Masjid Terapung Palu yang Kokoh Diterjang Tsunami Kini Jadi Obyek Wisata

KOMPAS.com - Masjid Terapung atau Masjid Arkam Babu Rahman di Kampung Lere, Teluk Palu, Palu, Sulawesi Selatan kini menjadi salah satu pilihan destinasi wisata warga sekitar.

Termasuk menjadi tempat untuk menghabiskan waktu jelang berbuka.

Adapun masjid ini menjadi saksi bencana gempa, tsunami, dan likuifasi di Palu pada 2018 lalu, seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Itinerary Wisata 3 Hari 2 Malam di Palu, Pantai sampai Sumur Raksasa

Meski diterjang tsunami, masjjd tersebut masih berdiri kokoh. Walaupun, kini sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagai rumah ibadah 

"Pertama kalinya ini saya datang ke sini, karena mau melihat langsung lokasi di sini khususnya masjid terapung. Biasanya saya hanya bisa lihat di televisi," kata Rizky, warga dari Kabupaten Poso, seperti dikutip dari Antara.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Kompas.id

Beberapa warga juga tampak duduk-duduk santai di sepanjang bebatuan pinggir Pantai Teluk Palu, termasuk berfoto dengan latar belakang masjid terapung.

Angel (24), warga Palu, mengaku suka dengan pemandangan di sekitar Pantai Teluk Palu. Sebelum diterjang bencana tsunami, kata dia, kawasan tersebut selalu ramai pengunjung.

"Saya suka jalan-jalan di sini sambil menunggu waktu berbuka, suasananya bagus. Dulu ada jalan raya di sini, tapi sekarang sudah tidak ada," katanya.

Baca juga: 6 Oleh-oleh Populer Khas Palu, Ada Kerajinan Kayu Hitam

Ia berharap, kawasan tersebut dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah sebagai salah satu destinasi wisata.

Tak dilakukan renovasi

Pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata berencana menata kawasan sekitar Masjid Terapung sehingga lebih nyaman untuk aktivitas masyarakat.

Dikutip dari Tribun Palu, ini termasuk menyediakan ruang terbuka hijau dan pedestrian, serta sarana dan prasarana penunjang.

Baca juga:

• Wings Air Buka Rute Balikpapan-Palu Mulai 19 Januari 2023
• Citilink Buka Rute Baru ke Palu, Ambon, dan Palangkaraya

Namun, penataan tersebut disebut tidak akan meliputi perbaikan bangunan masjid.

"Kalau saya menginginkan bangunan itu biarlah seperti itu, hal itu akan membuat peninggalan bahwa disana pernah terjadi tsunami," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Palu Farid Yotolembah, seperti dikutip dari Tribun Palu, (23/5/2022).

Pemerintah Kota Palu juga berencana melibatkan pedagang kreatif agar berjualan kembali di kawasan tersebut.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)