Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejahatan Jalanan di Yogyakarta Dapat Kurangi Kepercayaan Wisatawan

Kompas.com - 27/03/2023, 18:38 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyampaikan, peristiwa kejahatan jalanan yang kembali terjadi dapat mengurangi kepercayaan wisatawan.

"Beberapa menghubungi saya sangat menyayangkan semoga tidak terlalu berpengaruh signifikan, perlu dibangun, bisa tergerus juga kepercayaan wisatawan," ujar kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Selasa (27/3/2023).

Baca juga:

Ia menambahkan, jika kepercayaan wisatawan berkurang maka dapat berdampak terhadap jumlah wisatawan yang datang ke provinsi ini.

"Tentu ini akan memengaruhi citra pariwisata DIY yang selama ini dikenal ngangeni, ini terganggu oleh kejadian kejahatan jalanan," tuturnya.

Pihaknya berharap peristiwa ini tidak lagi terjadi ke depannya karena hal ini sangat merugikan bila dilihat dari sektor pariwisata.

Baca juga: Apa Itu Klitih di Yogyakarta? Berikut Asal-usulnya

Oleh sebab itu, dirinya meminta pihak kepolisian agar melakukan penindakan dan mengedepankan upaya preventif.

"Upaya preventif harus dilakukan, tidak kemudian semuanya diserahkan kepada aparat keamanan. Tetapi juga perlu gotong royong bersama," kata Singgih.

Baca juga: Uang Miliaran Hasil Menyanyi Ludes Tinggal Rp 10.000, Farel Prayoga: Akibat Orangtua Enggak Bijak Mengelolanya

Sebelumnya dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (27/3/2023), beredar video pengeroyokan di DIY beberapa waktu lalu.

Pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta pun sudah mengamankan 15 pelaku pengeroyokan meliputi sembilan anak-anak dan enam orang dewasa.

Terkait hal itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X masih mempertimbangkan pembentukan sekolah bagi anak-anak yang menjadi pelaku kejahatan jalanan.

Baca juga:

Menurutnya, saat ini zaman sudah berubah dan sudah berbeda seperti saat dirinya mengenyam pendidikan.

"Kami masih pertimbangkan dalam arti apakah orangtua anak itu mau, kan problemnya sekian puluh tahun yang lalu dengan sekarangkan beda," ujarnya saat ditemui di DPRD DIY, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Tips untuk Wisatawan agar Terhindar dari Klitih Saat di Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Candi Prambanan Buka Jam Berapa? Ini Harga Tiket dan Rute dari Malioboro
Candi Prambanan Buka Jam Berapa? Ini Harga Tiket dan Rute dari Malioboro
Travel Ideas
12 Museum di Jakarta Terlibat Proyek Kolaborasi Amerika-Indonesia
12 Museum di Jakarta Terlibat Proyek Kolaborasi Amerika-Indonesia
Travel News
Hingga Juni, 36.500 Orang Mendaki Gunung Rinjani
Hingga Juni, 36.500 Orang Mendaki Gunung Rinjani
Travel News
Apakah Uang Pendaftaran akan Hangus jika Permohonan Paspor Ditolak?
Apakah Uang Pendaftaran akan Hangus jika Permohonan Paspor Ditolak?
Travel News
Mendaki Gunung: Perlengkapan Wajib Dibawa dan Jenis Komunikasi Darurat
Mendaki Gunung: Perlengkapan Wajib Dibawa dan Jenis Komunikasi Darurat
Travelpedia
Rute Menuju Air Terjun Sri Gethuk Gunungkidul dari Stasiun Tugu Yogyakarta
Rute Menuju Air Terjun Sri Gethuk Gunungkidul dari Stasiun Tugu Yogyakarta
Travelpedia
Wisata Baru di Maliboro, Keliling Naik Becak Listrik
Wisata Baru di Maliboro, Keliling Naik Becak Listrik
Travel News
Ketentuan Membeli Tiket Kereta untuk Anak-anak, Usia 3 Tahun Bayar atau Gratis?
Ketentuan Membeli Tiket Kereta untuk Anak-anak, Usia 3 Tahun Bayar atau Gratis?
Travelpedia
Daftar 4 Insiden Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani dalam Sebulan
Daftar 4 Insiden Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani dalam Sebulan
Travel News
Terbuat dari Tempered Glass, Kenapa Kaca Kereta Masih Bisa Pecah? Ini Penjelasan KAI
Terbuat dari Tempered Glass, Kenapa Kaca Kereta Masih Bisa Pecah? Ini Penjelasan KAI
Travel News
Dieng Mulai Diselimuti Embun Es, Ini Tips Melihatnya
Dieng Mulai Diselimuti Embun Es, Ini Tips Melihatnya
Travelpedia
Jazz Atas Awan Dipisah, Dieng Culture Festival Fokus ke Budaya
Jazz Atas Awan Dipisah, Dieng Culture Festival Fokus ke Budaya
Travel News
Selamat Tinggal Kereta Kelas Bisnis, Resmi Dihapus di Pulau Jawa
Selamat Tinggal Kereta Kelas Bisnis, Resmi Dihapus di Pulau Jawa
Travel News
Resor Pantai Baru Korea Utara, Tidak Terbuka untuk Turis Asing
Resor Pantai Baru Korea Utara, Tidak Terbuka untuk Turis Asing
Travel News
Dieng Culture Festival 2025 Tanpa Jazz Atas Awan, Ini Alasannya
Dieng Culture Festival 2025 Tanpa Jazz Atas Awan, Ini Alasannya
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau