Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Indonesia-Korea Selatan Baru Pulih 72 Persen Pascapandemi

Kompas.com - 01/09/2023, 11:18 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri pariwisata terus mengupayakan pemulihan pascapandemi Covid-19, tak terkecuali penerbangan internasional.

Penerbangan Indonesia-Korea Selatan, misalnya, saat ini baru pulih sekitar 72 persen.

"Akses penerbangan saat ini baru pulih sekitar 72 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19," ujar Presiden Korea Tourism Organization (KTO), Kim Jang-Sil di sela rangkaian Korea Culture and Tourism Festival 2023 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Korea Selatan Targetkan 300.000 Lebih Wisatawan Indonesia pada 2024

Kim menjelaskan, saat ini ada tiga maskapai penerbangan yang mengoperasikan penerbangan langsung Indonesia dan Korea, yakni Garuda Indonesia, Korean Air, dan Asiana Airlines.

Penerbangan langsung tersebut menuju Jakarta dan Bali untuk di Indonesia, sementara di Korea menuju Incheon.

Untuk Garuda Indonesia, frekuensi penerbangan Jakarta-Incheon adalah tiga kali dalam sepekan dan Bali-Incheon dua kali dalam sepekan.

Sementara penerbangan Jakarta-Bali dari Korean Air dan Jakarta-Incheon dari Asiana Airlines beroperasi setiap hari.

Baca juga: Tak Cuma Bali, 2 Hal Ini Juga Digemari Wisman Korea Selatan

Terus dorong penambahan penerbangan

Kim menambahkan, ada rencana penambahan penerbangan ke Korea oleh maskapai Garuda pada Oktober 2023.

"Peningkatan akses penerbangan tentu harus dilakukan agar pertukaran pariwisata antara Indonesia dan Korea bisa terus berkembang," kata Kim.

Selain itu, ada pembukaan rute baru dari Manado dan Batam ke Korea untuk memperluas pertukaran pariwisata kedua negara.

"Akses penerbangan dari Manado dan Batam ke Korea telah diuji coba pada Juni lalu dan kedua kota tersebut merupakan tempat yang cukup menarik minat wisatawan Korea untuk berkunjung," sambungnya.

Baca juga: Apakah Korea Akan Terapkan Bebas Visa untuk Wisatawan Indonesia?

Namun, dengan adanya penambahan dalam waktu dekat sekalipun, akses penerbangan yang ada masih kurang jika dibandingkan dengan permintaan.

Penambahan penerbangan sejalan dengan upaya pemulihan kunjungan wisatawan ke Korea, termasuk dari Indonesia.

Kim menyebutkan sebelum pandemi, angkanya mencapai sekitar 280.000. Sementara pada paruh pertama tahun ini sekitar 110.000.

"Pulih sebesar 80 persen jika dibandingkan tahun 2019," tuturnya.

Baca juga: Ini Bulan Terbaik untuk Wisata ke Jeju di Korea Selatan

Angka ini terbilang menggembirakan, mengingat angka rata-rata pemulihan untuk semua pengunjung asing ke Korea adalah 52,2 persen.

Menurutnya, angka ini menunjukkan tingkat pemulihan tertinggi bersama dengan Singapura, setelah pandemi Covid-19.

"Meskipun penerbangan langsung antara Indonesia-Korea relatif tidak banyak, tetapi jumlah penerbangan transit dari dan menuju Korea semakin meningkat, terutama di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Thailand," ucap Kim.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
10 Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Waspada Barang Bawaan!
10 Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Waspada Barang Bawaan!
Travel News
Festival Pacu Jalur 2025 jadi Media Promosi Budaya Indonesia di Dunia
Festival Pacu Jalur 2025 jadi Media Promosi Budaya Indonesia di Dunia
Travel News
Thailand Akan Berikan 200.000 Tiket Pesawat Domestik Gratis untuk Turis Asing, Ini Syaratnya
Thailand Akan Berikan 200.000 Tiket Pesawat Domestik Gratis untuk Turis Asing, Ini Syaratnya
Travel News
YLKI Anggap Usulan Gerbong Khusus Merokok di Kereta Menabrak Regulasi
YLKI Anggap Usulan Gerbong Khusus Merokok di Kereta Menabrak Regulasi
Travel News
Aturan Merokok di Kereta Api Indonesia, Dilarang Sejak Tahun 2012
Aturan Merokok di Kereta Api Indonesia, Dilarang Sejak Tahun 2012
Travel News
Festival Pacu Jalur, Contoh Ikon Budaya yang Jadi Magnet Dunia
Festival Pacu Jalur, Contoh Ikon Budaya yang Jadi Magnet Dunia
Travel News
Promo Tiket Kereta Api Diskon 20 Persen Diperpanjang sampai 31 Agustus 2025, Ini Cara Dapatnya!
Promo Tiket Kereta Api Diskon 20 Persen Diperpanjang sampai 31 Agustus 2025, Ini Cara Dapatnya!
Travel News
Sejarah Festival Pacu Jalur, Dulu Transportasi Utama Warga Kuansing
Sejarah Festival Pacu Jalur, Dulu Transportasi Utama Warga Kuansing
Travelpedia
Larangan Berbikini di Air Panas Goa Susu Rinjani Sudah Ada, Aturan Perlu Ditegakkan
Larangan Berbikini di Air Panas Goa Susu Rinjani Sudah Ada, Aturan Perlu Ditegakkan
Travel News
Cegah Kejadian Turis Berbikini di Air Panas Rinjani, Info untuk Wisatawan Harus Jelas
Cegah Kejadian Turis Berbikini di Air Panas Rinjani, Info untuk Wisatawan Harus Jelas
Travel News
Duduk Perkara hingga Sikap Resmi, Polemik Turis Berbikini di Rinjani
Duduk Perkara hingga Sikap Resmi, Polemik Turis Berbikini di Rinjani
Travel News
8 Perjalanan Whoosh Batal Imbas Gempa Bekasi, KCIC Refund Tiket 100 Persen
8 Perjalanan Whoosh Batal Imbas Gempa Bekasi, KCIC Refund Tiket 100 Persen
Travel News
Viral Turis Asing Berbikini di Pemandian Air Panas Rinjani, Dispar NTB Buka Suara
Viral Turis Asing Berbikini di Pemandian Air Panas Rinjani, Dispar NTB Buka Suara
Travel News
Festival Pacu Jalur 2025 Resmi Dibuka, Wapres Gibran: Ini Warisan Kebudayaan
Festival Pacu Jalur 2025 Resmi Dibuka, Wapres Gibran: Ini Warisan Kebudayaan
Travel News
Viral Dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor, Pengelola: Petugas Jelaskan Aturan, Bukan Pungli
Viral Dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor, Pengelola: Petugas Jelaskan Aturan, Bukan Pungli
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AsaL Usul Lubang Hitam Supermasif Diduga Berasal dari Sisa Bintang Pertama
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau