta Api Libur Sekolah Tahun 2025, Cek Syaratnya
Diskon Tiket Kereta Api Libur Sekolah Tahun 2025, Cek Syaratnya
Travel News
Tiga Dewa Adventure Indonesia Siap Tempuh Jalur Hukum soal Hoaks Booking Lahan Camp
Tiga Dewa Adventure Indonesia Siap Tempuh Jalur Hukum soal Hoaks Booking Lahan Camp
Travel News
Ramai Dituduh di Medsos, Tiga Dewa Adventure Indonesia Bantah Booking Lahan Camp
Ramai Dituduh di Medsos, Tiga Dewa Adventure Indonesia Bantah Booking Lahan Camp
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau