Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Penglipuran Bali Kini Terapkan E-ticket untuk Pengunjung

Kompas.com - 25/08/2022, 09:43 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, kini menerapkan sistem tiket elektronik atau e-ticket untuk tiket masuk pengunjung.

Dikutip dari Tribun Bali, sistem e-ticket mulai diterapkan oleh destinasi yang pernah dinobatkan sebagai desa terbersih ketiga di dunia oleh Green Destinations Foundation ini sejak 21 Agustus 2022.

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam di Ubud Bali, Cocok untuk Healing

Saat ini, pelaksanaan sistem tersebut masih dalam tahap adaptasi.

"Untuk sementara kami masih fokus ke tunai dulu. Tapi, per tanggal 1 September, kami akan mulai alihkan ke pembayaran nontunai. Walaupun, tidak menutup kemungkinan kami masih menerima sistem pembayaran tunai," ujar Manajer Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa, Selasa (23/8/2022), seperti dikutip Tribun Bali.

Sistem e-ticket menggunakan beberapa pola pembayaran, seperti tunai, elektronik, debit, dan kartu kredit.

Baca juga: 7 Wisata Anak dan Keluarga di Bali, Bisa buat Bermain dan Belajar

Adapun harga tiket masuk Desa Penglipuran masih sama seperti sebelumnya, seperti juga tercantum pada situs resminya.

Harga tiket masuk wisatawan domestik adalah Rp 15.000 per orang untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk anak. Sementara itu, harga tiket masuk wisatawan asing Rp 30.000 per orang untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak.

Kendala pada tiket manual

Menurut Sumiarsa, manajemen telah diberi latihan untuk sistem baru ini.

"Sistem ini tidak begitu rumit, jadi anak-anak milenial mudah memahami," tuturnya.

Ia mengatakan, Desa Penglipuran sebelumnya masih menggunakan sistem tiket manual. Namun, sistem itu dianggap kurang fleksibel dalam hal rekapitulasi jumlah pengunjung dan pendapatan per hari.

Sebab, jumlah pengunjung baru bisa didapatkan setelah kunjungan ditutup. Proses rekapitulasi juga butuh waktu lama dan rawan terjadi salah hitung.

"Yang paling riskan itu di ticketing. Ada kalanya kertas tiket ini menempel, sehingga saat penghitungan di akhir terjadi selisih antara jumlah uang dan tiket yang terjual," kata Sumiarsa.

Baca juga: 13 Kosakata Bahasa Bali Punya Arti Beda dari Daerah Lain, Jangan Salah

Sistem elektronik dinilai lebih efektif dan transparan. Jumlah pengunjung dan pemasukan juga relatif bisa diketahui secara real time atau langsung dari layar monitor.

Hal ini juga dapat meminimalisasi terjadinya pemberian tiket berlebih.

"Karena dengan sistem e-ticket, pengunjung hanya menerima bukti pembayaran saja, tidak lagi menggunakan tiket sobek," kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
DAMRI Luncurkan Bus Trans Sulsel, Ini Detail Rute Koridornya
DAMRI Luncurkan Bus Trans Sulsel, Ini Detail Rute Koridornya
Travel News
Usai Kecelakaan Air India, Maskapai Ramai-ramai Cek Sistem Bahan Bakar Boeing
Usai Kecelakaan Air India, Maskapai Ramai-ramai Cek Sistem Bahan Bakar Boeing
Travel News
Mau Coba Kereta Baru Stainless Steel New Generation? Ini Rute yang Bisa Dipilih
Mau Coba Kereta Baru Stainless Steel New Generation? Ini Rute yang Bisa Dipilih
Travelpedia
Viral Video Kawah Gunung Gede, Ini Penjelasan Resmi Pihak Taman Nasional
Viral Video Kawah Gunung Gede, Ini Penjelasan Resmi Pihak Taman Nasional
Travel News
Hasil Awal Investigasi Kecelakaan Dirilis, Apa Tanggapan CEO Air India?
Hasil Awal Investigasi Kecelakaan Dirilis, Apa Tanggapan CEO Air India?
Travel News
Mau Kotor-kotoran atau Momen Romantis? ATV Ubud Punya Jalur Rahasia
Mau Kotor-kotoran atau Momen Romantis? ATV Ubud Punya Jalur Rahasia
Travel Ideas
Kalender Agustus 2025: Ada Libur Nasional, Total Tanggal Merah Berapa?
Kalender Agustus 2025: Ada Libur Nasional, Total Tanggal Merah Berapa?
Travel Ideas
Aturan Baru, Wisatawan Harus Menginap di Sembalun Sebelum Mendaki Gunung Rinjani
Aturan Baru, Wisatawan Harus Menginap di Sembalun Sebelum Mendaki Gunung Rinjani
Travel News
Resmi Beroperasi, Ini Jadwal dan Cara Beli Tiket KA Uap Baru Klinthing
Resmi Beroperasi, Ini Jadwal dan Cara Beli Tiket KA Uap Baru Klinthing
Travelpedia
Ubud Masuk 10 Besar Kota Terbaik di Dunia 2025 versi Travel and Leisure, Kalahkan Granada dan Istanbul
Ubud Masuk 10 Besar Kota Terbaik di Dunia 2025 versi Travel and Leisure, Kalahkan Granada dan Istanbul
Travel Ideas
Suhu Bromo Lima Derajat Celcius, Bawa Barang Ini Agar Tubuh Tetap Hangat
Suhu Bromo Lima Derajat Celcius, Bawa Barang Ini Agar Tubuh Tetap Hangat
Travelpedia
Manajemen GBK Resmi Memberhentikan Petugas yang Putar Suara Tak Senonoh
Manajemen GBK Resmi Memberhentikan Petugas yang Putar Suara Tak Senonoh
Travel News
11 Perilaku Tidak Sopan Saat Liburan ke Luar Negeri, Bisa Coreng Nama Baik Bangsa
11 Perilaku Tidak Sopan Saat Liburan ke Luar Negeri, Bisa Coreng Nama Baik Bangsa
Travelpedia
Jangan Pakai AI untuk Bikin Itinerary, Awas Liburan Jadi Kacau
Jangan Pakai AI untuk Bikin Itinerary, Awas Liburan Jadi Kacau
Travel News
Jalan Amblas di Jalur Denpasar-Gilimanuk Ganggu Sektor Pariwisata hingga Logistik
Jalan Amblas di Jalur Denpasar-Gilimanuk Ganggu Sektor Pariwisata hingga Logistik
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau