Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk ke China Tak Lagi Wajib Karantina, Mulai 8 Januari 2023

Kompas.com - 28/12/2022, 06:05 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - China akan menghapus kewajiban karantina untuk kedatangan internasional mulai 8 Januari 2023.

Pengumuman ini disampaikan oleh Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), pada Senin (26/12/2022). Ini merupakan langkah besar menuju pembukaan kembali perbatasan yang telah ditutup selama hampir tiga tahun.

Baca juga:

"Pendatang internasional hanya akan diminta untuk menunjukkan hasil negatif tes PCR Covid-19 yang diperoleh dalam waktu 48 jam sebelum penerbangannya ke Tiongkok," kata NHC, seperti dikutip CNN, Senin.

Selain menghapus kewajiban karantina, Negeri Tirai Bambu juga akan menghapus kebijakan pembatasan jumlah penerbangan dan kapasitas penumpang internasional.

Baca juga: Studi: Awal Pelonggaran Aturan Covid-19, Banyak Orang Ingin Liburan Mewah

Penghapusan aturan perjalanan sangat melegakan bagi warga China yang belajar atau bekerja di luar negeri.

Terutama bagi mereka yang kurang mampu membayar mahalnya harga tiket penerbangan, ditambah lagi dengan karantina hotel yang lama, serta syarat masuk yang berat.

Situasi itu membuat banyak dari mereka belum bisa pulang selama tiga tahun terakhir.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

NHC mengatakan, China akan lebih mengoptimalkan aturan bagi orang asing yang hendak mengunjungi China, baik untuk kepentingan kerja, bisnis, belajar, atau mengunjungi keluarga.

Mereka dikatakan juga akan memberikan kemudahan untuk pengajuan aplikasi visa negara tersebut.

Baca juga: Riset: Gen Z Gunakan Media Sosial untuk Rencanakan Perjalanan

Sebagai informasi, China telah menutup perbatasannya sejak Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dam tetap mempertahankan penjagaannya dalam isolasi global.

Hal itu masih diterapkan bahkan ketika hampir seluruh dunia sudah membuka kembali perbatasan masing-masing.

Sebagian besar orang asing dilarang memasuki China, selain untuk tujuan tertentu, seperti keperluan bisnis, atau mengunjungi keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Jalan Amblas di Jalur Denpasar-Gilimanuk Ganggu Sektor Pariwisata hingga Logistik
Jalan Amblas di Jalur Denpasar-Gilimanuk Ganggu Sektor Pariwisata hingga Logistik
Travel News
Bandung Jadi Kota Termacet, Dedi Mulyadi Beberkan Upaya Mengatasinya
Bandung Jadi Kota Termacet, Dedi Mulyadi Beberkan Upaya Mengatasinya
Travel News
Tradisi Jembul Tulakan di Jepara yang Masih Terjaga, Terinspirasi Laku Ratu Kalinyamat
Tradisi Jembul Tulakan di Jepara yang Masih Terjaga, Terinspirasi Laku Ratu Kalinyamat
Travel News
Rasakan Suasana Malam Satu Suro di Sarinah Jakarta, Melambat di Era Serba Cepat
Rasakan Suasana Malam Satu Suro di Sarinah Jakarta, Melambat di Era Serba Cepat
Travelpedia
Atiek CB Taklukkan Puncak Rinjani di Usia 62 Tahun, Lihat Lokasi Jatuhnya Juliana Marins
Atiek CB Taklukkan Puncak Rinjani di Usia 62 Tahun, Lihat Lokasi Jatuhnya Juliana Marins
Travelpedia
Tanggal 17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja?
Tanggal 17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja?
Travel News
Speaker GBK Putar Suara Tak Pantas, Pengelola Sebut Akibat Kelalaian Petugas
Speaker GBK Putar Suara Tak Pantas, Pengelola Sebut Akibat Kelalaian Petugas
Travel News
Rombongan Pendaki Berjubah Putih di Gunung Lawu Diduga Lakukan Ritual Bulan Suro
Rombongan Pendaki Berjubah Putih di Gunung Lawu Diduga Lakukan Ritual Bulan Suro
Travel News
Kenapa 17 Oktober Jadi Hari Kebudayaan Nasional? Ini Kata Fadli Zon
Kenapa 17 Oktober Jadi Hari Kebudayaan Nasional? Ini Kata Fadli Zon
Travel News
Wajah Baru KA Gumarang dan KA Tegal Bahari: Lebih Lega, Lebih Senyap
Wajah Baru KA Gumarang dan KA Tegal Bahari: Lebih Lega, Lebih Senyap
Travelpedia
Asosiasi Pilot Tolak Laporan Kecelakaan Air India 171, Investigasi Dianggap Bias
Asosiasi Pilot Tolak Laporan Kecelakaan Air India 171, Investigasi Dianggap Bias
Travel News
WNI Bisa Ajukan Visa Multientri Schengen Setelah Kunjungan Kedua ke Uni Eropa
WNI Bisa Ajukan Visa Multientri Schengen Setelah Kunjungan Kedua ke Uni Eropa
Travel News
Bromo Mulai Dingin, Pengelola Sarankan Hindari Perjalanan Sunrise
Bromo Mulai Dingin, Pengelola Sarankan Hindari Perjalanan Sunrise
Travelpedia
Kereta Uap Baru Klinthing Resmi Beroperasi di Ambarawa, Serasa Kembali ke Masa Lalu
Kereta Uap Baru Klinthing Resmi Beroperasi di Ambarawa, Serasa Kembali ke Masa Lalu
Travel News
Update Sebab Kecelakaan Air India 171, Saklar Bahan Bakar Tiba-tiba 'Cut Off'
Update Sebab Kecelakaan Air India 171, Saklar Bahan Bakar Tiba-tiba "Cut Off"
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau