Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Perancis Desak Kebakaran Hutan Amazon Jadi Isu Utama KTT G7

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/NACHO DOCE
Sebuah foto dari udara yang menunjukkan kebakaran hutan Amazon di kawasan Novo Progresso, Nedgara Brasil, pada 23 September 2013.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary


KOMPAS.com – Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebutkan, kebakaran hutan Amazon sebagai sebuah krisis global.

Alasannya, hutan Amazon menjadi pemasok 20 persen oksigen di Bumi.

Dengan kondisi tersebut, Macron meminta isu ini menjadi bahasan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang tahun ini akan diselenggarakan di negaranya pada 24-26 Agustus 2019.

Hal tersebut ia sampaikan melalui twit di akun Twitter-nya @emmanuelmacron, Jumat (23/8/2019) pagi.

Baca juga: Dituding Jadi Penyebab Kebakaran Hutan Amazon oleh Presiden Brasil, NGO Tidak Terima

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Rumah kami benar-benar terbakar. Hutan Hujan Amazon, jantung yang memroduksi 20 persen oksigen Bumi sedang terbakar. Ini adalah krisis internasional. Para anggota pertemuan puncak G7, mari kita diskusikan kondisi darurat ini terlebih dahulu selama dua hari! #ActForTheAmazon,” tulis Macron.

Namun, dilansir dari The Guardian, ide Macron tersebut justru mendapat respons negatif dari Presiden Brazil Jair Bolsonaro.

Ia menganggap Macron memanfaatkan isu ini untuk kepentingan politik pribadinya.

“Saya menyesalkan Presiden Macron berusaha mengambil keuntungan dari masalah domestik Brasil dan negara-negara Amazon lainnya untuk keuntungan politik pribadinya,” ujar Bolsonaro.

Di antara negara-negara Amazon lain, yakni Bolivia, Peru, Equador, Kolombia, dan Venezuela, hutan hujan tropis penghasil oksigen ini memang paling luas berada di wilayah negara Brasil.

Baca juga: Kebakaran Hutan Amazon Akibat Deforestasi, Ini Efeknya secara Global

Bolsonaro melanjutkan, saran yang diberikan oleh Macron sebagai pihak luar dalam hal kebakaran Hutan Amazon ini dianggap sebagai pola pikir kolonialis yang tidak dapat diterima di abad ini.

Ia beralasan, dalam G7 tidak terdapat negara-negara Amazon yang terlibat secara langsung.

Negara-negara yang tergabung dalam kelompok G7 adalah Kanada, Perancis, Jerman, Itali, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Semuanya merupakan negara-negara yang memiliki tingkat ekonomi sangat maju.

Di luar pihak Perancis dan Brasil yang berseteru, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres menyatakan keprihatinannya yang amat sangat pada kasus kebakaran yang terjadi.

“Di tengah-tengah krisis iklim global, kita tidak bisa menanggung lebih banyak kerusakan pada sumber utama oksigen dan keanekaragaman hayati yang ada,” ujar Guterres.

Hal senada juga disampaikan oleh Wali Kota London Sadiq Khan.

Ia menyebutkan, kebakaran ini sebagai hasil dari pengerusakan lingkungan yang memiliki dampak secara global.

Berdasarkan National Institute for Space Research, tahun ini telah terjadi lebih dari 72.000 kebakaran di Brasil.

Jumlah ini meningkat 84 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Setengah di antaranya terjadi di Amazon.

Kebakaran ini merupakan akibat dari aksi deforestasi dan pembakaran lahan di kawasan Amazon pada bulan Juli dan Agustus ini. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: The Guardian
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi