Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Jadi Ibu Kota Baru, Pulau Kalimantan Tak Bebas dari Gempa

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi gempa
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika


KOMPAS.com - Polemik soal dimana lokasi ibu kota baru, nampaknya sudah terjawab. Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (22/8/2019), Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil telah menyebut lokasi ibu kota baru tersebut berada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Salah satu yang menjadi pertimbangan pemindahan ibu kota ke pulau Kalimantan adalah kejadian gempa bumi yang terbilang jarang.

Meski terbilang jarang terjadi, pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur tidak sepenuhnya menjamin bahwa akan terhindar dari gempa bumi.

Seperti diberitakan Kompas.com (20/5/2019), tahun ini saja, sudah terjadi gempa bumi di Kalimantan Timur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindu itu terjadi pada hari Minggu (19/5/2019), dengan magnitudo 4,1. Tepatnya di wilayah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur pada pukul 20.13 WIB.

Baca juga: Ibu Kota Dipindah ke Kalimantan Timur, Ini Potensi Bencananya...

Hal tersebut sudah membuktikan bahwa semua pulau yang berada di Indonesia memiliki potensi gempa bumi, tak terkecuali pulau Borneo yang digadang menjadi lokasi ibu kota baru.

Kejadian gempa bumi Mei lalu juga mematahkan anggapan di tengah masyarakat menyebutkan bahwa tak ada gempa bumi di Kalimantan.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan pulau Kalimantan sering dilanda gempa. Tetapi yang membedakan adalah kekuatan gempa yang terjadi di sana relatif kecil.

"Tetapi beberapa gempa merusak hingga memicu tsunami juga ada di daerah Sangkulirang ke utara hingga Tarakan," ungkapnya ketika menjelaskan sejarah gempa di Kalimantan, Mei lalu.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mencatat setidaknya ada 9 gempa bumi dengan kekuatan signifikan yang terjadi di Kalimantan. Gempa tersebut bahkan juga menimbulkan serangkaian kerusakan.

Dalam catatan BMKG, gempa pertama di pulau Kalimantan terjadi pada 14 Mei 1921 di Sangkulirang.

"Dampak gempa Sangkulirang dilaporkan memiliki skala intensitas VII-VIII MMI, yang artinya bangunan banyak yang mengalami rusak sedang hingga berat," kata Daryono.
"Gempa kuat ini diikuti tsunami yang mengakibatkan kerusakan bangunan rumah di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang," sambungnya.

Gempa bumi kedua terjadi pada 19 April 1923 di Tarakan, Kalimantan Timur.

"Gempa Tarakan ini memiliki kekuatan M 7,0 dan dampak guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI. Gempa ini menyebabkan banyak kerusakan bangunan rumah dan rekahan tanah di Tarakan dan sekitarnya," ujar Daryono.

Dua tahun setelahnya, Tarakan kembali digoyang gempa, tepatnya pada 14 Februari 1925.

"Guncangan gempa ini dilaporkan mencapai sangat kuat mencapai skala intensitas VI-VII MMI dan merusak banyak bangunan rumah di Tarakan," kisah Daryono.

Baca juga: Dipindah, Ini 5 Keunggulan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Baru

Pada 28 Februari 1936, Tarakan lagi-lagi diguncang gempa bumi.

"Gempa kuat yang ketiga kalinya ini terjadi dengan kekuatan M 6,5. Gempa ini juga dilaporkan merusak bangunan rumah," kata Daryono.

Lalu, pada 26 Oktober 1957, Kalimantan Timur diguncang gempa dan tsunami. Guncangan gempa yang terjadi waktu itu dilaporkan juga memicu tsunami dengan tinggi kurang dari dua meter.

Semenjak tahun 1957, dalam kurun 50 tahun setelahnya tidak ada gempa besar yang terjadi di Kalimantan.

Gempa bumi baru mengguncang lagi pada 5 Februari 2008 yang terjadi di Pulau Laut Kalimantan.

"Gempa berkekuatan M 5,8 ini dirasakan guncangannya cukup kuat di Pulau Laut, Sebuku, Pulau Sembilan, Pagatan, dan Batulicin," kata Daryono.

Selanjutnya, pada 21 Desember 2015, Kalimantan Timur diguncang gempa dengan kekuatan M 6,1.

"Pusat gempa terletak di laut dengan jarak 29 km arah timur laut Tarakan. Gempa susulannya mencapai sebanyak 16 kali dan merusak banyak bangunan rumah," tutur Daryono.

Pada 24 Juni 2016, warga Kendawangan, Kalimantan Barat, merasakan gempa dengan kekuatan M 5,1.

Baca juga: Pindah ke Kalimantan Timur, Begini Ibu Kota Baru akan Dibangun

"Gempa berkekuatan M 5,1 ini lokasinya berjarak 128 kilometer arah barat daya Kabupaten Sukamara. Beberapa rumah mengalami kerusakan ringan akibat gempa ini," kata Daryono.

Tahun lalu, tepatnya pada 14 Juli 2018 wilayah Katingan, Kalimantan Tengah juga diguncang gempa dengan kekuatan M 4,2.

Menurut Daryono, gempa ini merupakan gempa kerak dangkal akibat sesar lokal.

"Guncangan kuat terasa di daerah Katingan, Kasongan, Batutinggi, dan Bengkuang dengan skala intensitas III-IV MMI menyebabkan rumah rusak ringan," ujarnya. "Sebagian warga dilaporkan berhamburan lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri," pungkas pria asal Semarang itu.

Sumber: Kompas.com/Akhdi Martin Pratama/Resa Eka Ayu Sartika

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi