Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah, Minum Banyak Air Sepanjang Hari Bukan Solusi Dehidrasi

Baca di App
Lihat Foto
Jupiterimages
Ilustrasi minum air saat udara panas
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika


KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi bahwa manusia butuh banyak minum agar tetap terhidrasi. Pasalnya, mengalami dehidrasi dapat mengganggu fungsi tubuh manusia.

Hal ini kembali ditegaskan dalam sebuah studi tahun 2018 dalam jurnal Frontiers in Physiology. Hasil studi menyebut bahwa dehidrasi adalah hambatan pada kinerja manusia.

Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan dan daya tahan tubuh melemah, bahkan dehidrasi ringan dapat mengganggu suasana hati seseorang atau kemampuan untuk berkonsentrasi.

Dilansir dari Time, Rabu (14/8/2019), minum air adalah cara yang efektif bagi kebanyakan orang untuk tetap terhidrasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

National Academy of Medicine merekomendasikan agar wanita dan pria dewasa agar minum setidaknya 2,6 hingga 3,6 liter air setiap hari.

Baca juga: Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Ternyata Baik, Tapi ...

Namun, menenggak air dalam jumlah yang banyak pada pagi, siang dan malam hari, bukanlah cara terbaik untuk memenuhi persyaratan hidrasi tubuh.

"Jika anda minum air dan dalam dua jam urin yang anda keluarkan sangat sering, itu berarti air tidak bertahan," kata David Niemen, profesor kesehatan masyarakat di Appalachian State University dan direktur Human Performance Lab di North Carolina Research Campus.

Niemen juga mengatakan bahwa air punya kecenderungan untuk menyelinap melalui sistem pencernaan manusia ketika tidak disertai dengan makanan atau nutrisi.

Hal itu terjadi ketika orang minum air dalam jumlah besar saat perutnya kosong.

"Tidak ada manfaat dari konsumsi semacam itu," katanya.

Faktanya, urine jernih adalah tanda overhydration atau hidrasi berlebihan, menurut Klinik Cleveland.

Beberapa penelitian terbaru mendukung klaim Niemen bahwa minum banyak air bukanlah cara terbaik untuk tetap terhidrasi.

Sebuah studi tahun 2015 di American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti membandingkan efek hidrasi jangka pendek lebih dari selusin minuman yang berbeda.

Mulai dari air putih, susu, teh dan bir, hingga "solusi rehidrasi yang diformulasikan khusus".

"Berdasarkan analisis urine yang dikumpulkan dari para peserta penelitian, para peneliti menyimpulkan bahwa beberapa minuman - termasuk susu, teh, dan jus jeruk, tetapi bukan minuman olahraga - lebih menghidrasi daripada air putih," demikian hasil studi tersebut.

Tentu saja, tidak ada yang menyarankan orang untuk mengganti air dengan susu. Air putih masih penting, sama juga meminum minuman olahraga, bir, dan bahkan kopi hingga batas tertentu.

Tetapi penulis studi 2015 menyatakan bahwa ada beberapa "elemen minuman" yang memepengaruhi berapa banyak H2O yang dipertahankan oleh tubuh.

Baca juga: Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Minum Air Dingin saat Cuaca Panas?

Elemen ini termasuk kandungan nutrisi minuman, serta keberadaan "agen diuretik" yang meningkatkan jumlah urine yang dihasilkan seseorang.

Menenggak air bersama dengan asam amino, lemak, dan mineral tampaknya membantu tubuh mengambil dan mempertahankan lebih banyak H2O dan karenanya mempertahankan tingkat hidrasi yang lebih baik.

"Orang-orang yang minum berbotol-botol air di antara waktu makan tanpa makanan, mereka mungkin mengeluarkan sebagian besar air itu," kata Niemen.

Juga, gagasan populer bahwa konsumsi air yang terus-menerus dan banyak akan "membersihkan" racun tubuh atau bahan yang tidak diinginkan, tidak sepenuhnya benar.

Sementara urine memang mengangkut produk sampingan kimia dan limbah keluar dari tubuh, namun minum banyak air saat perut kosong tidak meningkatkan proses pembersihan itu, katanya.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, konsumsi air yang berlebihan bahkan bisa berdampak berbahaya.

"Pada atlet atau orang yang berolahraga berjam-jam, jika mereka hanya minum air, mereka dapat membuang terlalu banyak natrium dalam urin mereka yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam kadar natrium tubuh," jelas Niemen.

Dokter menyebut ketidakseimbangan ini sebagai "hiponatremia" dan dalam beberapa kasus ini bisa menyebabakan kematian.

Dalam skenario ini, minuman olahraga dan minuman lain yang mengandung nutrisi lebih aman daripada air putih.

Baca juga: Cegah Dehidrasi, Patuhi Aturan Minum Saat Sahur dan Buka Puasa Ini

Sementara hiponatremia dan konsumsi air yang berlebihan, bukan masalah besar bagi non-atlet. Meski begitu, ada cara yang lebih baik untuk menjaga tubuh dan otak tetap terhidrasi daripada minum air sepanjang hari.

Minum air dengan sedikit demi sedikit, bisa menjegah ginjal "kelebihan beban" dan karenanya membantu tubuh mempertahankan lebih banyak H2O, kata Niemen.

Minum air sebelum atau selama makan adalah cara lain yang baik untuk hidrasi.

"Minum air dengan asam amino atau lemak atau vitamin atau mineral, dapat membantu tubuh mengambil lebih banyka air, itulah sebabnya minuman seperti susu dan jus buah cenderung terlihat cukup baik dalam studi hidrasi ini," katanya.

Beberapa penelitiannya sendiri telah menemukan bahwa makan pisang lebih bik daripada minum minuman olahraga ketika datang ke pemulihan pasca latihan.

Nielsen juga mengatakan, makan hampir semua bagian buah bersama dengan air akan membantu kemampuan tubuh untuk mengambil H2O dan rehidrasi. Aturan hidrasi ini berlaku juga untuk atlet katanya.

Kesimpulannya adalah untuk tetap terhidrasi secara optimal, pendekatan yang lambat dan mantap dalam mengonsumsi air dan menggabungkan air dengan sedikit makanan adalah metode yang lebih efektif untuk tetap terhidrasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Time
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi