Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Tunjukkan Susu dan Teh Lebih Menghidrasi Daripada Air Putih

Baca di App
Lihat Foto
YSedova
Ilustrasi air putih
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika


KOMPAS.com - Sebuah studi pada 2015 di American Journal of Clinical Nutrition, menunjukkan hasil yang mengejutkan terkait jenis minuman terbaik untuk menghidrasi tubuh.

Dalam studi itu, para peneliti membandingkan efek hidrasi jangka pendek dengan mengonsumsi beberapa minuman yang berbeda.

Minuman tersebut antara lain air putih, susu, teh dan bir, hingga minuman "solusi rehidrasi yang diformulasikan khusus".

"Berdasarkan analisis urine yang dikumpulkan dari para peserta, para peneliti menyimpulkan bahwa beberapa minuman - termasuk susu, teh, dan jus jeruk, tetapi bukan minuman olahraga - lebih menghidrasi daripada air putih," tulis para peneliti dalam makalah mereka seperti dilansir dari Time, Rabu (14/8/2019).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cuaca Panas? Ini 5 Cara Atasi Dehidrasi yang Harus Anda Perhatikan

Ya, hasil tersebut menunjukkan bahwa teh, susu, dan jus jeruk memiliki efek lebvih menghidrasi tubuh dibanding air putih.

Untuk diketahui, ketika seseorang mengalami dehidrasi, tubuh akan mengalami kelelahan dan daya tahan tubuh melemah. Bahkan, dehidrasi ringan dapat mengganggu kondisi dan suasana hati seseorang atau kemampuan untuk berkonsentrasi.

Meski begitu, para peneliti juga tidak menyarankan orang untuk berganti mengonsumsi dari air putih ke susu, teh, atau jus jeruk.

Mereka menegaskan, air putih masih sangat penting perannya untuk kesehatan, begitu juga dengan meminum minuman susu, teh dan jus jeruk.

Menenggak air putih dengan asam amino, lemak dan mineral dapat membantu tubuh untuk mengambil dan mempertahankan lebih banyak H2O.

Penulis studi tersebutmenyatakan bahwa ada beberapa "elemen minuman" yang mempengaruhi berapa banyak H2O yang dipertahankan oleh tubuh.

Elemen ini termasuk kandungan nutrisi minuman, serta keberadaan "agen diuretik" yang meningkatkan jumlah urine yang dihasilkan seseorang.

David Niemen, profesor kesehatan masyarakat di Appalachian State University dan direktur Human Performance Lab di North Carolina Research Campus mengungkapkan, orang-orang yang minum berbotol-botol air di antara waktu makan tanpa makanan mungkin mengeluarkan sebagian besar air itu.

Muncul gagasan populer bahwa mengonsumsi air secara terus menerus dan dalam jumlah yang banyak, akan membersihkan racun tubuh atau bahan yang tidak diinginkan, hal tersebut sepenuhnya tidak benar.

Urine sendiri tugasnya mengangkut produk sampingan kimia dan limbah keluar dari tubuh, namun minum banyak air saat perut kosong tidak meningkatkan proses pembersihan.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, konsumsi air yang berlebihan bahkan bisa berdampak berbahaya.

Perlu untuk diketahui lebih lanjut, dehidrasi sendiri adalah keadaan yang dapat menyebabkan kelelahan dan daya tahan tubuh melemah.

Baca juga: Jangan Salah, Minum Banyak Air Sepanjang Hari Bukan Solusi Dehidrasi

Bahkan dehidrasi ringan dapat mengganggu suasana hati seseorang atau kemampuan untuk berkonsentrasi.

National Academy of Medicine merekomendasikan agar wanita dan pria dewasa agar minum setidaknya 2,6 hingga 3,6 liter air setiap hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Time
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi