Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Gundala, Ini 4 Superhero Indonesia yang Pernah Hiasi Layar Kaca

Baca di App
Lihat Foto
Screenplay Films/Legacy Pictures
Jagoan asal Indonesia Gundala akan diputar di Toronto International Film Festival 2019 di Toronto, Kanada, pada September mendatang.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika


KOMPAS.com - Film Gundala garapan Joko Anwar akan tayang perdana di bioskop Indonesia pada Kamis (29/8/2019). Kehadiran film superhero asli Indonesia ini disambut meriah oleh para penonton Indonesia.

Film tersebut merupakan adaptasi dari komik Gundala Putra Petir karya Hasmi yang populer pada tahun 1965-1995.

Sebelum Gundala diangkat ke layar lebar, ada beberapa superhero Indonesia yang pernah menghiasi layar kaca.

Berikut deretan superhero ternama Indonesia pada masanya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Saras 008 Si Manusia Kucing

Anak 90-an pasti tak asing lagi dengan sosok superhero yang satu ini.

Dikutip dari Harian Kompas (3/11/1998), Saras 008 merupakan pahlawan bumi dari Indonesia untuk memburu perusuh yang kabur dari Planet Krismon.

Serial ini berkisah tentang seorang gadis bernama Saras (diperankan Sindy Dewiana) yang memiliki kemampuan lebih.

Ia memiliki pukulan laser, bisa terbang layaknya burung, dan melompat dari ketinggian.

Saras 008 tersebut memiliki musuh utama bernama Mister Blek (Johan Saimima), seorang buronan dari Planet Krismon yang lari ke bumi.

Baca juga: Perjalanan Gundala, dari Komik Gundala Putra Petir ke Layar Lebar

Kedatangan Mister Blek ke bumi ini juga meninmbulkan kekacauan-kekacauan di kota akibat makhluk-makhluk ciptaannya.

Untuk melawan kejahatan Mister Blek, Saras 008 dibantu oleh detektif Yudhis dan Astral, polisi Planet Krismon yang memburu Mister Blek.

Sinetron superhero itu tayang pertama kali pada tahun November 1998.

Bagi anak-anak di masa itu, Saras 008 adalah tontonan yang selalu dinanti-nanti.

Tayang setiap hari Selasa dan Kamis, sinetron Saras 008 tayang dengan durasi 30 menit setiap episodenya.

Meski dengan waktu yang pendek, Saras 008 mampu bersaing dengan sinetron yang tayang pada jam tayang utama di stastiun TV lain.

2. Panji Manusia Milenium

Selain Saras 008, generasi 90-an tentu banyak yang mengenal superhero Panji Manusia Milenium.

Sinetron yang dibintangi oleh Primus Yustisio itu mulai tayang pada 1999.

Panji Manusia Milenium menceritakan seorang pemuda yang sedang mengelola panti asuhan.

Seperti halnya Saras 008, Panji harus melawan penjahat-penjahat yang ingin mengganggu keamanan.

Meski merupakan sosok yang kuat saat berubah menjadi superhero, Panji sering terlihat bodoh dan lambat ketika dalam wujud manusia asli.

Namun, sinetron yang ditujukan untuk anak-anak ini beberapa kali mendapat kritikan karena beberapa adegan tidak sesuai untuk anak-anak.

Baca juga: Mengenal Harya Hasmi Suraminata, Komikus di Balik Gundala Putra Petir

3. Janus: Prajurit Terakhir

Berbeda dengan Saras 008 dan Panji Manusia Milenium, film Janus ini merupakan film semi-animasi anak-anak.

Film ini menggabungkan antara animasi tiga dimensi dengan syutingan nyata.

Janus merupakan makhluk yang mewakili masa depan manusia. Ia adalah prajurit abad 31 yang telah kalah melawan musuhnya.

Boneka Janus yang tertanam di dalam tanah kemudian ditemukan oleh Mayo (Derby Romero) dan Indri (Alyssa Soebandono).

Kedua anak itu tak menyangka jika boneka Janus yang mereka temukan bisa hidup kembali. Janus pun menceritakan nasib bangsanya.

Mayo dan Indri akhirnya memutuskan untuk membantu Janus kembali ke masa hidupnya.

4. Wiro Sableng

"Muridnya sableng, gurunya gendeng"  itulah kata-kata di akhir lagu pembuka dari sinetron film Wiro Sableng yang diadaptasi dari serial novel karya Bastian Tito.

Sejak bayi, Wiro telah digembleng gurunya yang bernama Sinto Gendeng.

Wiro memiliki senjata andalannya berupa Kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki raja di dadanya bertuliskan 212.

Sinetron tersebut kemudian diangkat kembali ke dalam film pada tahun 2018.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi