Naik Kapal KM Kirana VII Surabaya-Lombok, Indahnya Sunrise dan Atap Pulau Dewata
KOMPAS.com – Melakukan perjalanan dengan kapal laut tak hanya menyuguhkan panorama laut lepas.
Penumpang kapal ternyata juga bisa menyaksikan keindahan pemandangan pada momen-momen tertentu.
Termasuk penumpang kapal KM Kirana VII dengan tujuan Surabaya, Jawa Timur-Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: 5 Tips Naik Kapal Surabaya-Lombok, Bawa Bekal
Kompas.com sempat mencoba langsung melakukan pelayaran dengan kapal itu pada Minggu (27/8/2023).
Dari atas kapal, Kompas.com menyaksikan secara langsung pemandangan, seperti ramainya Pelabuhan Tanjung Perak, Monumen Jalesveva Jayamahe, Jembatan Suramadu, hingga sunset di tengah laut.
Atap Pulau Dewata
Usai sunset, sebagian besar penumpang kembali masuk ke dalam kapal karena pemandangan tidak terlihat lagi di dek atas, juga udara dan angin malam yang dingin.
Makin malam, para penumpang pun memanfaatkan waktu untuk beristirahat dan tidur, termasuk Kompas.com.
Baca juga: Naik Kapal KM Kirana VII Surabaya-Lombok, Indahnya Sunset di Tengah Laut
Akhirnya, tibalah waktu menjelang pagi. Petugas kapal mengumandangkan azan subuh melalui pengeras suara. Penumpang Muslim pun bangun dan melaksanakan shalat subuh berjemaah di mushala kapal.
Usai shalat subuh, sebagian penumpang naik ke dek atas untuk menyaksikan pemandangan yang mulai terlihat karena langit mulai terang.
Saat Kompas.com naik ke dek atas, tampak di sisi kanan kapal, suatu pulau dengan gunung yang menjulang tinggi. Itulah Pulau Bali.
Rute KM Kirana VII memang melintas di pesisir utara Pulau Bali, sehingga jaraknya tidak terlalu jauh dari daratan.
Melalui pengeras suara, petugas kapal juga menginfokan kepada penumpang jika pemandangan sebelah kanan adalah Gunung Agung, atap Pulau Dewata dengan ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca juga: Cara Beli Tiket Kapal KM Kirana VII Surabaya-Lombok via Website Resmi DLU
Tak lama kemudian, langit pun makin terang, pertanda terbitnya matahari pagi akan segera tiba. Puncak Gunung Agung pun mulai berwarna merah terkena cahaya matahari pagi.
Akhirnya, sunrise pun tiba. Matahari muncul dari ujung cakrawala arah timur laut (agak ke utara).
Momen tersebut pun tidak dilewatkan para penumpang yang lansung mengeluarkan smartphone untuk memotret sunrise.
Setelah puas menikmati pemandangan pagi, sebagian penumpang ada yang masih berada di dek. Sebagian kembali masuk kapal untuk bersantai atau lanjut tidur.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
